29. bantuan

160 24 0
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading.

Masih sama, melewati hari tanpa kehadiran Huang Renjun. Kemarin aku sudah mengatakan kepada kak Dejun, Mina, Mark, Jaemin. Dan seperti yang tertera didalam surat, kini aku berada didepan rumah yang membuatku trauma jika masuk kembali kedalam kamar laki-laki yang sudah hilang beberapa hari ini. Aku kesini bersama Mark dan Jaemin, dikarenakan mereka telah mengenal Renjun sejak kecil.

"Kok gue deg-deg an ya?" Jantungku berdegup kencang hingga kepala sedikit pusing.

Sementara Mark mendengus, ia berpikir kenapa Renjun menyuruhnya untuk ketempat ini? Tempat yang bahkan Renjun katakan sebagai penjaranya– dulu.

Jaemin juga tak habis pikir dengan temannya itu, "Yaudah kita turutin dulu aja" akhirnya Jaemin pasrah dan mengetuk pintu itu. Walau kutahu tangannya sedikit bergemetar.

"Siapa?" Terdengar suara perempuan dari dalam sana, sedikit serak.

Entahlah, seperti habis– menangis.

Tunggu, apa?

"Temen Renjun" jawab Mark terkesan dingin.

Tak berapa lama kemudian terdengar langkah kaki yang mendekat kearah pintu. Setelah pintu terbuka perlahan, tampak seorang wanita paruh baya yang aku tebak ia adalah Seo Seohyun. Cantik, tapi sayang ia menjadikan dunia Renjun suram.

Aku masih tak mengerti mengapa Renjun menyuruh aku untuk kesini.

"Silahkan masuk"

Kami berjalan dan duduk disalah satu sofa panjang, wanita paruh baya itu duduk dikursi depan kami. Tak ada pembicaraan, hanya terdengar sesenguk wanita itu. Aku yang merasa bingung mengapa dia menangis berbisik kepada Jaemin yang ada disebelah kananku, sementara Mark berada disebelah kiri.

"Air mata buaya itu mah" bisikku.

"Hush!" Pekiknya seraya memukul lenganku.

Mark yang tak tau menahu pembicaraan kita hanya melirik lalu membuka obrolan. Sayang juga waktuku terbuang untuk wanita sampah seperti dia.

"Jadi gini, tante udah tau Renjun—"

"Udah"

Lihat?

Aku ingin cepat-cepat pulang tolong.

"Langsung aja, anda yang buat Renjun hilang kan?!" Kesabaranku sudah habis, hampir saja kaki ini berdiri karna saking kesalnya. Terlalu basa-basi.

Unhappy 'Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang