9. beberapa hari

175 37 3
                                    

"lagi?"






Happy Reading

Renjun memilih untuk tak masuk. Tentu saja, ia tak ingin Minjae melihat ini semua.

"Hanya 1 hari Renjun, dia ngga akan nyariin. Kan?" perlahan Renjun membersihkan luka sayatan kemarin.

Ah iya kemarin.

Ia meminta tolong ibu nya yang berada di atas sana, dan sepertinya itu nihil.

Agh luka ini sangat banyak, tak bisa di bersihkan sendiri. Banyaknya luka gores, kepala nya yang berdarah, tak dapat memungkiri bahwa ia bisa sendiri.

Apakah ia harus menghubungi teman lamanya?

Baik, hanya itu jalan keluar nya.

Jaemin

Jaem|

|eh njun?!
|tumben bngt
|oh iya Minjae nyariin
|dia panik banget
|gua telfon!

Jaemin is calling...

Mau tak mau Renjun mengangkat nya.

"Halo? Njun?"

"I-iya jaem"

"Njun?! kenapa gak masuk?!! Kenapa telfon Jaemin dan malah gak aku?!!!!"

Renjun menjauhkan ponsel nya dari telinga.

"Eh iya Minjae, kan aku bilang jangan cariin kalo aku ngga masuk"

"Ohhh jadi beneran pengen ilang nih?! Yauda ikut!"

Lucu sekali, Renjun sedikit rindu dengan gadis itu. Hhh padahal baru 1 hari ia tak masuk, bagaimana jika Renjun akan menghilang dan tak akan melihat Minjae lagi?

Jangan sampai.

"Aku tutup ya"

Tut

Pasti disana Minjae sedang menyumpah serapahi dirinya.

Setelah usaha nya tak berhasil, Renjun benar benar tak ada pilihan lain untuk menuju ke desa.

Mengapa tidak kerumah sakit?

Jangan.

Ayahnya bekerja di rumah sakit yang tak jauh dari rumah nya, dan jika Renjun mencari rumah sakit lain itu cukup sulit. Karna jaraknya yang begitu jauh dibanding perjalanan menuju desa.


























Dikarenakan uang Renjun cukup untuk menaiki bus, ia tak akan berjalan kaki lagi.

Oh tentu ia mati matian menahan seluruh rasa sakit yang berada di tubuh nya. Dan berusaha mungkin ia menyembunyikan tubuh nya dengan hoodie yang cukup besar.

Ia menaiki bus itu, dan mengambil kursi belakang. Bukan kursi diatas ban, itu akan membuatnya mual.

Bus mulai jalan, Renjun membuka kaca disebelah nya. Menikmati cuaca yang cukup mendukung untuk hari ini.

Sesampainya disana nanti, ia ingin langsung diobati dan menginap beberapa hari.

Maaf Minjae, sepertinya Renjun tidak menepati janji untuk dirinya sendiri. 1 hari memang waktu yang lama bagi Renjun jika tak bertemu gadis yang mengubah hidup nya.

Sepertinya akan 3-5 hari ia bolos.

🍁🍁🍁

"Kurang ajar dia udah gak masuk 3 hari tanpa kabar!" Minjae melampiaskan kekesalannya kepada Mina.

"Ish lo siapa nya sih? Pacar? Bukan kan, masa dia harus ngelapor kalo gak masuk. Lo kan juga bukan ketua kelas"

Gadis itu terdiam sebentar, dan mendengus kasar. Haechan dan Jaemin yang berada di samping nya menoleh, dan berniat ikut dalam perbincangan.

"Mau tau soal Renjun lo?"

Minjae menoleh kearah Jaemin, dan memberikan tatapan sinis nya. Sehingga membuat Jaemin sedikit ketakutan.

"Halah boong lo yak! Katanya ngga terlalu tau Renjun, tapi ternyata lo temen lama dia" sang oknum yang dimaksud malah cengar cengir seperti tak ada salah.

"Yaaa kan demi kebaikan lo juga, gue gak mau lo mengenal lebih jauh tentang Renjun. Inget pacar lo," sesuap ramen memasuki mulut Jaemin, "dia serem, jangan pernah bikin dia marah"

Ah lagi lagi Jaemin membahas nya.

"Eh ada kak Dejun" ucap Haechan.

Kak Dejun tiba tiba ikut bergabung dalam meja mereka. Minjae sempat bingung, sedangkan Mina telah menatap sinis kak Dejun sejak tadi.

"Tadi aku liat—"

"Ekhm! Clbk nih??"

"Brisik lo chan!"

"Ekhm, tadi gue liat ada yang nyariin lo", Minjae dengan cepat mengubah ekspresi nya menjadi senang dan terkejut. "Dengerin dulu sampe selesai, itu bukan Renjun"

Ekspresi Minjae pudar seketika.

"Trus siapa?"

"Pacar lo"

|Unhappy - Huang Renjun|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Unhappy - Huang Renjun|

To Be Continued








———————————

Vomment nya janlup!
Lopyuu💕

Unhappy 'Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang