Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
○🏀○
"Hyunjin?" Injun melepas sepatu dan jaket yang ia kenakan, tasnya ia letakkan di atas sofa agar ia tak perlu menentengnya hingga ke kamarnya di lantai dua. Lelaki mungil itu mengintip ke dalam dapur dan mendapati sepupunya yang tengah membongkar isi kulkas.
"Kamu ngapain?" Tanya Injun seraya membungkukkan sedikit tubuhnya agar dapat melihat ke dalam kulkas.
Hyunjin menutup pintu kulkas dan menyilangkan tangannya di dada seraya bersandar pada kulkas besar itu, "Kita nggak ada bahan makanan, aku beli dulu sebentar, kamu jaga rumah." Jelasnya lalu melengos melewati Injun.
Pemuda mungil yang baru saja diminta untuk menjaga rumah hanya menggidikkan bahunya lalu beranjak naik ke kamarnya, ia harus membersihkan diri karena tubuhnya benar-benar bau keringat, rambutnya pun sudah lepek.
Oh iya, semenjak ia dan Haechan berbaikan, tepatnya dua minggu lalu, mereka memiliki hubungan yang bisa dibilang sangat baik. Dua remaja itu kadang menghabiskan waktu bersama di kedai ramen dan taman bermain tempat mereka sering bertemu.
Baru kali ini Pemuda mungil itu memiliki teman di luar sekolahnya, biasanya ia hanya memiliki orang-orang yang menyimpan dendam karena kebiasaannya yang sangat buruk saat bermain basket.
Yah, bahkan seorang Taeyong bisa mendaratkan tinjunya pada wajah manis itu, bisa kalian bayangkan semenyebalkan apa Hwang Injun itu.
Sepasang kaki ramping itu melangkah keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang bertengger di atas kepalanya. Perlahan ia mengusak rambutnya dengan handuk guna mengeringkan bulir-bulir air yang masih menetap pada surainya. Matanya tertuju pada ponselnya yang menyala, menandakan ada pesan masuk.
New messages from 해바라기 🌻
INJUN (4)
Open | Ignore
해바라기 🌻
Selamat sore, Tuan Hwang. Sibuk, kah? Aku bosan! INJUN
Berisik! (ﾉ｀□´)ﾉ⌒┻━┻ Read
Aiya Galak 😄
Kenapa? Read
Incoming call from 해바라기 🌻
Injun membelalak saat layar ponselnya mulai berdering dan menunjukkan sebuah panggilan masuk yang tidak lain dan tidak bukan dari Lee Haechan. Lelaki manis itu mengerutkan keningnya sebelum mengangkat panggilan itu.
"Halo? Injunnie?"
Pemuda mungil itu berniat membuka suaranya, sebelum ia kembali menarik niatnya itu dan mendengarkan suara dari seberang.
