7. nasib

216 40 9
                                    

"Kutak ingin nasib ini turun ke kita, njun"









Happy Reading.


Baiklah, ini sangat canggung.

Aku dan Renjun pulang bersama lagi, dengan dia yang membawa sepeda.

Mengapa tidak motor?

Jika aku sedang sekolah, bunda selalu memakainya untuk pergi bekerja.

Hari ini pun aku tidak mendapat perintah untuk menjemput Minju. Baguslah, kini aku berakhir bersama Renjun.

Kursi belakang sepeda ku terbuat dari besi, hingga membuatku tak nyaman.

"Aww!" ku merintih saat baru saja melewati polisi tidur, dan membuat tubuh ku seakan terlempar.

"Eh maaf, aku akan membawanya lebih pelan" ucap nya.

"Au ah!" aku mendengus kesal.

Ia hanya tertawa kecil di depan sana.

"Njun, berenti dulu deh disana" ku menunjuk sebuah tempat makan kalguksu.

"Kamu laper?"

Dan bodoh nya ku mengangguk, tentu saja di depan sana Renjun tak melihat ku. Aku menyadari kebodohanku, dan dengan cepat mengiyakan.

Renjun menepikan sepeda ku di sebuah kedai kecil.

aku langsung turun dan masuk kedalam, tanpa menunggu Renjun yang kini sedang merapihkan sepeda. Dan setelah selesai ia langsung menyusulku kedalam kedai.

"Selamat datang!" ucap salah satu pelayan yang bekerja disini.

Kami duduk di meja samping jendela.

"Pesan apa?" ucap pelayan dengan kertas dan juga pulpen di tangan nya

"Kalguksu 1, aneka banchan, dan mandu pedas 2!" semangatku. Renjun hanya menggeleng dan tersenyum kecil menatapku.

"Baik, pacarnya pesen apa?"

Aku yang sedang meminum air gratis terkejut, hingga tersedak.

"Dia bukan pacar saya mba!"

Renjun tertawa, apa yang lucu coba?!

"Nanti mba"

Kubalas pukulan yang cukup keras, hingga membuatnya merintih.
















Pesanan kami datang, aku langsung menyantap kalguksu itu dengan lahap.

"Pelan pelan"

Ku mengunyah, lalu menelan nya. "Njun, sekarang udah banyak ngomong nih. Karna ketemu aku yaa"

"Mungkin?"

Aku terkejut mendengar nya, ingin senang tapi waktu nya tidak tepat.

"Oiya njun,"

"Hm?"

"Soal Jaemin, maksud kamu tadi dia temen kecil kamu apa?"

"Ya seperti itu, nanti kuceritain kalo udah deket"

Unhappy 'Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang