29.Mira

40 5 0
                                    

Ndut dengan pakaian yang sama sejak datang ke kota kelahirannya ini dengan menggunakan baju kaus yang sangat besar sepanjang paha dan celana jeans pendek sepaha di lengkapi dengan sepatu convers putih,dan rambut yang di gulung ke atas dan ponni se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ndut dengan pakaian yang sama sejak datang ke kota kelahirannya ini dengan menggunakan baju kaus yang sangat besar sepanjang paha dan celana jeans pendek sepaha di lengkapi dengan sepatu convers putih,dan rambut yang di gulung ke atas dan ponni selamat datang yang membuat orang yang melihatnya akan gemas

Tapi sayang sekarang kesan menggemaskan tidak ada pada nya,karna wajahnya sangat meresahkan dengan mata yang memerah dan rambut yang sudah acak acakkan,dia sudah sangat depresi dengan semua teka teki yang ada di hidupnya,hanya satu pertanyaan yang dapat mempeburuk moodnya yaitu kenapa bisa ada Nadani Syelah kedua yang muncul?

"agrrrhhh" ndut sudah kehabisan akal dia sudah tak tahan dengan teka teki gila ini,

"selamat ulang tahun Nadani Syelah,semoga semuanya cepat berakhir" Ndut meneguk habis bir yang bercap bintang itu,ini kedua kalinya dia minum minum selama hidupnya bukan seperti orang lain yang akan menghabiskan 10 botol soju,dia hanya akan menghabiskan satu botol bir dan pulang

"BRAKKKK"

Ndut merusak rencana orang yang mengebrak meja untuk mengejutkannya dengan cara memasang ekspresi biasa saja,di hadapannya ada seorang laki laki yang menatapnya dengan tatapan aneh

"kau masih belum membayar kerugian pizzaku"

"kau masih belum membayar kerugian lecetnya mobilku"

Ndut dan laki laki itu sama sama mengucapkan kalimat tagihan,Ndut duduk kembali di kursinya dan memandangi orang yang ada di hadapannya yang tak lain adalah pemilik mobil mewah yang menyambar pizzanya yang berwajah mirip dengan Geb

"apa kau baru saja menyebutkan Nadani Syelah???" tanya pria itu serius kepada Ndut,dengan santainya Ndut menjawab

"hem dia adalah teman kantorku,kami sedang bertengkar dan sekarang adalah hari ulang tahunnya" kata kata kebohongan itu keluar dengan lancar dari dalam mulutnya dengan ekspresi yang biasa saja

"oooo begitu aku sarankan supaya..." ucapan pria itu di potong oleh Ndut 

"aku tak butuh dengan saran yang diberikan oleh sahabat pembohong laknat " setelah mengatakan itu Ndut langsung bangkit dan pergi  dari hadpan pria yang berwajah sama dengan Geb 

"ehh woyyy wanita gendut !!!sejak kapan kita sahabatan " teriak pria itu tak terima dengan umpatan yang dilontarkan oleh Ndut,dia menghampiri Ndut karna dia mendengar Ndut menyebut nama seseorang yang dapat menyelesaikan masalahnya

"BANGKE KAUUU!!!" teriak Ndut lantang membuat orang yang ada di kafe itu melihat ke arahnya,dia melakukan itu disertai dengan rasa kesal yang sudah memuncak sampai ke ubun ubun,sudah dengan masalah tentang hari ulang tahunnya yang dilupakan oleh orang orang dekatnya,ditambah dengan bayangan romantisnya yang sudah berubah drastis

Dengan rasa yang sangat kesal Ndut pulang dengan tas ransel yang tak terlalu kecil di punggungnya yang tak lain adalah tas nya waktu remaja,yah kalian tau apa yang ada di dalam yah tepat sekali di dalam tasnya ada celana dalam Nael dan juga berkas yang dia dapat bersama dengan Wira dari rumah Nael yang dulu,jangan tanya kenapa mereka berdua bisa masuk,dulu Nael dan Ndut memiliki jalan rahasia untuk keluar masuk kedalam rumah

"LELE!!! OOO LELE!!!,BUKAIN DONG PINTUNYA JANGAN MENTANG MENTANG KAU SUDAH MENEMUKAN SAHABAT LAMA YANG KAU CINTAI,KAU JADI LUPA SAMA KU EHH tapi tak apa itu adalah hal yang bagus" setelah berjalan sekitar seratus meter Ndut sampai dengan wajah yang lesu dan lelah,kesal karna Leo tak kunjung membuka pintu Ndut duduk di depan pintu itu,dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua tangan yang sudah saling memeluk

"ayolah Ndut kau pasti bisa menjalani semua ini,kau jangan langsung menyerah,kasih dan berkat Tuhan masih lebih besar daripada penderitaan yang kau tanggung" Ndut menguatkan dirinya sendiri agar tak menyerah di tengah jalan,Ndut bersandar pada pintu rumah yang di sewa oleh Leo,tanpa sadar ada yang membuka pintu dari dalam,bukan dengan kecepatan yang pelan tapi dengan sangat kuat membuka pintu,sehingga Ndut yang serius dengan meratapi nasibnya terjungkal ke belakang

"BAP"

Karna terlalu kesal dan juga marah Ndut tak merasakan sakit pada kepala bagian belakang dia hanya melihat keatas dengan mimik wajah yang muram tepat di atas wajahnya ada sapu ijuk yang melayang,Ndut melihat siapa yang telah membukakan pintu untuknya dengan cara yang unik dan menyambutnya seperti ini

"emm maaf kak,maaaf Mira minta maaf,aduh aku kira tadi orang yang sama,soalnya pintu ini udah di gedor 10 kali kalau aku buka pasti orangnya udah gak ada" wanita yang bernama Mira itu menarik sapu yang sudah berada di atas wajah Ndut,dan meminta maaf sedalam dalam nya, Ndut hanya diam dia tak merespon dia hanya diam menatap ke langit langit rumah yang sangat besar itu

"tinggalkan aku sendiri" itulah kalimat yang di keluarkan oleh Ndut membuat Mira anak pertama bi Mirdit semakin merasa bersalah,dengan kepala yang tertunduk dia pergi seperti yang di perintahkan oleh Ndut,dan Ndut langsung teringat dengan kalimat yang dikatakan oleh bos botaknya 

"kamu kan emang kodratnya di tinggal" 

"kamu kan emang kodratnya di tinggal" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nadani Syelah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang