8. his story

191 39 18
                                    

"Dibalik sikap manis nya, ada sebuah kisah panjang di dalam nya. Yang membuat siapapun akan merasa kasihan padanya"









Happy Reading

Author side.

Now playing: Hanya Rindu - Andmesh

Malam yang berkabut, suara rintikan hujan, suara angin malam yang membuat hati dan pikiran laki laki itu menjadi tenang.

Kini Renjun sedang berada di depan jendela kamarnya yang kini ia buka. entahlah, yang ia lakukan hanya menatap langit, dan sekali sekali memejamkan matanya, menikmati semua ini.

"Mah... Sampai kapan Renjun harus hidup dengan ibu yang bahkan ngga lahirin Renjun?"

Suaranya yang begitu parau, membuat nya ingin menangis saat ini juga.

"Aku juga mau bahagia kayak dulu, saat mamah masih ada di samping aku setiap harinya. Mamah yang selalu ngambil raport aku, dan suasana keluarga kita yang dulu. apa aku harus nyusul mamah biar bisa ketemu?" Renjun menatap langit malam yang menampakan beberapa bintang.

Ia lelah, sungguh. Ini terlalu berat baginya untuk bahagia, ia berpikir bahwa tak seharusnya ia bahagia.

Yang benar saja, ibu nya saat ini- ah ibu tiri maksudnya. Yang kini menyuruh Renjun bahwa tak seharusnya ia bahagia, tak seharusnya ia di kenal dunia.

Brakk!

"Tadi kamu interaksi sama orang kan?! Tadi kamu jalan bareng cewe kan?!"

Renjun terkejut saat mendengar pintu kamar di dobrak oleh sang ibu.

Tak ada pilihan lain, karna jika ia berbohong, maka balasan yang ia dapat akan lebih buruk.

"I-iya" lirih nya dengan nada gemetar.

"Oh iya dan kamu beberapa hari lalu pergi ketemu sama wanita usang itu kan?!!" teriak wanita itu.

Hati Renjun sebenarnya sangat sakit mendengar itu.

Wanita usang?

Keterlaluan.

"D-dia bukan wanita usang," sebisa mungkin dia menahan rasa takut nya untuk melawan, "dia memberikan kasih sayang kepada saya sama seperti dulu, tidak seperti anda yang membuat rumah ini bagaikan penjara"

Ia tau, Renjun tau bahwa yang ia lakukan salah. Ini mungkin akan memperburuk keadaan.

"Anak brengsek!" ditariknya kerah Renjun dan dibawanya pergi menjauh dari jendela. Renjun yang sedang duduk menahan kerah di leher nya agar tidak terlalu mencekik.

Wanita itu menarik kerah Renjun menuju pojok kamar nya.

"Dengar anak bajingan. Ini rumah saya, peraturan saya, keinginan saya, harta dan wilayah saya. Jadi kamu jangan bertingkah seperti yang memiliki rumah ini."

"Tidak, ini bukan rumah anda, melainkan rumah saya, mamah, dan ayah saya. Anda tidak berhak tinggal disini"

"Anak ngga tau diri"

Bughk!

"Sudah saya bilang, ini rumah saya! Mamah kamu itu pantas mati! Ayah kamu itu milik saya, bahkan kamu gak pantes mendapatkan nya!!" wanita itu berkali kali membenturkan kepala Renjun pada dinding yang terbuat dari beton itu.

Unhappy 'Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang