Bab 10
°°°°°°°
Maaf banget ya, pagi tadi kesannya PHP.
Udah dipublikasikan 2 kali malah ditarik lagi.
Jadi saya caw update bab ini.
Selamat membaca~Begitu mobil yang dikendarai terparkir dengan sempurna di parkiran kafe kekinian wanita incaran, Gaelan mematikan mesin mobil. Ia yang baru saja pulang kerja, sengaja mampir agar dapat bertemu dengan Syifala. Gaelan turun dengan membawa tas belanja berisi mukena dan juga sajadah. Ia langsung mengedarkan pandangan ke segala penjuru kafe untuk menemukan wanita yang menjadi tujuannya datang ke sini.
Gaelan melihat Syifala yang sedang duduk di pojokan sambil membaca sebuah majalah? Ia segera memesan seporsi tahu cabe dan juga minuman matcha. Kakinya segera melangkah menuju Syifala berada setelah menyelesaikan pembayaran. Ia langsung duduk bergabung dengan wanita itu.
Syifala mendongak begitu ada yang ikut duduk tanpa izinnya. Ia yang melihat Gaelan yang merupakan teman kecilnya tersenyum. "Hai, Gae."
"Hai, Syi."
Syifala menutup majalah yang dibacanya dan ia taruh di atas meja. Gaelan melirik majalah yang baru saja diletakan oleh Syifala. Keningnya berkerut melihat sampul majalah tersebut. Ia menahan diri untuk tidak berdecih karena apa yang ia lihat. Gaelan menggerutu dalam hati, untuk apa baca majalah kehamilan?
"Gue ke belakang dulu ya."
"Nanti dong Syi. Temenin gue, ya?"
Syifala mengangguk pelan.
Gaelan menyerahkan tas berisi baju pada Syifala. "Untuk lo."
Syifala menatap apa yang disodorkan Gaelan. Ia menerima tanpa membuka apa yang temannya sodorkan itu untuk sekadar mengetahui apa yang ada di dalam dan memilih langsung menaruhnya di sisi kursi tempatnya duduk. "Makasih, Gae."
"Iya."
Syifala memilih kembali membaca majalah yang tadi dibacanya sebelum Gaelan datang. Gaelan memperhatikan bagaimana Syifala dengan tenang dan asyik membaca hingga mengabaikan dirinya. Gaelan membuka ponsel dan menyenderkan punggungnya di kursi. Dengan posisi seperti itu, ia tidak akan ketahuan saat memfoto Syifala diam-diam karena posisinya seperti memainkan ponsel biasa.
"Lo janjian sama orang, Gae?"
Gaelan menurunkan ponselnya, ia menggeleng. "Sengaja ke sini, kangen sama lo."
Syifala menggeleng. "Apa deh, gombal banget."
"Gak percaya, ya udah."
"Gak mempan gombalan lo, Gae. Salah target."
"Kenapa?"
"Gue udah nikah, Gae. Lupa?"
Bisa cerai. "Hm." balasnya cuek.
"Gue serius loh."
"Lo bisa jadi janda."
"Gaelan!" Syifala berseru marah.
"Eh, bercanda doang, Syi."
Syifala berdiri dari duduknya. "Gak lucu!"
"Duduk-duduk, masa gitu aja marah?"
Syifala mengerutkan kening. "Gue ke belakang dulu."
Gaelan cemberut begitu ditinggalkan oleh Syifala. Begitu makanannya datang, ia langsung menghabiskannya dengan cepat dan pulang ke rumah atas titah sang ibu tercinta yang menyuruhnya untuk tinggal sebulan. Begitu sampai di rumah, Gaelan iseng menatap foto keluarga berukuran besar yang terpajang di dinding yang baru diambil saat dia wisuda kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret Nothing (STORI KOMPLET)
Romance"Gue mau Syifala Nora Talita jadi istri gue." "Istri orang itu!" "Gue bakal minta ke orang tuanya langsung." "Gak waras." Omaira Lamiah Tharifah menyimak percakapan para pria yang semeja dengannya. Mendengar tekadnya saat mengutarakan apa yang diing...