27

547 83 1
                                    

"Jean kamu tidak perlu membantu Olivia sebanyak ini." Adam menasehati Jean, dia sudah mendengar kabar bahwa Jean dan Lane sempat berkelahi di ruang medis karena Olivia.

"Kamu tidak mengerti perasaan sebagai sesama wanita Adam." Jean menolak untuk mendengar Adam.

"Hubunganmu dengan Lane akan semakin canggung nantinya."

"Aku tidak butuh hubungan baik dengannya, lagipula dari awal aku memang tidak terlalu dekat dengan Adam. Bukankah kamu sempat mengatakan bahwa aku tidak bisa terlalu dekat dengan pria lain?" Jean langsung mengenai titik lemah Adam.

"Oke, aku mengalah." Adam akhirnya berhenti menasehati Jean.

"Aku tidak akan memasuki pangkalan beberapa hari sampai rencana kalian dilaksanakan dan juga, ada baiknya kalian menyingkirkan tanaman di seluruh pangkalan karena mereka akan berubah menjadi tanaman mutan." Jean tidak lagi khawatir memberitahu Adam mengenai apa yang akan terjadi nantinya.

"Baiklah, setelah masalahnya selesai, aku akan mengunjungi rumahmu." Melihat Jean dalam suasana hati yang buruk membuat Adam kewalahan.

"Ini untukmu, aku sudah mendiskusikan dengan Lane bahwa inti kristal ungu ini untukmu, jika kamu tidak mengingatkan pangkalan lebih awal, mungkin masalah ini akan sulit datangi." Adam menyerahkan inti kristal ungu, Jean tidak menolak inti kristal tersebut.

"Tuan Adam bisakah aku menitipkan sesuatu?" Olivia datang sambil membawa tas kecil di tangannya.

"Apa itu?" Adam tidak langsung menolak.

"Ini adalah pemberian Lane dulu, di dalamnya terdapat bukti bahwa aku sama sekali tidak menipunya dulu. Tuan Adam tolong serahkan tas ini pada Lane, aku tidak berharap bahwa dia akan membuka isi tas ini sekarang tetapi jika suatu saat dia sudah memaafkan aku, aku ingin dia melihat isi tas ini sebentar saja." Olivia menjelaskan.

"Baiklah akan aku sampaikan." Adam menerima tas tersebut.

Olivia meninggalkan pangkalan dengan berat hati, dia berjanji bahwa dia akan membuang semua perasaannya pada Lane saat keluar dari pangkalan.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Jean memperhatikan ekspresi Olivia yang tidak rela meninggalkan pangkalan.

"Aku baik-baik saja." Tekad Olivia keluar dan terlihat jelas di matanya, mulai saat ini tidak akan ada lagi Olivia yang dulu.

Adam memasuki kantor Lane, dia mendapati pemandangan di mana Lane memandang Emma dengan lembut. Apakah temannya sudah kehilangan akal sehat? Adam bertanya-tanya dalam hatinya dengan heran.

"Ada apa?" Lane menarik pandangannya dan sekejap wajahnya menjadi muram ketika melihat tas yang dipegang oleh Adam.

"Olivia memintaku mengembalikan pemberianmu dulu." Adam tidak mengatakan yang sebenarnya karena dia melihat Emma yang berada di dekat Lane. Adam sama sekali tidak bodoh seperti Lane, dia telah banyak bertemu dengan orang-orang penghisap darah seperti Emma selama ia menjalankan bisnis perusahaan miliknya, jika tidak bagaimana mungkin dia mampu menaiki posisinya sebagai orang terkaya kedua setelah keluarga Barker??

Lane mengambil tas itu dan memperhatikan dengan teliti, namun dia membuang tas ke sudut setelahnya dan menyeka tangannya seolah dia menyentuh barang yang kotor. Adam hanya diam, dia tidak bermaksud ikut campur dalam urusan percintaan temannya.

"Kamu kembalilah dulu, ada hal yang ingin aku sampaikan dengan Adam." Ucap Lane dengan lembut pada Emma. Emma sedikit kecewa, dia ingin tahu apa yang Lane sampaikan pada Adam, tetapi dia tetap pergi dengan patuh.

"Rencana kita akan dimulai besok, aku harap kamu akan siap." Ujar Lane.

"Olivia memintamu untuk membuka isi tas jika kamu telah memaafkannya suatu saat nanti." Adam langsung menyampaikan pesan Olivia.

Wear Apocalypse BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang