1.7 | UNTUNG PACAR

652 27 23
                                    

Tringggg!!!

Bel pertanda istirahat telah berbunyi. Siswa-siswi yang tadinya bertarung dengan angka-angka dan huruf-huruf sekarang tengah menghembuskan nafas lega, ada yang memilih pergi ke kanti, ada yang memilih untuk tidur merilekskan pikiran, dan ada pula yang malah memilih untuk pergi ke perpustakaan.

Jika Kaira diberi pilihan. Ia akan memilih opsi pertama, yaitu pergi ke kantin karena sendari tadi perutnya terus terus berbunyi seperti alarm meminta asupan. Dan sekarang, Kaira dan kedua sahabatnya sedang berjalan beriringan menuju kantin.

"Eh, itu bukannya Langit ya, Kai?" Maya menujuk ke arah pojok kantin. Terlihat Langit dan ketiga sahabatnya tengah bersunda gurau sambil memakan makanan mereka.

Kaira mengikuti arah pandang Maya. Tanpa sengaja matanya langsung beradu dengan mata hitam pekat milik Langit yang juga tengah menatapnya.

"Ceilah!! Tatap-tatapan!" celutuk Intan sambil tersenyum jahil menatap Kaira.

"Sirik aja, lo!" ucap Kaira menatap Intan sinis setelah Langit memutuskan kontak mata mereka.

Intan mencibir sambil melangkahkan kaki masuk lebih dulu. "Buruan masuk! Tatap-tatapan nggak bisa bikin lo kenyang juga!"

Maya dan Kaira berjalan beriringan memasuki kantin sambil mengekori Intan yang memimpin di depan. Kedua gadis itu saling mengobrol ria tanpa melihat jalan. Alhasil, mereka menubruk badan Intan yang tiba-tiba berhenti tanpa aba-aba.

"Tan! Kok lo berhenti?!" Kaira menatap Intan kesal sambil membenarkan posisi berdiri karena tadi sempat dirinya sempat limbung oleh punggung Intan.

"Itu," tunjuk Intan ke arah meja yang Langut dan ketiga temannya tempati. "Mereka ngapain sih, lambai-lambai?" tanya Intan menatap heran cowok hitam manis yang tengah tersenyum sambil melambai ke arah mereka.

"Mereka siapa?" tanya Kaira pasalnya ia hanya melihat satu orang yang melambai.

"Itu." Intan kembali menujuk ke arah meja Langit.

"Lah! Bego! Cuma satu orang, gue kira banyak!" Maya menepuk keningnya sambil menggelengkan kepala.

"Yee! Sama aja kali, yang penting gini-gini, kan?!" ucap Intan sambil melambai-lambaikan kedua tangannya ke atas.

"Itu sih lambaian konser, bukan lambaian tangan!" sahut Kaira.

"Lah, ini apa?" Intan menunjukan tangan kanannya menatap Kaira dengan tampang polos. "Tangan apa kaki?"

"Tangan," jawab Kaira dengan wajah polos hingga membuat Maya yang melihatnya terkekeh geli melihat interaksi kedua temannya.

"Bego!"

"Woyy!!"

Ketiga gadis itu dengan serempak menoleh ke sember suara.

"Buset! Kompak bener," celutuk Tio yang melihat ketiga gadis itu menoleh dengan kompak ke arah mereka.

Tyas menoleh menatap Tio. "Lo pikir, elo! BAB sama makan aja nggak barengan," ucapnya dengan tampang songong yang dihadiahi geplakan dari Tio. Anggi dan Langit terkekeh pelan melihat keduanya.

Mayonestiffa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang