11.sadar

76 10 0
                                    

"kenapa kalian bisa bersama??" tanya Geb heran melihat dua orang yang tampaknya masih canggung,di pikiran Geb sudah banyak pikiran pikiran kotor yang melintasi otaknya membuat ia kawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa kalian bisa bersama??" tanya Geb heran melihat dua orang yang tampaknya masih canggung,di pikiran Geb sudah banyak pikiran pikiran kotor yang melintasi otaknya membuat ia kawatir.Ndut dan Leo sudah tiba di bandara Jakarta

"emm kebetulan aja Geb" Ndut berbual kepada Geb yang menatap dia curiga,tanpa berpamitan Leo langsung berjalan kearah mobil mahalnya yang dibawakan oleh orang suruhannya,Ndut yang melihat itu menggaruk kepalanya yang tak gatal,dengan berani Ndut berbicara kepada Geb yang heran dengan kelakuan Leo

"em Geb aku naik taksi aja yah aku pengen ke tempat meeting" tanpa menunggu persetujuan Geb Ndut langsung berlari kearah taksi yang sudah di panggilnya saat turun di bandara

"EH MY MOCHIII AKU KENAPA DI SURUH DATANG KESINI KALAU KAMU NAIK TAKSI" Geb berteriak tak terima atas apa yang terjadi ,dia sudah lelah bekerja keras agar mendapat gaji lebih untuk merental mobil untuk menjemput mochi kesayangannya dan sekarang mochinya itu memilih menaiki taksi ,sungguh nasib yang buruk

"haissss kenapa sekarang semuanya menjadi sangat menyebalkan" Geb berjalan ke mobil nya dengan perasaan yang campur aduk,dia merasa usahanya tak hargai sedikitpun dan merasa usahanya hanyalah sia sia pikirannya sedikit terbuka kenapa juga dia harus mengejar Ndut yang tak menghargai dirinya dan apa arti usahanya selama ini kenapa juga dia harus bersaing dengan orang yang lebih kaya darinya

CIIITTTTTTT

BRAKKKK

GEB POV

Karna aku terlalu banyak berpikir tentang usahaku,aku tak sengaja menabrak seseorang dengan cepat aku keluar dan melihat siapa yang kutabrak,secepat kilat aku membopong seorang gadis berseragam SMA masuk kedalam mobilku eh ralat mobil orang yang aku sewa dan membawa gadis itu kerumah sakit terdekat

Aku menunggu kabar gadis yang kutabrak,di baju ku sudah terdapat noda darah yang tak lain adalah darah dari gadis itu,pikiranku sekarang sangatlah kacau apa jadinya diriku jika aku sampai masuk ke penjara apa jadinya aku jika aku harus mengganti rugi kepada gadis itu,uang ku tinggal setengah di bank setengahnya sudah ku hamburkan untuk membahagiakan gadis gemuk itu

Seharusnya aku sadar aku hanya menyukainya saja ,seharusnya mulai dari dulu aku tak usah bersusah payah menghabiskan uangku hanya untuk hal yang tak berguna,seharusnya aku dulu lebih focus dalam bekerja bukannya menghabiskan waktu dengan hal hal yang unfaedah

Sekarang aku hanya bisa mengucapkan seharusnya,aku juga tak bisa menyalahkan Ndut atas segala yang terjadi,ini salahku sendiri aku menyesal sekarang aku sangat menyesal sekarang

"apakah anda suaminya??" tanya dokter yang baru keluar dari ruang UGD dengan meyebutku sebagai suami gadis itu hal itu membuatku terkejut kenapa suami kenapa gak kaka aja,tapi aku semakin terkejut dengan kalimat dokter selanjutnya

"pasien harus segera dioperasi karna dua rusuknya patah dan pasien mengalami keguguran" kaki ku langsung melemas mendengarnya,aku hanya mampu menggangukkan kepalaku sebagai tanda aku setuju jika gadis itu harus di operasi

Sekarang aku mengambil HPku dan mencari kontak Ndut tentunya dengan tangan yang gemetaran

"hallo Nadani datang kerumah sakit Tiara aku butuh bantuan mu untuk kali ini saja" belum sempat Ndut menjawab perkataan ku ,aku langsung mematikan sambungan kala melihat seorang gadis lewat dari hadapanku dibawa oleh suster dan dokter yang tertidur pulas di ranjang rumah sakit dengan banyak alat bantu di tubuhnya,aku semakin merasa bersalah saat aku mengingat kembali perkataan dokter yang mengatakan bahwa dia keguguran,aku merasa sekarang aku adalah seorang pembunuh brengsek

AUTHOR POV

"jadi kau yang menabraknya??" tanya Ndut dengan nada yang kawatir kepada Geb yang pikiran sedang blank sekarang,Ndut yang melihat respon Geb mengambil ancang ancang untuk memeluk dan menenangkannya namun,respon Geb membuat Ndut terbelalak tak percaya

PLAKK

Tak ada badai tak ada gempa Geb manampar pipinya sendiri dengan kuat,hal itu dapat membuat Ndut meringis dia mengusap punggung Geb lembut agar Geb bisa tenang,lelaki ini yang telah membuat hidupnya sedikit berwarna jadi dia harus berusaha sekuat mungkin untuk menenangkannya

"tenanglah Geb kau pasti akan dimaafkan aku percaya tidak akan ada yang terjadi denganmu dan wanita itu pasti akan baik baik saja" Ndut mencoba menenangkan Geb,hal itu membuat Geb memandang Ndut dengan tatapan yang dipenuhi dengan amarah besar

"tulang rusuknya patah,dan dia mengalami keguguran dan itu semua karna diriku yang sedang memikirkan kau, kenapa kau tak pernah menghargai usahaku selama ini!!!"

"tulang rusuknya patah,dan dia mengalami keguguran dan itu semua karna diriku yang sedang memikirkan kau, kenapa kau tak pernah menghargai usahaku selama ini!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nadani Syelah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang