Mulai hari ini Kouki mulai tes percobaan didampingi oleh pelatih klub voli.
Ia juga sudah belajar beberapa hal tentang voli, itu juga diajarkan oleh Yoshida. Kouki juga membeli beberapa buku panduan tentang voli.
Seperti apa dasar-dasar voli, seperti apa kode yang diberikan wasit dilapangan dan sebagainya.
Sudah hari kedua ia melakukan percobaan, besok adalah hari terakhir masa percobaan dimana ia akan diterima atau tidaknya menjadi manager.
Saat perkenalan pertama Atsumu sangat terkejut mengetahui senpai yang diam-diam ia kagumi menjadi manager klub voli.
Entah dewi keberuntungan yang lagi menggelayuti Atsumu atau hanya kebetulan.
" Fujihara-san, hari ini pelatih izin pergi, jadi aku yang menemani mu" Jelas Shinsuke, Kouki mengangguk paham."Baik, tolong jaga aku dengan baik" Ucap Kouki sembari tersenyum.
Senyuman lembut yang terpancar di wajah Kouki membuat Shinsuke terus bertanya-tanya dalam pikiran nya.
Kenapa ia selalu tersenyum disetiap saat? Di setiap emosi wajah yang ia keluarkan entah marah, kesal atau sedih ia selalu tersenyum.
Apa ia tak memiliki ekspresi wajah yang lain selain tersenyum?
" Gimana perkembangan mu?" Tanya Yoshida yang tengah duduk menghadap Kouki." Baik, besok percobaan terakhir ku" Jawab Kouki.
Yoshida menopang dagunya.
" Apa si Miya itu ada disana?" Tanya Yoshida penasaran, Kouki mengangguk.
" Pertama aku memperkenalkan diri ia terlihat terkejut dengan kehadiran ku, itu sedikit aneh"
" Aneh gimana?" Tanya Yoshida.
Kouki berpikir dahulu. " Dia seperti salah tingkah gitu"
Seringaian muncul dari sudut bibir Yoshida. " Mungkin dia menyukai mu"
Kouki menatap bingung.
Suka? Bagaimana bisa ia menyukai seseorang yang baru saja ia temui.
Begitu intens.
" Menyukai rubah berisik kayak dia? Kayaknya ga mungkin"
" Bagaimana jika takdir berkata lain?"
Kouki hanya mengangkat bahunya tanda ia tak tau dan melanjutkan kegiatannya yaitu membaca novel.
☾︎♫︎☽︎
Sepulang sekolah Kouki pergi menuju gym untuk percobaan nya yang kedua.
Hari ini kita Shinsuke lah yang memantau Kouki.
" Biasanya kita melakukan ini di jam segini" Jelas Shinsuke sembari menunjuk kertas yang berada di papan jalan yang Kouki pegang. " Jadi aku harus melakukan ini pada jam segini"
Banyak lagi yang harus ia pelajaran lebih lanjut.
Seperti belajar membalut perban saat ada yang terluka.
" Tch, sakit banget" Suna berdecih kala jari-jari tangannya berdarah karna terkena benda tajam. " Suna-kun, kenapa?" Kouki menghampiri Suna.
Kouki melihat jari Suna terluka.
" Suna-kun duduk aja dulu, biar aku ambil P3K" Kouki pergi meninggalkan Suna untuk mengambil peralatan medis.
Kouki membersihkan luka dan membalut kan perban dengan telaten membuat Suna terpana melihatnya.
' padahal baru dua hari dia di sini, tapi dia kayak udah berhari-hari disini ' batin Suna.
" Selesai, lain kali hati-hati ya" Ucap Kouki sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚁𝚎𝚍 𝚁𝚒𝚍𝚒𝚗𝚐 𝙷𝚘𝚘𝚍 | Mɪʏᴀ Aᴛsᴜᴍᴜ
Não Ficção" 𝚂𝚞𝚔𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚒𝚜𝚒𝚔 𝚔𝚊𝚢𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚊? 𝚔𝚊𝚢𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗." "𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚊𝚝𝚊 𝚕𝚊𝚒𝚗?" ⍟Ketika pikiran menolak keberadaan dia,tapi tidak dengan hati yang ingin sela...