"RUMAH (3)"
Jeno, terbangun lebih awal dan dia segera beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri karena badannya terasa sangat lengket sekarang.
Sepuluh menit berlalu dan Jeno sudah keluar dari kamar mandi lengkap dengan seragam sekolahnya.
"Haechan~ahh" panggil Jeno membangunkan Haechan.
"gghhhh" lenguh Haechan yang terganggu.
"Kau tak ingin bangun?"
Perlahan Haechan, membuka kedua matanya dan melihat wajah Jeno yang begitu dekat dengan wajahnya.
"Kau mau kemana?" tanya Haechan.
"Ke sekolah"
Mendengar itu Haechan langsung membelalakkan matanya "jam berapa sekarang? kenapa kau tak membangun- aawww" erang Haechan saat dia ingin berdiri.
"Puufffftt" Jeno menahan tawanya melihat Haechan meringis kesakitan.
"Apa yang kau kerawakan?!" bentak Haechan.
"Tidak! sini aku bantu" ucap Jeno berjongkok di depan Haechan bersiap untuk menggendongnya.
"Tak usah aku bisa sendiri" Haechan.
"Kau yakin?"
Haechan, terdiam karenan sebenarnya dia juga tak yakin bisa berjalan sendiri.
"Buruan naik" ucap Jeno.
Merasa kalah Haechan, mulai mengalungkan tangannya pada leher Jeno.
"Astaga kenapa sekarang kau beras sekali? semalam perasaan tidak, atau jangan-jangan kau hamil" ucap Jeno asal.
"Yaakkk, Lee Jeno turunkan aku" kesal Haechan karena Jeno mengatakan dirinya berat.
"Bercanda sayang" ucap Jeno berjalan menuju kamar mandi dan mendudukkan Haechan pada kloset.
"Teriak saja kalau sudah selesai" ucap Jeno sebelum beranjak keluar kamar mandi.
• • • • •
"Tuan muda, apa yang terjadi astaga bagaimana ini?" panik bibi yang berkerja di rumah Haechan, saat melihat Haechan berada di gendongan Jeno.
"Bibi, tenanglah aku tak apa-apa"
"Tuan muda kemana saja tak pulang dari kemarin" tanya bibi sambil meletakkan minum di atas meja.
"Aku menginap di rumah Jeno bi" jawab Haechan.
"Kenapa tidak memberi kabar?"
Haechan, terdiam sambil melirik pada Jeno yang duduk di sebelahnya.
"Uummm, ponsel Haechan terjatuh bi" jawab Jeno, dan Haechan mengangguk mengiyakan ucapan Jeno.
Bibi, menatap Haechan dan Jeno bergantian dengan tatapan aneh seolah tak percaya dengan perkataan Jeno.
"Dan di rumah Jeno tak ada telefon truss Jeno juga gak punya pulsa bi, jadi aku tak bisa menghubungi bibi" ucap Haechan dengan gugup.
Jeno, melihat Haechan tak percaya "semiskin itukan aku sampai pulsa aja tak punya" batin Jeno.
"Hehehe" Haechan menunjukkan deretan giginya ke arah Jeno seolah dia tau apa yang Jeno pikirkan.
"Sudahlah! bibi mau ke pasar, Nak Jeno malam ini nginap disini?" tanya bibi.
"Ti-"
"IYA BI" jawab Jeno lantang memotong ucapan Haechan.
Setelahnya Bibi tak menanggapi mereka lagi, dan langsung pergi ke dapur mengambil ranjang belanja lalu keluar rumah.
"Ngapain nginep sih" kesal Haechan.
Bukanya menjawab Jeno justru nemaruh dagunya pada bahu Haechan sambil tersenyum.
"Aku masih menginginkannya malam ini" ucap Jeno.
Haechan, langsung menoleh ke arah Jeno saat mendengar ucapan Jeno.
"Setelah empat ronde dalam semalam kau bel-"
"HAH!?"
Teriakan Haechan terhenti saat tiba-tiba bibi menyahuti ucapannya.
"Kenapa bibi kembali?"
"Hehehe bibi lupa bawa dompet tuan" ucap bibi.
"Aiihh kenapa semua orang menyebalkan, awww!" teriak Haechan yang kembali merasakan sakit saat dia berdiri ingin pergi meninggalkan Jeno dan bibi.
"Tuan... tuan muda tak apa-apa" panik bibi.
"Gak bi, aku gak apa-apa sudah bibi belanja sana" ucap Haechan yang kembali duduk.
AAHAHAHAHAHA......
Jeno, tertawa puas melihat Haechan yang kesal sekaligus kesakitan.
"DIAAMMM!" teriak Haechan tambah kesal melihat Jeno yang terus tertawa.
"Lihatlah, berdiri saja kau tak bisa, kalau aku tak menginap siapa yang akan menggendong tubuh babi mu ini" ucap Jeno yang sudah menghindar karena tak mau kena pukulan Haechan.
~||~
Dah tau berdiri aja tak bisa... malah lu minta tambah mulu Jen 🤧🤧🤧.
KAMU SEDANG MEMBACA
"YOU" {NoHyuck} || END
FanfictionKisah Seme paling tampan satu sekolah dan Uke paling di kagumi satu sekolah. : : 📌Cerita tak sesuai dengan judul. : : : Cast: 📌Lee Jeno. 📌Lee Haechan. 📌Nohyuck {BxB} Cast lain nyusul ngikut alur Cerita. 📌START : 27-01-2021. 📌FINISH: 03-03-202...