#Chap 04 | • Lya is Perumtor •

64.2K 949 91
                                    

*Perumtor = Perusak Rumah tangga orang.

.
.
.


"Kalau kau mau lagi, kau harus membayar lebih banyak." Lya masih dapat merasakan penis tegak yang begitu keras didepan kewanitaan nya. Pria itu ternyata kembali ereksi, atau sebenarnya ia masih ereksi.

Pria itu terlalu mabuk dan tidak mau bernegosiasi lebih lama. "Berapapun yang kau mau." Ujarnya.

Kalimat yang sangat disukai Lya si jalang. "Setuju!" Ujar Lya cepat. Melebihi kecepatan cahaya.

Posisi mereka langsung berubah dalam hitungan detik. Lya diatas dan pria itu dibawah. Tidak memperdulikan bau alkohol yang menyengat, Lya mencium bibir pria itu dengan lihai.

Lidah Lya menyelusup masuk dan langsung disambut oleh pria itu. Tubuh Lya bergerak, menggesekkan kulitnya dengan kulit pria itu.

Lya melepas ciuman panas itu dan mendesah, "ohhhh... Enak.. emhhh.."

Karena, jari tengah pria itu menusuk lubang dibelahan pantatnya sambil meremas bongkahan pantat Lya. Terlepas dari ciuman, mulut pria itu menyusu pada buah dada Lya. Ia bergantian menghisap kedua payudara mengkal itu. Lya mendesah sejadi-jadinya. Pria itu pantas mendapatkan angka 9 untuk keahlian memuaskan wanita.

Selama Lya menjadi kupu-kupu malam, hanya satu pria yang baginya pantas mendapat angka 10. Yang sangat hebat diatas ranjang.

Erico.

Lya menggelengkan kepalanya guna mengusir bayangan Eric si brengsek.

Pria itu menyudahi aksi menyucuk lubang belakang Lya, membuat Lya tersadar. Mulutnya pun melepas kuluman pada buah dada Lya.

Lya segera mengangkat tubuhnya, bangun dari posisi kulit yang menyatu dengan pria itu. Bisa dibilang Lya tengah berjongkok dengan paha yang dibuka lebar, berada tepat diatas penis tegak pria itu.

Lya mengambil pisang berurat itu untuk dimasukkan ke lubang nya. Tapi sebelumnya, ia kocok lebih dulu.
Tangan Lya mengocok penis pria itu tanpa memutus kontak mata. Mereka saling bertatapan dengan penuh nafsu.

Lubang vagina Lya yang sudah basah dan licin akibat ronde pertama tadi, memudahkan nya memasukkan batang penis itu.

Dan..


"Ahhhh!!"

"Shit! Nikmatnya.."

Mereka berdua meneriakan suara kenikmatan bersama dengan mata terpejam dan kepala mendonggak keatas.

Lya diam beberapa menit, menunggu waktu yang pas untuk ia bergoyang. Bertumpu pada kaki yang berjongkok dan kedua tangan nya berada diatas perut pria itu serta paha yang terbuka lebar, membuat Lya semakin memenuhi kriteria seorang pelacur.

"Bergerak!" Suruh pria itu karna tak sabar.

Lya bergerak naik turun. Menggoyang pinggulnya sembari mendesah. Pria itu hanya terbaring menikmati pergerakan Lya, sesekali tangannya meremas payudara Lya yang melonjat-loncat saat pemiliknya bergerak naik turun.

Menggigit bibir bawahnya untuk meredam desahan, tapi tidak berhasil. Lya tetap mengeluarkan desahan-desahan erotisnya karna rasa nikmat yang tak terbendung.

Yes, I'am Bitch! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang