34

495 75 3
                                    

Pria tersebut akhirnya berhenti memberi perlawanan dan duduk diam dengan patuh. Raes kemudian mengetahui nama pria itu adalah Rolland setelah ia berinisiatif bertanya. Adapun Jean, dia hanya tertidur dengan tenang tanpa mengetahui bahwa Rolland telah menyerah.

Setelah 2 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di basis penampungan kota N. Raes ingin membangunkan Jean tetapi dia tidak berani, dia kemudian meminta bantuan Olivia.

"Bagun!" Olivia menggoyangkan tubuh Jean, namun Jean tetap tertidur nyenyak.

"Kenapa orang ini bisa tertidur begitu nyenyak? Apakah dia tidak takut jika kita dirampok?!" Olivia segera jengkel karena Jean tidak kunjung bangun.

"Kakak Olivia, gunakan saja ini?" Liam menyerahkan chocolate mousse cake yang sengaja ia sembunyikan di tas miliknya.

"untuk apa?" Olivia tidak mengerti kenapa Liam memberikan sepotong cake.

"Dekatkan saja ke hidung kakak, dia akan bangun setelah itu." Jawab Liam.

Olivia merasa ragu, tetapi mengingat tidak ada pilihan lain maka dia harus mencoba cara ini.

"Oh- ini chocolate mousse cake." Jean mengenali bau ini, dia kemudian membuka matanya dan mengambil cake dari tangan Olivia dengan cepat.

Sudut mulut Olivia berkedut, dia merasa Jean sama sekali tidak memiliki citra sebagai seorang wanita.

"Kakak sangat menyukai cemilan, jadi Misael diam-diam memintaku menyimpannya di tas." Liam segera menjelaskan.

"Apakah kamu memiliki hidung anjing?" Jean tidak menjawab pertanyaan Olivia.

"Apakah kita sudah sampai?" Jean dengan melihat ke arah basis penampungan yang berada di depan.

"Jika kamu tidak bangun, aku khawatir kita akan berada di sini hingga malam." Olivia mencibir.

Jean dan kelompoknya segera memarkirkan mobil dan meninggal Toto di luar, terlalu mencolok membawa hewan mutan untuk masuk ke dalam basis penampungan, Jean juga tidak tahu apakah basis penampungan memperbolehkan hewan mutan masuk.

"Bisakah aku menunggu di luar saja?" Rolland sangat ketakutan ketika melihat mereka membawanya ke pos pemeriksaan.

"Sebaiknya kamu pasrah saja." Bisikan Raes pada Rolland.

"Pengguna kemampuan atau orang biasa?" Penjaga pos pemeriksaan bertanya pada Jean.

"Pengguna kemampuan." Jawab Jean.

"Silakan isi formulir di sini." Penjaga pos memberikan formulir yang menanyakan nama, umur, dan kemampuan yang di miliki.

Jean hanya mengisi kemampuan ruangnya dan memilih tidak membongkar kemampuan petir yang nantinya dapat digunakan sebagai kartu truf. Hanya Olivia dan Rolland yang kemampuannya dimasukkan dengan jujur.

"Ini." Jean menyerahkan formulir tersebut. Penjaga tersenyum setelah membaca formulir dan meminta mereka mengeluarkan kemampuan untuk diuji kebenaran data.

"Kami memiliki area terpisah bagi pengguna kemampuan, ada tiga jenis gedung. Yang pertama gedung A, biaya masuknya 50 inti kristal putih perbulan, gedung B 30 inti kristal per bulan dan gedung C 10 inti kristal putih perbulan." Penjaga pos pemeriksaan melayani dengan ramah setelah mengetahui Jean adalah pengguna kemampuan.

"Gedung B untuk 2 kamar." Jean menyerahkan 60 inti kristal putih pada penjaga pos. Penjaga pos menatap inti kristal dengan serakah, sangat jarang baginya bertemu dengan pengungsi yang menyimpan banyak inti kristal.

"Silakan." Penjaga pos memberikan kunci yang disertai nomor kamar dan kemudian memperbolehkan Jean untuk masuk.

"Tunggu sebentar!" Penjaga pos tiba-tiba menghentikan mereka. Rolland menegang ketika penjaga mendekati dirinya.

Wear Apocalypse BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang