21.ibu

49 8 0
                                    

Aku berjalan memasuki kafe yang menyediakan berbagai bolu lembut,dan tentunya ada juga jenis dan macam pizza makanan kesukaan aku,sebelum masuk aku memakai kaca mata hitam dulu sedikit bergaya,aku berjalan ke kursi yang ada di dekat sebuah tiang y...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berjalan memasuki kafe yang menyediakan berbagai bolu lembut,dan tentunya ada juga jenis dan macam pizza makanan kesukaan aku,sebelum masuk aku memakai kaca mata hitam dulu sedikit bergaya,aku berjalan ke kursi yang ada di dekat sebuah tiang yang dihias sedemikian rupa

"mbak pesan roti bolu spesialnya 2 bungkus sama pizzanya spesialnya satu aja" setelah aku mengatakan pesanan ku kepada pelayan, aku sibuk meneliti setiap sudut ruangan yang menurutku gaya nya sangat familiar,kafe ini bertemakan seni lukis yang warnanya hitam putih

"ini pesanannya mbak" aku sangat familiar dengan suara ini,aku sangat merindukan pemilik suara ini

"Geb!!" dia langsung menatap ke wajahku

"maaf aku gak bisa bayarin pizza sama bolu kamu" mataku memerah mendengar itu tapi sayang hanya aku yang tau karna kaca mata hitam masih bertengker manis disana

"aku gak pernah minta kamu buat bayarin pizza aku,ya sudah silahkan kerja lagi" aku tak ingin berlama lama dengannya ,karna ada seseorang yang sedang memperhatikan gearak geriknya dari sudut kafe,aku yakin itu adalah bosnya

Aku sudah bersiap untuk menyantap pizza,eh tapi Gebnya datang lagi jika tadi menggunakan baju pelayan maka sekarang dia telah memakai pakaian yang cool,aku perhatikan ekspresi yang dia keluarkan kali ini sangat sangat membuat ku bingung tak biasanya dia berekspresi dingin,apa aku membuat kesalahan

CUP

Aku langsung mengusap pipi ku kasar seperti anak kecil yang tak rela pipinya di kecup,yah Geb mengecup pipiku entah apa tujuannya,sebelumnya dia gak pernah tu main cium ini kok jadi kang cium ya

"kamu kenapa sih Geb??" aku bingung bukannya kata bibir nya dia udah sadar sekarang ngapain dia duduk di depan aku sambil senyam senyum gak jelas

"aku gilak gak ketemu kamu satu hari aja my mochi terlove love" aku menaikkan bibir atas ke samping kiri,apa dia amnesia juga ya sama kayak Leo

"tapi kamu kemarin..."
 

"maaf" aku berdecak melihat ekspresi dia yang imutnya gak tanggung aku langsung menutup wajahnya dengan tanganku saat para kaum wanita melihati wajahnya

"ih jangan gitu ah,kamu jangan plin plan dong Geb" kemarin aja ekspreinya menyedihkan sampai bilang aku adalah penyebab kecelakan dia bilang kalau udah sadar dan sekarang dia kembali menjadi bayangan teromantis ku

"aku gak akan bisa jauh dari kamu my mochi,aku minta maaf atas yang terjadi kemarin,banyak pikiran yang berkelana di kepalaku" mungkin ini yang di maksud nenek,terlalu banyak asumsi negative maka masalah akan datang

"baiklah tapi kamu harus janji kalau uang kamu gak ada gak usah beliin aku pizza atau apa pun itu,karna aku hanya perlu kamu sebagai teman aku" aku mengambil pizza yang sudah menanti untuk dimakan

"teman hidup pun tak apa" aku tak menghiraukan ucapan nya aku lebih memilih menyantap pizza kesayanganku ,pizza itu bagaikan pembangkit mood yang ampuh bagiku

"kamu gak kerja???" aku bertanya kepada nya,gak mungkin dia menjadi pegawai special yang bisa nganggur saat bekerja

"aku keluar" aku berhenti mengunyah makanan ku dan melihat kearah nya yang masih setia dengan senyuman manisnya

"kok keluar???"

"karna aku mendapat pemotretan di luar negeri dengan gaji yang sangat besar"

"bagusalah"aku melanjutkan memakan pizza untuk kesekian gigitan,saat aku sibuk mengunyah aku melihat seorang wanita paru baya yang sangat familiar di kasir,wajah lembut rambut panjang yang ikal di gulung bawah ,tinggi badan,warna kulit,gaya pakaian aku mengenal semua itu,dia adalah wanita yang melahirakan ku dia masih hidup dia ada di hadapanku

Aku terus memperhatikan gerak geriknya dengan sesak yang sudah berkumpul di dada,dan juga mata yang sudah mulai berair,aku ingin belari ke sana dan memelukknya tapi entah kenapa badanku tak bisa bergerak,dengan susah paya aku menelan pizza yang aku kunyah tadi

"my mochi kamu kenapa??" aku tak menghiraukan pertanyaan itu,aku hanya focus dengan wanita yang ada di kasir,aku perlahan bangkit dari kursi dan berjalan menuju ibuku,tapi sayangnya aku menabrak seorang wanita karna focus ku hanya kepada ibu

"maaf mbak" aku membantunya bangkit dan berjalan lagi tapi sayang aku kehilangan ibuku dia sudah tak ada di kasir lagi,dengan cepat aku bertanya kepada kasir

"mbak ibu ibu yang tadi sini kemana ya??" aku bertanya dengan tenang jika tidak aku akan emosian

"em tadi ibu itu nitipin ini sama mbak" lah jadi ibu liat aku dan kenal aku juga tapi kenapa dia gak nyamparin aku apa ibu lagi menghindar dari aku,atau ada seseorang yang sedang mengancamnya? Agar tak bertemu denganku

"makasih mbak,dan ini bayaran makanan saya" setelah mengucapkan itu aku pergi ke kursi tempatku tadi niat buat ketemu sama dia eh tapi batang hidungnya gak nampak lagi,ah aku gak ambil pusing mau nyariin dia mungkin dia perlu perenungan

"makasih mbak,dan ini bayaran makanan saya" setelah mengucapkan itu aku pergi ke kursi tempatku tadi niat buat ketemu sama dia eh tapi batang hidungnya gak nampak lagi,ah aku gak ambil pusing mau nyariin dia mungkin dia perlu perenungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Nadani Syelah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang