18. berkunjung

128 32 9
                                    

"Kapan pulang nya?"



















Happy Reading.

"Eh bentar! Gua sampe lupa anjir, lo bukannya di kanada?"

"Hah? Sejak kapan gue di kanada? Gue jarang kesana, gue tahun ini ngga kesana kocak!"

"Astaga gue bego banget. Waktu itu gue ngomong sama Mina, soal dia mau pulang bareng sama lo. Gue lupa kalo lo itu ada!! Dan pas kak Jungwoo pulang dari kanada, dia ngomong bahasa inggris mulu, gue kira lo ada di kanada! Pantesan muka kak Jungwoo bingung waktu itu. Ih bego banget gue!!!"

Mark yang hanya mendengarkan ocehan gadis itu bingung. "Ngomong apa sik lo anjer?!"

"ASTAGA GUE BEGO BANGET, TERNYATA YANG DI KANADA TUH KAK MARK! MARK TUAN, BUKAN ELUUUU!!!!!"

Mark makin bingung, "Mark Tuan siapa lagi anjer??!!!!!"

"Temennya abang gueeeeee, dia orang Amerika - Taiwan kayaknya. Ishhh gue bego, Minjae bego bangett!!"

Pasrah dengan ucapan gadis itu, Mark lebih memilih untuk kembali fokus menyetir.

Iya, sejak tadi pandangan Mark berganti ganti melihat jalan dan gadis itu yang sibuk melantur tidak jelas.

"Eh ini beneran apartemen nya di daerah ini?" ucap Mark sambil melihat sekeliling nya.

"Iya, Jaemin udah kirimin lokasi nya tadi"

"Ini tempat nya bagus banget anjir, pen pindah kesini."

"Ah bacot! Cepet gue mau ketemu Renjun!"





























































Mereka berdua sudah sampai di depan kamar Renjun. Minjae memencet bel itu, dan tak berapa lama keluar lah laki laki muda dengan muka bantal nya.

Itu bukan Renjun.

"Ah maaf—"

"Minjae bukan? Pacar nya Renjun kan?"

Mark yang berada di samping Minjae terkejut, mereka benar benar resmi menjadi pasangan?

Minjae yang pipi nya memerah hanya mengangguk, lalu dipersilahkan masuk oleh laki laki itu. Dengan tas ransel yang berada di punggung Mark.

Dan benar saja, mereka tak salah kamar.

Didalam sana sudah ada Renjun, Jaemin, dan laki laki yang ia belum ketahui namanya.

"Ah kenalin, Zhong Chenle. Kita satu sekolah, tapi gue adek kelas kalian, dan gue yang punya gedung apartemen ini"

Gadis yang sejak tadi menatap nya lantas terkejut setengah mati.

Renjun yang sedang menyiapkan meja makan untuk makan siang menghampiri gadisnya.

"Iya, dia yang kasih apartemen ini" Minjae langsung menatap Renjun cepat. Dengan ekspresi yang sulit diartikan.

Tapi bagi Renjun, gadis itu menggemaskan. Segala hal tentang gadis itu sempurna, tak seperti dirinya.

"Yaudah, gimana kalo kita makan dulu?"


















Meja makan penuh dengan masakan yang telah dibuat Renjun.

Senang sekali rasanya Renjun bisa hidup bebas tanpa jeruji penjara yang dilihat nya setiap hari. Tak lagi ia merasakan tubuh nya seperti dililit rantai, dan mulutnya bagaikan hal yang paling berdosa jika sebuah suara atau kata kata keluar dari tempat itu.

"Soooo, you go to school tomorrow? Trus about school fees and others gimana?"

Chenle yang mengerti apa yang diucapkan Mark membalasnya.

"Bokap gue bakal bayarin biaya sekolah dia, tenang aja. Intinya dia bener bener kabur!"

Lagi lagi Minjae dikejutkan oleh ucapan laki laki yang lebih muda darinya.

Astaga, se-kaya apa lelaki ini?

Dan mengapa hatinya begitu baik?

Saking terkejut nya, Minjae tersedak dengan tteokbokki yang cukup pedas. Sehingga membuat hidung dan mukanya menjadi memerah.

Mereka yang berada di meja makan tertawa. Sedangkan Renjun yang berada di depannya dengan sigap memberi nya air dingin. Lalu Renjun pindah ke samping Minjae.

"Hati hati, sebegitu kaget nya sama masakan aku ya?"

Hanya dengan kalimat itu, Minjae kembali tersedak lalu terbatuk.

"Duh kamu kenapa sih?! Udah jangan dimakan kalo pedes!" Renjun kembali memberi nya air dingin. Makanan yang ada di depan Minjae dengan cepat disingkirkan oleh sang lelaki yang memasak ini semua.

"Ohok ohok! Mata gue panas!"

"Nape lo bang? Kalo lo tteokbokki nya diolesin dimata?"

"BEGO!"

"Heh jangan ngomong kasar!" Jaemin yang sejak tadi diam mulai ikut bersuara.

Renjun tersernyum bahagia. Masih tidak menyangka dengan apa yang terjadi saat ini.

Keinginan nya terwujud.

Dirinya yang dulu kembali.

Huang Renjun kecil telah kembali.

Perlahan tuhan mengabulkan keinginan nya.

Doa doa nya sedikit demi sedikit terbalas.

Sepertinya tuhan memang menyayangi Renjun, hanya saja ada kala dimana Renjun sendiri yang harus berjuang dalam hidup nya.

Melawan diri sendiri. Mencari kembali dirinya yang telah lama hilang terkubur.

Semua itu sedang dalam proses skenario tuhan.

Gadis di depannya, ia adalah pemberian tuhan.

Tuhan memberi Renjun bantuan dan kebahagian melalui gadis ini.

Gadis yang membatunya mengatasi segala keluh nya.

Renjun menatap gadis itu, lalu menunjukan senyum terbaik nya.

Dan dibalas senyuman oleh Minjae.

"Kamu, gadis yang akan selalu kupegang erat tangan nya walau hujan dan badai menerpa kita berdua. Bahkan guntur yang ingin memisahkan kita, tangan ini ngga akan lepas" batin Renjun.

 Bahkan guntur yang ingin memisahkan kita, tangan ini ngga akan lepas" batin Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Unhappy - Huang Renjun|

To Be Continued.















————————————————
Gimana2?? Masih kurang sama momen Renjun - Minjae??

Mau ditambahin lagi?
Oh gak kalian suruh pun aku bakal tambahin, ckckck

Oiya jangan lupa vomment nya yaa!!

Unhappy 'Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang