04 : What's wrong?

10.1K 1.8K 151
                                    

○🏀○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○🏀○

Haechan menatap kerumunan penonton yang mulai terlihat sesak karena banyaknya orang yang datang, pandangannya berpencar untuk mencari sosok mungil yang katanya akan datang ke pertandingannya.

Sepasang obsidian itu menangkap sosok Hyunjin yang berada di seberang lapangan, tengah dikerumuni gadis-gadis. Pemuda tan itu berlari kecil menuju tempat Hyunjin berdiri, namun seketika ia menghentikan langkahnya.

Apakah Hyunjin akan mematahkan lehernya? Atau memiting kepalanya? Hyunjin tak memiliki kesan baik dengan Haechan, bisa-bisa ia dipukuli...

Haechan terdiam di tengah lapangan, memikirkan semua kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi padanya. Sekali lagi ia mengedarkan pandangannya pada tribun, namun, nihil.

"Haechan! Udah mau mulai!" Teriak Taeyong memanggil yang lebih muda, Haechan menghela nafasnya berat, menyerah mencari lelaki mungil itu. Sang pemuda tan berbalik berniat menghampiri sang kapten, sebelum suara Hyunjin terdengar dari ujung lapangan.

"Injun agak telat, dia ada briefing sama ekskulnya." Ucap Hyunjin agak keras, dan dapat di dengar dengan jelas oleh Haechan, pemuda tan itu menoleh dan mengangguk pelan sebelum kembali pada timnya.

Jaehyun mengerutkan keningnya setelah menyaksikan interaksi adik kelasnya dengan tim lawan mereka, "Kamu kenal mereka, Chan?"

Haechan mengangguk singkat, "Kakaknya temenku." Jawabnya.

"WELCOME TO JYP CUP BASKETBALL COMPETITION!! Udah nggak sabar banget ya buat liat kedua team andalan bakal tanding~"

Semua pandangan teralih pada sosok MC yang mulai membacakan sambutan untuk memulai pertandingan, nampak seluruh penonton berbondong-bondong memberi semangat pada kedua tim, bahkan ada yang membawa banner.

Ini memang agak berlebihan, tapi karena setiap diadakan lomba persahabatan antar sekolah, sekolah tersebut akan pulang cepat atau bahkan libur sehingga murid-muridnya bisa pergi untuk menyemangati perwakilan sekolah mereka.

Jadi, tak heran bila banyak sekali penonton yang hadir.

Haechan menilik bangku penonton untuk terakhir kalinya sebelum pertandingan dimulai.

Injun masih belum datang...

Matanya teralih pada Taeyong berada di tengah lapangan, bersama dengan kapten tim SKZ, mereka bersiap untuk saling berebut bola saat bola itu dilemparkan ke udara oleh wasit.

Di sisi lain, Haechan masih terlarut dalam pikirannya, ia menatap Taeyong namun pikirannya melalang buana, entah kemana. Suara peluit ditiup berhasil menerobos masuk ke indera pendengaran sang pemuda tan dan membuatnya terjengit kaget, ia menyadari semua pemain disekitarnya sudah mulai berlarian kesana kemari mengejar bola pantul itu.

Love? -HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang