" Tsumu! Pelan-pelan disini banyak kendaraan!"
Sudah berapa kali Osamu memberitahu untuk memperlambat langkah nya, namun Atsumu menghiraukan nya.
Ia harus bergegas mencari tau bahwa itu sebuah kebohongan, bukan sebuah kenyataan.
Jika ini kejadian itu benar, sebuah kenyataan ini terlalu sakit untuk diterima Atsumu dan yang lain.
Baru saja ia melihat gadis itu tersenyum dan melambaikan tangan nya.
Tapi-
" Tsumu! Awas!"
Brukk!
" Aduh"
" Aduduh sakitnya"
Karna terlalu fokus pada satu hal dan tidak memperhatikan jalan, Atsumu menabrak seseorang hingga keduanya terjatuh.
" Akiko-san kau tak apa?"
" Tsumu ga apa?"
Mereka saling bertukar pandangan.
Ternyata yang Atsumu tabrak adalah Yoshida yang ingin pergi ke rumah Bibi Carla bersama Shinsuke.
" Kalian berdua udah lihat beritanya?!" Tanya Yoshida dengan air mata yang berlinang.
" Udah, baru aja kami lihat, sekarang kami pengen pergi kerumah Bibi Carla buat mastiin keadaan" Jelas Osamu.
" Kalo gitu kita kesana bersama" Sahut Shinsuke.
Semuanya mengangguk setuju, kemudian berlari lagi.
Tok tok tok!
" Bibi!? Apa ada orang di dalem?! " Yoshida mengetuk pintu rumah dengan kencang. Hingga terdengar bunyi kenop pintu dibuka.
" Ryu-san! Apa Bibi di dalem?" Tanya Yoshida, Ryu mengangguk dan menyuruh mereka semua masuk ke dalam.
Atsumu berpikir jika Ryu hari ini lebih pendiam dengan pandangan kosong, bukan seperti biasanya.
Ketika masuk, atensi mereka melihat Bibi Carla yang berdiri di depan televisi sembari memegang ponsel dan menangis.
" Bibi Carla?" Panggil Atsumu, Bibi Carla menoleh dan langsung memeluk Atsumu sembari menangis.
Lalu pandangan nya berubah kearah Ryu.
" Kalian pasti udah lihat berita hari ini kan?" Tanya Ryu. Yoshida dan Shinsuke membelalakan matanya, begitu juga dengan Osamu.
Atsumu sendiri masih memprosesnya apa yang terjadi saat ini. Bibi Carla melepas kan pelukan nya.
" Pesawat yang dinaiki Kouki mesin nya mati dan jatuh ke laut, pesawat jatoh menghantam permukaan laut dengan keras sampe hancur dan kemungkinan ga ada penumpang yang selamat" Jelas Bibi Carla sembari menangis.
" Kita juga udah coba nelpon Kouki, tapi--" Ryu menggantung kalimatnya karna terlalu sakit untuk menampar mereka dengan kenyataan.
Kaki Atsumu melemas dan menjatuhkan diri ke lantai, pandangan nya kosong saat ini.
Osamu berdecih.
Yoshida menangis kencang dalam pelukan Shinsuke.
Setetes demi setetes air mata Atsumu keluar.
Malam itu ia menangis sekenceng-kencang nya.
☾︎♫︎☽︎
" Kalian bakal pulang?" Tanya Ryu, Osamu dan Shinsuke menatap Atsumu dan Yoshida yang tengah tertidur pulas karna kelelahan terus menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚁𝚎𝚍 𝚁𝚒𝚍𝚒𝚗𝚐 𝙷𝚘𝚘𝚍 | Mɪʏᴀ Aᴛsᴜᴍᴜ
Документальная проза" 𝚂𝚞𝚔𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚒𝚜𝚒𝚔 𝚔𝚊𝚢𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚊? 𝚔𝚊𝚢𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗." "𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚊𝚝𝚊 𝚕𝚊𝚒𝚗?" ⍟Ketika pikiran menolak keberadaan dia,tapi tidak dengan hati yang ingin sela...