"RUMAH (2)"

13.5K 1.3K 111
                                    

                                          "RUMAH (2)"








"Gimana?" tanya Jeno.

Dan Jisung hanya bisa menggeleng sebagai jawaban karena dia juga tak tau Haechan dimana.

"Lu, carinya yang bener" ucap Jeno.

" Astaga Hyung, ini gudang gak besar, dan Haechan Hyung tak sekecil tikus yang bisa nyelip di kolong" jawab Jisung sedikit jengkel.

Jisung dan Jeno membuat gudang yang berantakan tambah berantakan karena mencari Haechan yang entah kemana.

"Saat lu datang ada Haechan gak?" tanya Jeno.

"Aku gak inget, seingatku aku masuk dan lihat tiga kunyuk itu trus kita bertarung, ciat...ciat...ciat" ucap Jisung sambil memperagakan gaya dia berantem dengan tiga orang yang sudah terkapar di lantai.

Jeno, tak menjawab dia berjalan keluar gudang dan di ikuti Jisung dari belakang.

"Dia siapa?" tanya Jisung saat melihat Chenle duduk di mobil Jeno.

"Tanya sendiri tuh orangnya ada" jawab Jeno duduk di kursi kemudi.

"Hai" sapa Jisung sambil masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Jeno.

Chenle, tersenyum tipis ke arah Jisung  sebagai jawaban sapaan Jisung padanya.

"Lucu, tapi aku masih ingin nikung Haechan Hyung" batin Jisung.

Setelahnya tak ada yang membuka suara, Jeno fokus pada jalan karena dia yang membawa mobil, sedangkan Jisung sudah tertidur dari lima menit sejak mobil di jalankankan.


Jeno, berjalan gontai memasuki perkarangan rumahnya setelah mengantar Chenle dan Jisung pulang.

Namun langkah Jeno terhenti saat dia melihat seseorang tengah berjongkok dengan kepala menunduk berada di depan pintu rumahnya.

"Maaf anda sia-"

"JENO!"

Orang itu langsung memeluk erat tubuh Jeno seolah tak ingin melepaskannya.

"H-Haechan... Haechan... ini benar kau?" ucap Jeno mendorong pelang tubuh Haechan, agar dia bisa melihat jelas wajahnya.

Haechan, mengangguk "hiks... aku takut hiks...." ucap Haechan sambil terisak.

"Ceritakan nanti dan ayo masuk, kau harus mengganti bajumu terlebih dulu" ucap Jeno masih merangkul Haechan dan membuka pintu rumahnya.

• • • • •

"Apa yang terjadi dengannya?" tanya Jeno pada Jaemin.

Sedangkan yang di tanya hanya mengangkat bahunya tak tau apa yang terjadi pada sahabatnya.

Jeno dan Jaemin berada di salah satu ruang rawat di rumasakit setelah mendapatkan kabar kalau Lucas di larikan ke rumasakit.

"Kau kenapa?" tanya Jaemin yang melihat Jeno dari tadi hanya diam.

"Apa lu tak apa jika gue tinggal?" tanya Jeno balik.

"Emang lu mau kemana?"

"Haechan, di rumah gue dan saat gue ke sini dia sedang tertidur"

"Habis lu apain anak or-"

PLAKKKK....

"Besok gue ceritai sekarang gue pulang dulu" ucap Jeno setelah memberi satu pukulan pada kepala Jaemin.

Jeno, berjalan keluar dari ruangan dimana Lucas di rawat, "ini aneh" gumam Jeno dari balik pintu sebelum lanjut berjalan pergi dari area ruma sakit.

Sesampainya di rumah, Jeno segera menuju kamarnya untuk menemui Haechan.

"Kau sudah bangun?" tanya Jeno saat membuka pintu dan melihat Haechan duduk bersandar di ranjang.

"uuummm, kamu dari mana?" tanya Haechan balik.

"Aku keluar sebentar membeli bubur untukmu" jawab Jeno sambil menunjukkan kantong pastik yang di bawanya.

Jeno, sengaja mampir membeli bubur untuk Haechan karena dia tau Haechan pasti belum makan.

"Tunggu di sini, aku akan mengambil mangkok dulu" ucap Jeno meletakkan bubur di meja kecil dekat ranjang.

Sedangkan Haechan hanya bisa duduk diam di atas ranjang memperhatikan setiap gerakan Jeno.

"Biar aku saja" ucap Haechan saat melihat Jeno ingin menuangkan bubur pada mangkok.

Jeno, tak menjawab dia tetap menuangkan bubur itu dan menghiraukan ucap Haechan.

"Nah... sekarang buka mulutmu aaaa" ucap Jeno sambil menyodorkan satu sendok bubur kearah Haechan.

"Jen"

"Kalau mau cerita nanti saja, sekarang cepat makan kau pasti laparkan" ucap Jeno.

Tak mau berdebat Haechan pun menuruti ucapan Jeno dan menerima suapan dari Jeno.

"Anak pintar" ucap Jeno sambil mengusap lembut kepala Haechan setelah Haechan menahan suapan terakhirnya.

Jeno, bangkit dan membereskan bekas makan Haechan, "makan yang banyak, aku gak mau pipi gembilmu hilang" CUP, ucap Jeno sambil memberi satu kecupan pada pipi kanan Haechan, lalu dia berjalan keluar kamar untuk menaruh mangkok.














                                                   ~||~

Bingung gak sama alur ceritanya... n maaf kalau bahasa campuran... jadi Jeno kalau ngomong sama sahabat"nya pakek Lu gue... kalau sama embull aku kamu 🤣🤣🤣.

"YOU" {NoHyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang