○🏀○
Injun membeku di tempatnya, pikirannya benar-benar kosong seketika, kenapa mereka bisa berakhir seperti ini?! Pemuda tan itu nampak tak berniat sama sekali untuk memberi jarak di antara mereka berdua.
BUGH
"Chan!!" Ia memekik saat tubuh Haechan yang semula mengurung figur mungilnya terlempar ke samping, pemuda tan itu tergeletak di lantai sambil memegangi sisi perutnya. Injun memalingkan pandangannya pada sosok yang berdiri di sebelah kasurnya dengan kedua tangan yang tersimpan di saku celananya.
Ia baru saja menendang Haechan dari
Dengan tenaga yang bisa dibilang cukup kuat, lihat saja ekspresi Haechan yang terlihat seperti sudah kehilangan nyawa."Dua kali aku mergokin kalian." Ucap Hyunjin dengan nada datar.
Perasaan panik mulai menyerang sang pemuda mungil, dengan reflek ia berdiri di depan lelaki itu guna menutupi pandangan tajam Hyunjin yang mengarah langsung pada pemuda tan di belakangnya.
"Dia nggak macam-macam, kok."
"Kalau gitu kenapa kamu keliatan takut tadi?"
Pemuda mungil itu menggeleng keras, "Bukan takut, aku kaget aja." Jelasnya, ia menoleh kebelakang dan mendapati Haechan tengah bersusah payah untuk berdiri.
Injun membuang nafasnya kasar dan membantu Haechan untuk duduk di atas kasurnya, "Jin, kamu tuh coba deh jangan kasar-kasar banget." Tegurnya pada lelaki jangkung yang menyandang status sebagai sepupunya.
Hyunjin lantas membelalak tak terima, "Aku? Aku bantuin kamu, loh! Kok aku!?" Tanya Hyunjin dengan nada merajuk, Injun mengangkat alisnya sebelah lalu melempar paper bag kosong ke arah pemuda bersurai panjang itu.
"Kamu tuh, masuk kamar orang nggak ketuk dulu! Nggak ada sopannya." Omel Injun yang langsung membuat Hyunjin memicingkan matanya, "Bilang aja nggak mau kepergok lagi iya-iya." Cibir Hyunjin lalu melengos keluar dari ruangan itu, sebelum Injun mulai memukulinya.
Injun mendecih kesal saat melihat bocah itu berlari keluar kamarnya, ia menutup pintu kamarnya dan mendudukkan dirinya di sebelah Haechan.
"Kamu nggak apa-apa?" Pemuda mungil itu menatap khawatir ke arah Haechan, sang pemuda tan hanya mengangguk sambil sesekali meringis. Injun membuang nafasnya kasar, lalu memalingkan wajahnya.
Ia teringat kejadian yang baru saja menimpanya. Apa-apaan Lee Haechan itu!?
Sedangkan sang Pemuda tan tengah menatap Injun seraya meremat dadanya, "Do you feel the same?" Tanya nya yang berhasil membuat pemuda mungil itu kembali menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love? -HyuckRen
Science Fiction"Dek, nyasar?" "..." Kisah Lee Haechan yang jatuh cinta pada Ace dari Team basket musuh sekolahnya. [Klandestin series pt. 3]