Chapter 19 : The Past

196 27 4
                                    

" Ayo mulai cerita Yoshida-san"

Yoshida menghela nafas dulu. Baru membuka suaranya.

" Tapi hanya kalian yang tau, jangan sampe ada orang lain selain kalian yang tau" Jelas Yoshida.

" Dulu Kou-chan tinggal di Tokyo sama keluarga nya, waktu itu Kou-chan punya adik laki-laki namanya Fujihara Kai"

Suasana hening, hanya ada suara Yoshida bercerita. Semuanya mendengarkan dengan seksama.

" Sejak kecil Kou-chan sangat kurang dapet perhatian dari orang tuanya  terutama ayah nya.

Cuma ibunya Kou-chan yang ngasih perhatian ke Kou-chan sama adek nya, sedangkan ayah nya tempramen.

Kadang kalo pulang kerja ayahnya dateng dengan keadaan mabuk dan suka marah-marah kalo pulang"

Jeda Yoshdia, raut wajahnya berubah menjadi sendu.

" Apa maksud mu semacam KDRT?" Tanya Shinsuke. " Nah betul, aku lanjutin lagi ya"

" Hari-hari ia jalani bersama adik dengan suara bentakan dan pukulan, Kou-chan cuma bisa nenangin adik kecil nya.

Sampe tiba-tiba ibunya pergi dan ga pamit sama Kou-chan dan mereka lah yang jadi bahan pukulan sama ayahnya" Yoshida menghela nafasnya.

" Pergi? Kemana emang?" Tanya Osamu. " Ke alam lain"

Semuanya terkejut. " Iya, ibunya kou-chan ditemukan gantung diri dikamar nya"

Semuanya terlihat shock.

" Aku lanjutkan, luka memar dan lebam disekujur tubuh Kou-chan karna ngelindungin adik nya dari pukulan ayah nya.

Begitulah kehidupan mereka sehari-hari, dipenuhi oleh bentakan, pukulan benda di sekujur tubuh dan sebagainya.

Sampe suatu hari, adalah hari dimana Kou-chan mulai trauma"

Suasana tambah hening dikala Yoshida mulai menceritakan bagian klimaks nya.

" Waktu itu Kou-chan lagi ngerjain pekerjaan rumah nya kayak biasa, tiba-tiba denger suara gaduh di ruang tamu.

Pas Kou-chan liat, ternyata adek nya abis jatohin kopi dan kena celana ayah nya, marah lah ayah nya.

Dari pukulan tangan kosong hingga barang yang ada disekitar nya menjadi bahan buat pukulan kepada adik nya.

Ayah nya memukuli adik nya Kou-chan hingga ia tergeletak di lantai. Kou-chan pikir adik nya hanya pingsan.

Dan ternyata waktu Kou-chan periksa adiknya udah tiada"

Semuanya terkejut bukan main.

" J-jadi adiknya Fujihara meninggal tepat di depan matanya?" Tanya Akagi dengan nada bergetar. Yoshida mengangguk.

" Mulai saat itu Kou-chan terlihat shock dan pandangan matanya terlihat kosong.

Sampai Kou-chan yang lagi kurung di kamarnya, Bibi Carla dateng dan meluk Kou-chan.

Dan bilang Kalo Kou-chan bakal ikut sama Bibi Carla."

Suasana tegang pun tergantikan dengan helaan nafas para pendengar cerita.

" Jadi waktu keluar dari rumah yang dulu, Fujihara mulai ngerasain trauma?" Tanya Aran sembari menundukan Kepala nya.

Yoshida mengangguk. " Iya, abis itu Bibi Carla bawa Kou-chan ke psikiater, terus sembuh setahun kemudian ia mulai stres dan sebagainya"

" Ouh mulai ngalamin gejala PTSD ya?" Tanya Osamu, Yoshida mengangguk lagi.

" Dari mulai kurang tidur, suka tersentak waktu tidur, nafsu makan kurang dan lain-lain " Yoshida menahan air matanya lolos.

" Tapi kenapa kau menceritakan ini pada kami?" Tanya Mayumi. " Aku ingin Kou-chan sembuh, aku minta tolong sama kalian"

Yoshida memejamkan matanya, kedua alisnya berkerut dan disusulnya isakan tangis.

" Waktu Kou-chan pindah kesini, kebetulan rumah nya dekat dengan ku, jadi aku ajak main. Terus setelah tau masa lalu Kou-chan aku pengen nyembuhin Kou-chan " Tangis Yoshida pecah.

