44

350 54 11
                                    

*halo! Setelah sekian lama akhirnya update lagi, jujur sih author udah ga semangat lanjutin ni novel tapi sayang ga sih soalnya udah bab udah sampe 40an?alasan kenapa author slow update karna ngetik ni novel sambil perang dengan kemalasan author sendiri. ಥ‿ಥ
Ada tutor gak biar ga mager lanjutin ni novel? ( ̄∇ ̄)

Sarah merasa kecewa dengan Lane, dia tidak menyangka Lane mendapatkan tipe wanita yang tidak ia sukai.

"Sejak kapan penyihir itu bersama Lane?" Tanya Sarah pada Adam dan Jean yang masih berada di ruangan dan ikut menyaksikan bagaimana Emma menyinggung perasaan Sarah.

"Kakak, Lane bertemu dengan Emma ketika dia sedang dalam perjalanan untuk menyelamatkan walikota, aku tidak tahu kapan tepatnya mereka bersama," Jawab Adam.

"Aku memiliki keinginan untuk memukul wajah penyihir itu hingga wajahnya terlihat jelek dan tidak dapat merayu Lane dengan wajah polosnya lagi," Ucap Sarah yang terdengar tidak bercanda sama sekali.

"Kakak jangan lakukan itu, Lane mungkin justru akan membencimu," Jean menasehati Sarah, dia tidak ingin Sarah mengalami kejadian yang serupa dengan Olivia. Jean tahu bahwa Sarah tidak bercanda dengan kalimat yang ia lontarkan barusan.

"Ya aku tau, aku akan melaporkan semuanya pada ayah, mungkin hanya dia yang dapat menasehati Lane," Ketika Sarah mengucapkan kalimat tersebut Sarah terlihat tidak optimistis sama sekali, dia sangat mengenal Lane. Lane adalah pria keras kepala yang membenci ayah mereka, semakin ayah Lane melarang maka Lane akan selalu mencari celah untuk melanggar aturan yang diucapkan ayah Lane.

Jean menggelengkan kepalanya, dia sudah tahu bahwa Lane tidak akan menyerah meskipun diancam oleh ayahnya, jadi dia hanya bisa berharap Lane akan sadar Emma hanya mencintai kekuatannya.

"Aku sebenarnya lebih berharap kamu yang dapat bersanding dengan Lane," Sarah menatap Jean dengan pandangan iri, menurutnya Jean adalah adik ipar yang sesuai dengan kriterianya.

Adam menggenggam tangan Jean dan melototi Sarah.

"Hei, aku hanya bercanda, tapi alangkah baiknya aku dapat menemukan adik ipar yang memiliki ketekunan yang sama denganku," Ucap Sarah.

Jean tiba-tiba mengingat Olivia. Jika saja Olivia tidak memiliki masalah dengan Lane di masa lalu, mungkin saja Olivia akan cocok dengan kepribadian Sarah tetapi sayangnya semuanya telah terlambat.

"Aku harap tidak, Lane akan menjadi gila jika bersama wanita yang mirip seperti mu," Balas Adam dengan nada mengejek.

"Jadi kamu mengatakan bahwa Lane gila karena aku menjadi kakaknya?"

Suasana kembali seperti semula, Sarah tidak lagi memikirkan Lane yang memihak Emma berkat Adam yang mengejeknya.

"Ah ya, aku sedikit penasaran kenapa suaramu bisa berubah? Apakah kamu mantan sulih suara?" Sarah tiba-tiba mengajukan pertanyaan pada Jean mengenai penyamarannya.

"Bukan, aku memiliki sesuatu yang dapat mengubah suaraku," Jean memilih jujur pada Sarah.

"Benarkah? Aku belum pernah melihat benda yang dapat mengubah suara orang secara langsung," Sarah sedikit tidak mempercayai Jean.

"Benda ini bisa dikatakan benda ajaib," Jean melepaskan kalung penyamaran suaranya dan menunjukkan kalung yang berbentuk segitiga pada Sarah.

Sarah sangat penasaran dengan kalung tersebut, jadi dia langsung mencoba kalung tersebut dan menekan tombol aneh yang berada di tengah buah kalung.

"Tes," Sarah terlihat terkejut dengan perubahan suaranya.

"Benda ini benar-benar ajaib, jika saja benda ini ditemukan oleh militer aku yakin kemampuan penyamaran tentara akan semakin membaik," Ucap Sarah yang berbicara dengan suara pria.

Wear Apocalypse BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang