"YOU" {NoHyuck} || END

"SALAH PAHAM (2)"

"SALAH PAHAM (2)"

Jeno, berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, ia ingin beristirahat menenangkan pikirannya.

"Jeno!"

Jeno, tak menghiraukan orang yang memanggil namanya karena dia tau siapa dia.

"JENO!" panggilnya sekali lagi.

"Jeno, gue mau ngomong"

"Gak penting" jawab Jeno terus menaiki anak tangga.

"HAECHAN"

Nama itu berhasil membuat Jeno menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Mark yang ternyata mengikutinya dari belakang.

"Kenapa? Kau ingin bilang kalau kau sudah menang dan berhasil mendapatkannya" ucap Jeno.

Mark, mengerutkan dahinya "bagaimana dia tau ini?" batin Mark.

"Selamat, Bro" ucap Jeno lalu beranjak meninggalkan Mark yang berdiri di tengah-tengah tangga.

Mark, tersenyum licik setelah kepergian Jeno "sepertinya bermain sedikit asik juga" gumam Mark yang ikut naik ke lantai dua menuju kamarnya yang berada di sebelah kamar Jeno.

• • • • •

"Hai" sapa Haechan sambil melambaikan tangan dan tak lupa senyumannya yang seperti bayi.

Jeno, terkejut sesaat melihat Haechan yang tiba-tiba berada di hadapannya "bagaimana dia tau rumahku" batin Jeno.

"Pagi Jeno~ahhh" ucap Haechan.

Jeno tak menghiraukan sapaan itu dan pergi begitu saja melewati Haechan tanpa membalas sapaan dari Haechan.

Haechan, sengaja datang kerumah Jeno setelah mendapatkan alamat Jeno dari Jaemin, Haechan berencana ingin berangkat bersama Jeno dan menjelaskan kejadian di gudang kemarin siang, tapi sepertinya semuanya tak seperti yang dia pikirkan.

Haechan, menatap sedu ke arah Jeno yang sibuk mengeluarkan montornya dari bagasi rumah.

"Haechan"

Panggilan itu membuat Haechan mengalihkan perhatiannya dari Jeno.

"Hyung?!" ucap Haechan terkejut melihat Mark keluar dari rumah.

"Kenapa Hyung ada di sini?" tanya Haechan.

Mark, tersenyum mendengar pertanyaan Haechan dengan wajah terkejutnya yang terlihat imut.

Mark, melirik ke arah Jeno yang sibuk dengan montornya "AHHH SAYANG KAU SUDAH DATANG!" ucap Mark sengaja meninggikan suaranya agar Jeno mendengarnya.

Mark, berjalan mendekati Haechan dan meraih pinggang Haechan agar menempel padanya.

"Mak-maksud Hyung apa" ucap Haechan memberontak.

"HYUNG AMBIL MONTOR DULU YA, SAYANG!" ucap Mark dan tiba-tiba mencium pipi gembil Haechan membuat Haechan terkejut untuk kesekian kalinya.

Mark, berjalan menuju bagasi untuk mengambil montornya.

"Kenapa jadi begini?" gumam Haechan yang berjalan mendekati Jeno.

"Jen" panggil Haechan.

Jeno, tak menjawab atau pun merespon panggilan Haechan, hatinya terlalu sakit melihat Mark meraih pinggang Haechan dan menciumnya.

Ya, Jeno diam-diam melirik ke arah Mark dan Haechan, dan itu berhasil membuat hatinya sakit.

"Jen, ini kesalah pahaman" ucap Haechan.

Tanpa sepatah kata Jeno langsung mengegas montornya meninggalkan Haechan.

"Ayo naik" ucap Mark.

"Makasih" jawab Haechan berjalan keluar dari perkarangan rumah Jeno.

Mark, tersenyum melihat punggung Haechan yang semakin menjauh, "Permulaan yang bagus" gumam Mark lalu melajukan montornya menuju sekolah.

• • • • •

"Mbulll"

Haechan, berhenti dan menoleh ke arah Renjun yang memanggilnya dengan Jaemin berjalan di sampingnya.

Ya, Haechan sudah tau hubungan Renjun dengan Jaemin saat dia meminta alamat rumah Jeno, Jaemin akan memberi taunya dengan syarat dia harus merestui hubungan Jaemin dan Renjun.

"Kau kenapa?" tanya Renjun.

Haechan, menggeleng dan tersenyum ke arah Renjun yang terlihat khawatir.

"Jeno mana?" tanya Jaemin.

Dan lagi-lagi Haechan hanya menggeleng menanggapi pertanyaan Jaemin.

Jaemin dan Renjun saling bertukar pandang seolah bertanya "ada apa dengannya?" dan mereka menggeleng secara bersamaan.

"Ya udah ayo ke kelas" ajak Renjun merangkul pundak Haechan dan berjalan menuju kelas di ikuti Jaemin dari belakang.

~||~

Jangan bosen" ya kalian baca book gk jelas ku ini....