" Mungkin melepaskan diri dari trauma itu berat, tapi setidaknya bikin dia lebih ceria dari biasanya itu udah bagus" Ujar Shinsuke. " Aku setuju, gimana kalo ajak dia jalan-jalan"

" Jangan kalo jalan-jalan, sama Atsumu udah sering" Ujar Osamu. " Terus apa dong?"

Melihat teman-teman nya antusias, Yoshida tersenyum. " Terimakasih "

Aran mengelus punggung Yoshida dan memberikan Sapu tangan. " Fujihara juga teman ku, ga ada salah nya membantu teman bukan"

" Itu bener "

" Oh ya, gimana kabar ayah nya?" Tanya Omimi. " Setau ku dia dipenjara karna tindak kekerasan kepada anak"

Gadis dengan surai pirang dengan kulit putih pucat dan bibir ranum yang merekah kan sebuah senyum sendu.

Duduk dibalik pintu gym sembari mendengar cerita teman-teman nya.

Pandangan matanya yang sedikit kosong menatap langit.

Beberapa kali ia harus menyalahkan diri nya sendiri karna tak bisa menyelamatkan ibu dan adik nya.

Ketika menunduk raut wajahnya berubah kembali, seperti menahan sakit di kepala karna memori lama yang mengerikan terus berdatangan.

Tiba-tiba tubuh Kouki direngkuh seseorang, dipeluk dengan lembut dan membawanya kedalam sebuah kehangatan.

" A-atsumu?"

" Sssh, tenanglah, aku disini" Bisik Atsumu dengan tangan yang masih mengelus kepala Kouki dengan lembut.

Sejak awal Atsumu memang sadar bahwa Kouki ada disana, ia melihat seseorang yang ingin masuk gym namun ngga jadi.

Dan kebetulan tempat mereka mendengar cerita di dekat pintu masuk gym.

" A-aku takut" Cicit Kouki dengan air mata yang berlinang.

" Tidak apa ga usah takut, aku disini sama Kouki-san, aku bakal ngelindungin Kouki-san, jadi jangan segan untuk berlindung dibalik badan ku ya"

Suara lembut yang masuk kedalam pendengaran Kouki begitu menenangkan dan nyaman, tidak ada lagi suara bentakan dan benturan.

Air mata Kouki tak lagi sanggup di bendung, ia menangis terisak sembari memeluk tubuh Atsumu, membenamkan wajahnya di bahu kokoh pemuda itu.

Hati Atsumu terenyuh mendengar isak tangis dari Kouki.

' pasti sakit ya?'

Semuanya melongo dari balik pintu.

" Aku ngga tau kalo Fujihara disitu dari tadi"

" Apa dia ada disana dari awal cerita?"

Tiba-tiba Yoshida keluar dan ikut memeluk tubuh Kouki, begitu juga Shinsuke dan Aran.

Akhirnya mereka semua ikutan memeluk tubuh Kouki dan menenangkan nya.

" Aku harap abis ini Fujihara-senpai bisa tidur nyenyak" Ucap Mayumi.

Kouki tertidur karna lelah terus menangis dalam rengkuhan Atsumu dan teman-temannya.

Atsumu menatap lamat wajah Kouki dan menggeser sedikit poni yang menutupi wajah Kouki.

" Pasti berat ya, kalo jadi Fujihara-san, kalo udah ga kuat pasti bunuh diri" Ujar Osamu.

" Iya, aku ga tau seberapa menyakitkan nya karna aku ga pernah ngerasain, tapi ngeliat Kouki-san begini aja pasti rasanya sakit banget ya" Ucap Atsumu panjang lebar.

" Jagain Fujihara-san yang bener ya Tsumu! Nanti dikasih restu sama Bibi Carla "

" Diamlah malu tau!"

Berantem lah mereka berdua, ga adu fisik hanya adu mulut.

Sepertinya Kouki harus membuka lebih lebar lagi pandangan nya, ada banyak teman-teman nya yang menemani Kouki kapan pun dan dimana pun.


Kecuali ke kamar mandi.


Tbc

Makasih udah bacaଘ(੭ ᐛ )♡

𝚁𝚎𝚍 𝚁𝚒𝚍𝚒𝚗𝚐 𝙷𝚘𝚘𝚍 | Mɪʏᴀ AᴛsᴜᴍᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang