3.1 | TERJADI

886 26 28
                                    

Horeee! Rupanya aku UP lebih cepat🎉

Double ya😁

Lama aku enggak memprioritaskan Mayones, padahal dia lagi sakit hati😥

Kalau mau baca, vote dulu ya.
Pas baca, komentar sebanyak-banyaknya😘 semangatin author supaya cepat UP😍

Btw, di part ini ada kejutan😈
Siap-siap ...

Sebelumnya, play mulmed di atas👆

Petrus Mahendra : Luka Yang Kurindukan🎶

HAPPY READING!

________

"Merelakan adalah hal yang tersulit untuk dilakukan. Tapi bagaimana jika semuanya sudah berbeda?"

-Mayonestiffa Alkaira-

_______

Di SMA Kusuma Wijaya, para murid berlomba -lomba keluar dari kelas. Ada yang berlari, ada yang berjalan beriringan bersama temannya sembari bercerita, ada yang berteriak heboh karena sudah lepas dari para buru-buru, ada pula yang tengah beradu gombal--menggobali pacar masing-masing lalu membuatnya tertawa bahagia.

Tenang. Tidak semua yang berpacaran itu pulang bersama. Contohnya Kaira. Dia memilih pulang, berjalan beriringan dengan kedua sahabatnya.

Intan memutar kepala menatap murid-murid yang tampak begitu asik. Lalu matanya tertuju pada beberapa pasang kekasih yang tengah bercanda ria sembari berjalan beriringan.

"Ahhh, ck. Gue kapan, ya bisa pulang bareng pacar kayak mereka." Intan menatap iri pasangan-pasangan itu.

"Kalau mau kayak gitu, pacaran lah!" sahut Maya sembari terkekeh.

"Enggak, ah! Cowok-cowok disini rata-rata blangsakan!" ucapnya malas. "Banyak fakeboy-nya dari pada goodboy," timpalnya.

"Bener juga, sih ... Tapi ada kok yang enggak fakeboy. Anggi contohnya," ujar Maya.

Intan menatap jengah Maya,

"Dia sepupu gue, Jumidinnnnn! Yakali gue pacaran sama Anggi," gerutu Intan. Membuat Maya kembali terkekeh.

Kaira yang mendengar itu terdiam. Di kepalanya ikut membenarkan ucapan Maya tentang Anggi. Entah jika Langit, Kaira merasa bingung dan tidak mengerti tentang pikiran dan perasaan Langit.

"Lo, Kai? Kenapa enggak pulang bareng Langit?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut Intan membuat Kaira langsung gelagapan, "Gu-gue ... gue lagi pengen pulang bareng kalian aja," ucap Kaira dengan gugup.

Intan menoleh, meneliti wajah Kaira. Menatap lekat matanya.

Kaira langsung membuang muka ke sembarang arah. Matanya tanpa sengaja bertemu dengan manik seseorang yang baru saja mereka bicarakan.

Kaira terus menatapnya. Pemuda itu tampak sedang berbicara dengan Feli. Tidak lama Feli pergi dari hadapan Langit. Lalu Langit berjalan ke arahnya.

Kaira membuang muka menatap ke depan. Lalu ia langsung menyeret tangan Intan dan Maya, "Ayo cepat gue pengen ajak kalian main ke rumah kalian berdua lama enggak main ke rumah gue." Kaira berucap cepat tanpa tahu titik-koma.

Mayonestiffa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang