38.masalah berakhir

32 8 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


yah begitulah Ndut dia tidak melampiaskan amarahnya ke tembok,cermin,orang lain bahkan keluarganya dia langsung melampiaskannya kepada orang yang bersalah kepadanya,tak peduli apapun yang dia lakukan demi melampiaskan amarahnya dia tetap akan melakukannya termasuk melukai dirinya 

dan sekarang kondisi Ndut masih setia memejamkan matanya dengan lengan yang masih di perban dan jarum imfus yang menacap di tangannya,dia tidur dengan dua pangeran di sampingnya memandangi wajahnya yang lelah 

tak jarang mereka berdua saling beradu pandang satu sama lain

"apa kau tak mau mundur dalam mendapatkan hati Ndut?" tanya Leo datar kepada Geb dan Geb menatap tajam manik Leo 

"tidak akan pernah,aku tidak akan pernah kalah" ucap Geb tajam dan Leo menjawabnya tak kalah tajam

"iyah jika kau mampu" setelah itu HP Leo berbunyi dia melihat layar HP nya nomor tak dikenal yang sedang menelponnya tak ragu ragu dia mengangkat telepon itu dan bangkit dari duduk menuju keluar ruangan

"halo??" 

"datanglah kegudang tempat ayahmu meninggal,aku akan mangirim lokasinya kita selesaikan semua ini sekarang " setelah mengucapkan itu sang penelepon memutuskan sambungan dan Leo tau ini suara siapa

dia tak langsung pergi melainkan pergi ke ruangan neneknya Ndut untuk membawa Mira bersamanya,dia yakin akan terjadi baku hantam dia dan juga saudara Geb,dan itu hanya bisa di cegah oleh Mira

"ada apa mas??" tanya Mira bingung kenapa dia ditarik begitu saja oleh Leo ke luar setelah di luar Leo dia meminta Mira untuk melakukan sesuatu

"Gabriel mengajakku bertemu dan pasti akan terjadi pertarungan dan hanya kau yang bisa mencegahnya,jelaskan padanya jika bukan orang tua ku yang membunuh orang tuanya sama seperti yang diceritakan oleh ibu nya Ndut tadi" Mira yang menyimak itu pun segera mengganguk dan mengikuti Leo

setelah beberapa menit mereka telah tiba di gudang bekaas kebakaran itu,sebenarnya Leo sedih datang kesini karna disini lah orang tuanya meninggalkannya 

"kau bersembunyilah dulu setelah kami menyelesaikan masalah kami dan hati hati terhadap orang asing disini" setelah mengatakan itu Leo pergi masuk kedalam gudang sementara Mira bersembunyi di balik tiang

"AKU KIRA KAU TIDAK AKAN DATANG" teriakan itu langsung memekakkan telingan Leo dengan ekspresi datar dia mendekat kearah Gabriel dan menatap manik hitam Gabriel

"kau lihat tempat ini?,kau tau disini ayahku meninggalkan dan meninggalkan ku untuk selamanya dia meninggalkanku dengan sebuah janji akan menemaniku mengambil rapor dan merayakan ulang tahunku bersama" ucap Gabriel dengan nada yang datar namun matanya menyimpan amarah yang besar,sementara Leo hanya diam tidak hanya Gabriel yang kehilangan ayah,Leo juga kehilangan ayahnya dan ibunya dan sayangnya dia tak bisa mengingat wajah orang tuanya itu tapi hatinya sedih saat datang ketempat ini

"APA KAU TAU ITU ULAH SIAPA??!!" Gabriel membentaki Leo dengan seenak jidatnya tanpa tau rasa sakit Leo

"ORANG TUA MU DAN ORANG TUA WANITA JALA*G ITU !!!"  Leo yang mendengar itu seketika hatinya memanas beberapa senti lagi kepalan tangan Leo sudah mendarat mulus di pipi Gabriel namun Mira segera datang dan menghentikan itu

"Mira??"  Gabriel yang melihat pujaan hatinya muncul di tempat ini terkejut bukan main sudah berapa hari mereka tak bertemu

"kenapa kau bisa ada disini??" tanya Gabriel heran 

"untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kebahagiaan kita di masa depan " ucap Mira bangga setelah mengatakan itu dia mendekat kearah mereka berdua dan menatap lembut kearah Gabriel 

"mas gagab gak boleh loh egois mas gagab tau gak kalau disini tu bukan hanya ayahnya mas gagab yang meninggal tapi kedua,kedua loh ini mas kedua orang tua mas Leo juga meninggal disini dan yang menyebabkan itu bukan orang tua mas Leo atau pun orang tuanya mbak Nadani melainkan ulah pamannya mbak Nadani percayalah kalau pamannya mbak Nadni lah yang memanipulasi semua ini" Gabriel meragukan pengakuan Mira 

"darimana kau tau tetang itu??" dengan berani Mira menjawab pertanyaan Gabriel 

"langsung dari penjara tempat paman mbak Nadani di tahan" Leo yang mendengar ituhanya bisa menahan semua amarahnya ,dia sudah muak dengan semua yang terjadi ini 

"dia sudah di penjara?" tanya Gabriel memperjelas dan Mira mengangguk dan berkata

" apa mas gagab hanya akan mengurusi hal ini sampai mati,aku yakin ayahnya mas gagab sudah senang disana,lagian ada hal yang lebih penting dari itu mas" kali ini air mata Mira turun dan Gabriel yang melihat itu menjadi panik

"anak kita meninggal mas huaaa" Mira sudah tak tahan menahan dan memendam ini sendirian,Gabriel yang mendengar itu mematung seketika dia selama ini terlalu sibuk dengan urusan masa lalu sehingga dia melupakan anaknya sendiri

"maafkan aku,aku akan berusaha untuk berdamai dengan masa lalu" dia meminta maas kepada Mira yang masih terisak setelah itu dia melihat kearah Leo 

"maaf atas ulah yang telah kulakukan,maafkan aku karna sudah merusak suasana hatimu"  Leo yang mendengar itu hanya bisa mengganguk dia juga tak tega melihat Gabriel yang kehilangan anaknya 

"ayo kita pergi dari tempat ini apa kau tak mau bertemu dengan kembaranmu dan kau Mira kau harus makan" setelah mengucapkan itu Leo pergi ke luar dan di susul oleh Gabriel dan Mira yang ada di pelukkannya 

dan gudang itu adalah tempat masa lalu berdamai dengan masa kini dan menciptakan sejarah besar 


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nadani Syelah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang