#Chap 14 | • Spoiler -1- •

29.8K 969 75
                                    


.
.
.

"Arrghh!! Fuck, Lya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Arrghh!! Fuck, Lya." Umpat Eric sambil terengah-engah.

Sedangkan Lya mendongakkan kepalanya tinggi dengan bibir tertutup rapat untuk menahan teriakannya.

Tubuh Lya langsung jatuh keatas tubuh Eric

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Lya langsung jatuh keatas tubuh Eric.

Mereka berdua terengah-engah dengan tubuh penuh keringat.

Eric terkekeh tanpa sebab, membuat Lya mengangkat kepalanya, menatap Eric aneh.

"Empat belas." Gumam Eric.

Lya menggeleng protes, "Lima belas! Sebelum aku pingsan tadi, sudah satu ronde."

"Itu gak masuk itungan." Kata Eric. Saat melihat Lya akan membalas ucapannya lagi, ia segera bergerak mengubah posisi mereka.

Eric menjadi posisi atas. Ia menyeringai dan mencium bibir Lya semangat. "Jadi, masih ada satu ronde lagi." Bisik Eric setelah melepas ciumannya. Seringaian nya makin lebar membuatnya makin tampan menurut Lya.

•••

"Emmhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Emmhh.. Erichh.. "

"Kenapa lo bikin gue candu, ha?" Tanya Eric heran. "Lo lebih bikin nagih daripada narkoba yang pernah gue pakai." Gumamnya seraya menatap Lya yang memejamkan mata saat pinggulnya masih bergerak aktif.

•••

"Move, Erich!!" Pekik Lya kesal karena Eric hanya mendiamkan penisnya di lubang Lya tanpa berniat bergerak.

Lya yang merasa lubangnya sangat kegatalan, merengek meminta Eric bergerak.

"Erichh.. Please.. " Lya merengek lagi.

'Imut.' Batin Eric.



Sial sial sial.

Nyesel gue bilang mau bikin 15 ronde antara Lya dan Eric.

Susah banget anjirrr!

Ngetik cerita dewasa itu susahnya pake banget.

Gak bisa sembarangan dan asal ngetik uhh ahh doang.
Gue sebagai salah satu author cerita dewasa, cuma berharap satu hal, semoga para readers gak kecewa dan bisa menghargai penulis.

Supaya gak ngecewain para readers, gue kerja keras bikin cerita yg ngefeel. Gue kesel sendiri kalau hasil ketikan gue gak memuaskan.

Sebegitu nya author buat readers. Sedangkan readers?? Ngasih vote aja susah banget. Padahal cuma klik pake jempol! Gak perlu susah-susah ngetik beribu kata kayak author.

Perbandingan nya itu jauh, tapi gak bisa menghargai sedikit pun.

Malah kalau author minta vote atau pake target, dibilang ngemis.

Wah gue salut sama siders yg kayak gitu.
Siders yg gak ada otak sama gak ada hati nurani.



•••

.
.
.

~ᏉiᎿαмιɳ ~
ᵆнσя ραℓιηg ρємαℓαѕ ԃαɳ ʂυƙα ɠαƙ ɳҽραƚιɳ ʝαɳʝι.

Yes, I'am Bitch! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang