21

578 83 0
                                    

21

Lane, Emma dan walikota beserta pengawalnya tiba di pangkalan. Emma akhirnya mengerti mengapa Lane mencari walikota, dia secara sengaja menguping pembicaraan Lane. Dia juga tahu bahwa Lane ternyata adalah anak dari seorang Jendral, yang membuatnya senang karena tidak salah memilih untuk mengikuti Lane.

Selama perjalanan, Emma juga bertindak lemah dan berlindung di pelukan Lane tetapi Emma sedikit tidak puas dengan sikap Lane yang hanya merasa kasihan terhadap dirinya.

"Lane kamu akhirnya pulang." Olivia ingin menyentuh tangan Lane namun Lane menghindar dan memilih menemui Adam. Olivia akhirnya tersadar melihat seorang wanita tambahan yang mengikuti Lane seperti ekor.

"Siapa kamu?" Olivia bertanya dengan nada tidak ramah, instingnya memberitahu bahwa Emma sangat dekat dengan Lane. Lane mengerutkan keningnya ketika mendengar pertanyaan Olivia.

"A-aku Emma, aku diselamatkan oleh Adam." Emma memperkenalkan diri dengan gugup, suaranya tanpa sadar membuat Lane tidak lagi peduli dengan kekasaran Olivia.

Olivia ingin memperjelas status Emma namun ia tahan ketika melihat walikota turun dari mobil bersama pengawalnya. Adam langsung pergi menyambut walikota.

"Aku tidak menyangka kalian berdua menghasilkan ide seperti ini." Walikota memasuki gedung hotel bersama Adam dan Lane, Emma ingin mengikuti Lane namun Lane justru meminta Joe mengantarkan Emma ke kamar.

"Dimana kapten Lane tinggal?" Emma bertanya pada Joe, Joe merasa sedikit aneh dengan Emma dan dia tidak menyangka Emma berani bertanya soal kapten Lane.

"A-aku hanya ingin berterima kasih pada kapten Lane." Emma sedikit gugup melihat Joe yang tidak menjawab pertanyaan Emma.

"Sebaiknya kamu jangan mendekati Lane lagi, dia pacarku." Olivia tiba-tiba muncul di hadapan Emma.

"A-aku tidak bermaksud mendekati dia." Emma mundur satu langkah dan tidak berani menatap Olivia.

"Kalian berdua akur lah, mulai sekarang kalian adalah tetangga." Joe merasa sakit kepala ketika melihat Olivia yang tidak menyerah untuk mendekati Lane.

"Joe aku ingin menemui Lane, bisakah kamu memberitahu di mana kamar Lane? Aku ingin menyampaikan sesuatu." Olivia menatap Joe dengan penuh harap.

"Tidak, kapten Lane akan menghukum ku jika aku memberitahu di mana letak kamarnya." Joe ingin segera kabur dari Olivia, namun mengingat tugas dari Lane membuatnya terpaksa menghadapi Olivia.

"Lalu bisakah kamu menyingkirkan wanita ini dari hadapanku?" Olivia menatap Emma dengan tatapan ganas, dia merasakan krisis entah dari mana.

"Maaf tapi ini perintah kapten Lane."

"Apakah dia sengaja ingin membuatku cemburu? Benar bukan?" Olivia bertanya-tanya, Joe tidak menjawab karena dia sendiri tidak tahu apa tujuan Lane meletakkan kedua wanita ini di tempat yang sama.

"Nona ini kunci kamarmu, jangan sampai hilang." Joe menyerahkan kunci kamar lalu segera pergi menjauhi kedua wanita itu, Joe tanpa sadar mencap daerah Olivia sebagai zona terlarang di pikirannya.

"Joe apa yang terjadi?" Melihat Joe yang bejalan tergesa-gesa membuat Jane penasaran.

"Ah.. J-john kenapa kamu bisa ada di sini?" Joe merasa lega setelah bebas dari Olivia.

"Aku hanya ingin berkunjung. Aku dengar Lane telah menemukan walikota, apakah itu benar?" Jane sengaja berkunjung untuk melihat secara langsung bagaimana Olivia bereaksi ketika melihat Emma bersama Lane.

"Ya itu benar, mereka mungkin sedang melakukan rapat untuk menentukan siapa pemimpin pangkalan." Jawab Joe sambil menyeka keringatnya.

"Tapi aku rasa Adam merupakan kandidat yang cocok sebagai pemimpin pangkalan." Jane tidak menyangka pergantian pemimpin pangkalan akan tetap dilakukan meskipun Adam selamat dari insiden pembunuhan, hal tersebut menunjukkan betapa kuatnya plot novel.

Wear Apocalypse BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang