43

457 75 16
                                    

Setelah pertarungan selesai, basis kembali seperti biasanya. Jean memberitahu Lane untuk segera mengisi energi Sarah menggunakan inti kristal setelah Sarah sadar.

"Kapan kamu kembali?" Tanya Adam.

"Aku baru saja kembali tadi jadi aku masih sempat melihat pertarungan mu. Apakah kamu tidak menyadari kemampuan ganda milikmu?" Jean kembali menanyakan kemampuan Adam.

"Tidak, jadi barusan tadi adalah kemampuan ganda?" Adam menatap tangannya dengan linglung, dia berpikir kemampuan kontrol apinya yang telah meningkat tetapi ternyata dia salah.

"Tentu saja, bisakah kamu mencoba mengeluarkan kemampuan angin milikmu? Aku sedikit penasaran," Jean sedikit iri dengan keberuntungan Adam.

'Tuan mungkin lebih kuat jika tuan telah mengumpulkan inti kristal untuk menebus semua kemampuan di mall sistem,' ucap sistem.

'Tidak bisakah sistem memberikan semua kemampuan saja dengan gratis?' Jean mencibir, untuk membeli kemampuan baru tentu saja membutuhkan angka yang tak terbayang.

'Bukankah Tuan sudah bekerjasama secara lisan dengan militer? Jadi tidak lama lagi inti kristal akan menumpuk seperti bukit,' Jean menyerah, dia tahu sistem rakus akan inti kristal jadi sesuatu yang gratis hanyalah mimpi.

Adam sebenarnya ragu dengan kemampuan ganda yang Jean sebutkan tetapi dia tetap mencoba mengeluarkan kemampuan keduanya, Adam memusatkan kemampuannya di jari telunjuk dan sebuah tornado mini terlihat berputar-putar di jari telunjuk Adam.

"Ini cocok untuk kemampuan api milikmu, dengan begini kemampuan milikmu akan semakin lebih kuat," Jean mendesah iri sambil menatap tornado mini tersebut.

"Ada apa? Apakah kamu tidak terima calon suamimu lebih kuat darimu?" Adam bermaksud menggoda Jean, dan benar saja pipi Jean memerah tetapi tidak terlihat karena masker yang menutupi wajahnya.

"Apa maksudmu? Sejak kapan kamu menjadi calon suamiku?" Jean menyangkal sambil melototi Adam.

"Jean aku serius," Suasana tiba-tiba berubah canggung, Adam menatap Jean.

Jean ingin segera kabur, dia terlalu malu untuk menatap balik mata Adam yang terlihat serius tetapi Adam menahan tangannya.

"Jean, apakah kamu tidak ingin kita bersama?" Tanya Adam sambil menggenggam erat tangan Jean.

"A-aku," Jean terlalu pusing, rasanya Adam terlalu mengungkapkan perasaannya secara tiba-tiba.

"Apa ini tidak terlalu terburu-buru?"

"Tidak, waktu itu kita dihalangi oleh Lane jadi kali ini aku tidak melepaskan kesempatan untuk mengungkapkan perasaanku," Jawab Adam.

Jean terlihat sedang berpikir, dia berpikir apakah dia pantas menerima Adam? Bukankah itu termasuk merebut orang yang disukai oleh mantan pemilik tubuh ini?

"Jean," Adam memanggil Jean sekali lagi, dia sedikit takut Jean akan menolaknya.

"Adam aku-" Jean bermaksud menolak Adam tetapi dia diinterupsi terlebih dahulu.

"Kamu tidak bisa menolak, jika kamu menolak maka aku akan terus mengejar mu," Ucap Adam dengan sedikit ancaman di suaranya.

"Adam,"

"Tidak ada penolakan," Jean sekali lagi diinterupsi.

"Oke aku terima, tapi belajarlah sedikit peka dengan keinginanku," Jean menyerah, dia tahu Adam sama sekali tidak bercanda dengan ucapannya.

"Jadi bolehkah aku mencium mu sekarang?" Tanya Adam.

"K-kamu," Jean memerah dan bermaksud untuk kabur tetapi sayangnya Adam telah menangkap Jean terlebih dahulu.

Wear Apocalypse BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang