Jangan lupa vote dan komen gaissss
Enjoy yaaa!!!****
"Akhhh! Malunya masih berasa sampe sekarang," erang Stephany frustasi.
Kejadian yang amat sangat memalukan dalam sejarah hidup mereka bertiga, apalagi bagi Stephany sang pelaku utama.
"Gila yaa, gue masih deg-degan ini. Huwaaaa mamiiii!!! Aku malu banget," Stephany menghentak-hentakan kakinya sambil berteriak kesal.
Seseorang tolong ingatkan Stephany bahwa sekarang dia masih di Stasiun Jakarta Kota, dan kelakuan Stephany barusan berhasil membuat perhatian orang-orang tertuju padanya.
Ceza dan Clarissa menjauh dari Stephany agar mereka tidak kecipratan malu seperti kejadian di kereta beberapa saat lalu.
"Temen lo kenapa sih, malu-maluin banget sumpah."
"Yang kayak gitu bukan temen gue," Ceza dan Clarissa pergi meninggalkan
Stephany yang masih menahan malu karena berhasil menjadi pusat perhatian.Sementara itu, Stephany terus meruntuki dirinya sendiri karena berteriak di tempat umum.
Ia segera berlari menyusul Ceza dan Clarissa yang sudah pergi menjauh dari tempatnya berdiri, sebelum itu Stephany sempat beradu pandang dengan pria yang membuatnya malu di kereta api tadi.
"Tega bener ninggalin gue sendiri," Clarissa dan Ceza menoleh ke arah Stephany.
"Lagian Lo hari ini malu-maluin banget sih, Steph."
"Tau ih, gue yang cuman liat aja malu banget, apa lagi lo yang ngelakuinnya," Clarissa menimpali ucapan Ceza.
"Sumpah gue nyesel banget gak pake masker,"
"Lagian lo biasanya gak banyak tingkah, sekalinya bertingkah malah kebanyakan,"
"Bodoamat! Intinya gue gak mau ketemu cowok itu lagi, udah cukup ya gue sial gara-gara cowok tadi." Clarissa melirik ke arah Stephany, dia merasa bingung. Kenapa jadi cowok tadi yang salah, padahal itu salah Stephany sendiri. Poor cowok ganteng tadi.
Sedangkan Ceza hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Stephany.
****
"Akhirnya gue bisa rebahan jugaaa," ucap Ceza setelah berhasil merebahkan badannya di kasur miliknya.
Setelah seharian penuh berjalan-jalan dan bermain di Kota Tua, Ceza baru kembali ke rumah pukul delapan malam.
Tring
Bunyi pesan masuk berhasil membuat Ceza kembali membuka matanya, Ceza segera mengambil ponsel yang berada tepat di sebelahnya.
Alvaro
besok malam jangan lupaOke
Alvaro
Gue jemput, ya?Gak usah!
gue mau bawa mobil sendiriAlvaro
Oke
Jangan lupa kado pesenan gueMmmh ngonghey
****
Hari sudah berganti, dan sekarang jam sudah menunjukan pukul tujuh malam.
Seperti yang dikatakan kemarin, malam ini adalah birthday party Lexi. Karena itulah saat ini Ceza sedang mengendarai mobilnya menuju rumah Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARALYZED
Teen Fiction[PSC#1] "Ceza, lo suka cowok yang kayak gimana sih?" Alvaro bertanya untuk menghilangkan suasana canggung di antara mereka berdua. "Yang kayak lo," Ceza menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari arah depan. Sedangkan Alvaro sudah senyum mesem men...