25. sebuah kerinduan

137 27 0
                                    

Happy Reading.

Kemarin malam papa menginap dirumahku. Hari ini juga ia akan pergi kembali, bersama Minju.

Iya, Minju lebih memilih bersama papa daripada bunda.

Biarkan saja, akhir-akhir ini Minju juga jarang dirumah karna dia selalu pergi kerumah keluarga papa, dan bermain dengan kelurga barunya.

"Makasih udah biarin aku nginep"

"Seharusnya saya saat itu memanggil polisi karna anda masuk rumah orang tanpa izin, ingat anda bukan lagi pemilik rumah ini. Jadi anda tidak berhak untuk masuk seenaknya. Paham?" Ucap bunda tegas, sepertinya saat itu bunda sangat mengasihani papa karna papa pulang dalam keadaan mabuk. Hal itu membuat papa menginap semalam disini, bunda tentu tak berani menelfon keluarga papa.

"Maaf, lain kali aku nggak akan lakuin itu lagi"

Karna sudah cukup muak dengan kehadiran papa, kak Jungwoo mengambil tas papa yang berada di kursi dan membawakannya kedepan pintu.

"Tunggu apalagi pak? Silahkan keluar dari rumah kami, dan kamu Minju silahkan ikut dengan KELUARGA BARU kamu" sedikit penekanan di salah satu kalimat, membuat keduanya berjalan menuju pintu keluar.

Aku menatap mereka sebelum benar-benar pergi, melihat Minju yang berjalan keluar dari rumah ini. Memutuskan untuk tidak menjadi keluarga kami lagi. Tidak akan ada lagi perempuan brengsek itu dirumah ini, dan di kehidupanku.

Kak Jungwoo menutup pintu, lalu berjalan kearah aku dan bunda yang masih berdiri ditempat yang sama.

"Dia udah pergi, sekarang kita ngapain?" Ucap kak Jungwoo dengan muka yang sangat berbeda dengan tadi. Kalau tadi dia terlihat tegas dan menakutkan, tapi kini dia seperti anak TK yang kebingungan mencari orang tuanya.

"Kayak biasanya, aku mau ketemu Renjun. Kemaren aku nggak pamit trus asal pulang aja, dan selama itu aku nggak kontakan sama dia karna terlalu bingung sama kehadiran papa yang tiba-tiba banget" aku sejak tadi sudah siap, jadi aku hanya akan menenteng tas dan beberapa makanan yang bunda masak untuk Renjun tadi.

"Renjun mulu"

"Makanya cari pacar sono"

"Kamu sekali-kali ajak Renjun kesini dong, bunda pengen liat"

Aku tersenyum lalu mengangguk. Sebuah paksaan yang diterima kak Jungwoo membuat dia mengambil kunci mobilnya lalu mengantarku.































"Apa ini?"

"Bunda aku bikin ini, kamu tinggal panasin aja. Aku tau kamu bisa masak, tapi bahan makanan di kulkas kamu aku liat udah mau abis" beberapa makanan aku masukan kedalam kulkas, dan beberapa lagi aku tetap taruh diluar untuk dipanaskan sekarang.

Renjun tersenyum, aku tersenyum melihat ia tersenyum.

Bahagiaku sederhana sekali ya?

"Bilang bunda makasih ya, kamu duduk aja aku yang panasin"

Selang beberapa waktu, masakan telah siap. Tadi Renjun yang memanaskan, dan aku menyiapkan peralatan makan diatas meja depan tv.

Unhappy 'Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang