20 : Property.

5.3K 908 52
                                    

Flashback 11th grade

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback 11th grade

Haechan menatap kosong bola pantul di genggamannya, ia sedang berpikir. Ia sedang memikirkan tentang bagaimana Injun bisa melupakan perasaannya begitu cepat?!

Bahkan Haechan yang sudah berpacaran dengan Herin saja kadang sedikit salah tingkah bila bersama lelaki manis itu, ya, bukan berarti ia mengakui kalau ia benar-benar menyukai Injun, ia hanya merasa sedikit berdebar saja.

"Hyung." Panggil Haechan pada Taeyong yang tengah menyeka keringatnya, yang lebih tua menoleh dan mendeham sebagai balasan.

"Hyung pernah ngerasa deg-degan nggak, kalau sama temen laki-laki?"

Taeyong mendudukkan dirinya di sebelah Haechan, lalu menyandar pada bangku di belakang mereka. Ia menatap langit-langit lapangan sambil mencoba mengingat, "Kayaknya pernah." Haechan seketika menoleh pada sang kakak kelas, "Iya kah?! Kesannya kayak kita suka sama dia, nggak?"

Taeyong mengangguk, "Iya, deg-degan setiap liat dia, terus marah kalau dia sama yang lain, dan jadi clingy banget kalau ada dia, gitu?" Pemuda tan itu mengangguk, dan membalik tubuhnya agar menghadap langsung dengan Taeyong.

"Tapi aku straight, Hyung!!"

"Ya, yang bilang kamu gay siapa?" Cibir Taeyong seraya memutar bola matanya jengah, "Rasa deg-degan kan juga bisa dipicu karena banyak faktor, cuma karena kamu deg-degan bukan berarti kamu suka sama dia. Bisa aja karena kamu ngerasa nyaman atau excited sama dia atau emang kamu gampang salting, dan kalau cemburu, kamu ngerasa dia itu milik kamu, ya, kayak kamu punya barang aja, kamu nggak suka propertimu dipegang orang lain, kan?" Jelas Taeyong acuh.

"Itu wajar terjadi antar teman, apalagi kalau baru-baru deket."

Haechan mengangguk paham, mungkin memang ia bukan menyukai Injun, ia hanya merasa bahwa Injun itu sahabatnya, ia tak ingin sahabatnya jauh darinya. Ia tak ingin sahabatnya memikirkan orang lain selain dirinya, ya, itu wajar.

"Tapi–" Haechan kembali mengangkat kepalanya saat Taeyong membuka suaranya.

"Bukan berarti kamu punya hak buat ngatur dia harus sama siapa, mereka itu milik mereka sendiri, jangan samain sama propertimu, know your place, selama kamu cuma temannya, kamu nggak punya hak apa-apa atas mereka, paham?"

Pemuda tan itu tertegun mendengar nasihat dari sang kakak kelas, sebelum menganggukkan kepalanya kaku. Taeyong bangkit berdiri dan berlari menuju kawanan kakak kelas lainnya, meninggalkan Haechan yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Mungkin perasaannya pada Injun selama ini hanya sebatas rasa posesif sebagai sahabat, tapi bagaimana dengan perasaan Injun? Bagaimana jika lelaki itu benar-benar jatuh cinta padanya, bukan sekedar cinta monyet?

Love? -HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang