Chapter 10 : Love Letters

294 39 6
                                        

" Hoahm~"

" Tumben kau ngantuk pagi-pagi Kou-chan"

" Bukan nya aku selalu terlihat ngantuk? "

" Iya juga sih"

Pagi-pagi dimusim dingin lebih enak rebahan di balik selimut tebal nan hangat menurut kouki.

Namun karna hari ini sekolah dengan sangat terpaksa Ia bangun dari tidur nyenyak nya untuk berangkat sekolah.

" Kou-chan kau harus bisa mengatur jam tidur mu, biar kau ga sakit "

Omelan Yoshida terus ia dengar disepanjang jalan. Kouki hanya menangapi nya dengan senyum dan anggukan kepala.

Lingkaran hitam dibawah matanya menandakan bahwa Kouki kurang tidur dan membuat sahabat nya khawatir.

" Lain kali jangan minum kopi waktu malem hari ya"

" Iya-iya aku mengerti"

Sampai di depan loker sepatu nya, Kouki sedikit terkejut mendapati hal yang tak terduga.

" Kenapa Kou-chan? Oh! Sebuah surat"
Ujar Yoshida sembari mengintip loker Kouki. " Cover nya bagus, dari siapa ya?" Tanya Kouki.

" Emang ga ada nama yang ngirim?" Tanya Yoshida, Kouki menggeleng.

Ia meletakan suratnya kedalam tas.

" Nanti aku baca di kelas"

" Kalo udah dibaca kasih tau ya, siapa tau pernyataan cinta hihi"

☾︎♫︎☽︎

Di dalam kelas Kouki sedang membolak-balikan surat itu dan ingin membukanya.

" Fujihara, selamat pagi" Sapa Aran dengan Shinsuke. " Selamat pagi juga"

" Kau lagi apa?"

" Aku menerima surat tadi di dalem loker sepatu ku, kalian lihat orang nya?" Tanya Kouki sembari membaca surat nya.

Aran menggeleng.

" Waktu aku dateng, aku lihat Miya kembar bolak-balik di depan loker mu" Jelas Shinsuke. " Tapi mana mungkin Miya kembar naro surat" Ujar Aran.

" Bisa jadi"

" Ini.. "

Aran dan Shinsuke yang sedang berbincang terdiam dan langsung mengalihkan pandangannya.

Mereka berdua langsung mendekat pada Kouki karna penasaran.

" Ini surat pernyataan cinta" Gumam Kouki.

Aran dan Shinsuke speechless.

" Apa?!"

Di lain tempat namun di waktu yang sama, pemuda dengan surai kuning tengah menggerutu kan sesuatu di meja nya.

Membuat teman satu kelas nya terheran.

" Nee Osamu, ada apa sama kembaran mu?" Tanya Suna yang tengah meminum susu kotak rasa strawberry.

Osamu yang lagi memakan biskuit pun menoleh pada Atsumu.

" Oh, dia abis naro surat di loker Fujihara-senpai"

Ginjima yang lagi mendengar lagu menggunakan earphone nya langsung melepas dan menatap Osamu dengan tatapan terkejut.

Bahkan Suna hampir menyembur susu yang ada dimulutnya.

" Eh? Serius?!"

" Dih jadul banget, masa ga berani ngungkapin "

Brak!

𝚁𝚎𝚍 𝚁𝚒𝚍𝚒𝚗𝚐 𝙷𝚘𝚘𝚍 | Mɪʏᴀ AᴛsᴜᴍᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang