Siapa?

285 62 9
                                    

"Good morning" sapa Chanyeol dengan suara serak ketika Sinb memutar tubuhnya.

"Morning, Cey" balas Sinb yang langsung dihadiahi kecupan singkat di pelipisnya oleh Chanyeol.

"Tidur lagi aku masih ngantuk" ucap Chanyeol langsung menarik tubuh Sinb semakin mendekat, memeluk tubuh mungil itu dengan erat.

Sinb terkekeh kecil, mengelus pelan punggung lebar suaminya.

"Aku harus berangkat ke agensi, Cey"

"Sekarang?"

"Hm"

"Aku anter ya"

"Gak usah. Kamu lanjut tidur aja aku bisa berangkat sendiri"

Sinb menjauhkan tubuhnya dari Chanyeol, berlalu ke dapur untuk membuat sandwich sederhana untuk sarapan. Lalu membersihkan diri dan siap-siap untuk datang ke gedung baru yang belum lama ini ditempati semua artis yang ada di naungan labelnya.

Sinb yang sudah siap berjalan mendekati tempat tidur. "Aku berangkat" pamit Sinb pada laki-laki yang masih tenggelam dalam selimut sebelum berlalu keluar dari kamar.


🌻🌻🌻


"Eunbi" panggil seseorang begitu Sinb berjalan keluar dari lift.

"Apa?"

"Eyy. Mentang-mentang sudah menikah jadi tidak peduli denganku"

Sinb memutar bola matanya malas mendengar ucapan Seungkwan yang terdengar menyebalkan.

"Oh. Lalu haruskah aku seperti ini?" tanya Sinb lalu memeluk Seungkwan.  "Lama tidak bertemu, Boo" pekik Sinb dilebih-lebihkan dengan tangan memukul bahu laki-laki itu yang mana mampu membuat Seungkwan mengaduh sakit.

"Lepas" ujar Seungkwan setelah mampu memindahkan tangan Sinb dari bahunya.

Sinb justru tersenyum menampilkan deretan giginya, tidak merasa bersalah melihat wajah Seungkwan yang menahan kesal padanya.

"Auh. Yang benar saja. Tetap menyebalkan" gumam Seungkwan berlalu melewati Sinb yang sekarang justru terbahak mendengar gerutuan itu.

"Ada apa?"

"Oh halo, oppa lama tidak bertemu" sapa Sinb membungkuk sopan pada laki-laki yang berdiri di hadapannya.

"Lama tidak bertemu juga, Bi. Apa kabar?"

"Baik. Oppa sendiri bagaimana?"

"Aku juga baik" terjadi hening untuk sesaat di antara kedua orang itu.

Sinb yang sedikit merasa canggung setelah apa yang ia lakukan kepada laki-laki di depannya dan laki-laki itu yang juga tidak lagi mengucapkan sesuatu.

"Sinb"

"Eonnie" seru Sinb senang karena akhirnya dapat menghindari situasi canggung seperti tadi.

"Aku permisi dulu, oppa" pamit Sinb sebelum berlalu mendekati Eunha yang berdiri tidak jauh darinya dengan tangan memegang minuman, berarti perempuan itu dari cafetaria.

"Eunha eonnie terima kasih" bisik Sinb ketika berjalan bersisian dengan Eunha, meninggalkan laki-laki yang masih menatap punggung Sinb dengan tatapan sendu.

"Aku tau kau pasti bingung tadi" balas Eunha yang juga berbisik. Lalu kedua orang itu terkekeh bersamaan. Membicarakan sesuatu sambil berjalan ke arah ruangan rekaman untuk Gfriend. 


🌻🌻🌻

"Makan malam perusahaan? Tumben sekali. Memangnya ada acara apa?" tanya Sinb setelah selesai rekaman untuk lagu baru mereka sambil memasukkan ponsel ke dalam tas selempang miliknya.

"Katanya sih ingin mengadakan makan malam perusahaan untuk pertama kali sejak kita bergabung menjadi satu label" jawab Sowon yang tadi sempat mencuri dengar pembicaraan manajer mereka.

"Wah semua akan ikut?" tanya Yerin yang mendapat anggukan dan jawaban pembenaran dari sang manajer.

"Wow. Aku tidak bisa membayangkan keributan seperti apa yang akan terjadi" ucap Eunha yang sudah terbayang ketika semua grup di label ini makan bersamaan.

"Benar eonnie" kata Umji menyetujui ucapan Eunha sambil tertawa geli.

"Siapkan telinga dan tenaga kalian teman-teman" ujar Yuju dengan gerakan seolah sedang pemanasan untuk berolahraga.

Keenam gadis itu pun mengikuti langkah sang manajer yang memimpin mereka masuk ke mobil van untuk datang ke restoran yang sudah dipesan untuk acara malam ini.

"Tadi aku membawa mobil sendiri" kata Sinb setelah mensejajarkan langkahnya dengan manajer mereka.

"Tidak apa-apa. Mobilmu ditinggal si sini dulu. Nanti bisa kau ambil setelah pulang dari acara itu atau besok"

Sinb mengangguk setuju sebagai jawaban.


🌻🌻🌻


"Benar-benar sesuai dugaan" ucap Yerin menatap sekelilingnya yang dipenuhi orang-orang yang bekerja dalam satu labelnya.

Meskipun mereka duduk tidak bergabung satu sama lain, maksudnya mereka duduk sesuai grup masing-masing. Tapi tetap saja dengan semua orang-orang itu keadaan tetap ramai.

"Aku mau ke toilet sebentar" ucap Sinb yang mendapat anggukan dari Sowon yang duduk di sebelah kanannya.

"Mau aku temani, Bi?" tanya Umji yang dibalas senyum kecil dan gelengan kepala oleh Sinb.

"Terima kasih tapi tidak apa-apa aku bisa sendiri" ucapnya sebelum berlalu meninggalkan meja mereka ke arah toilet yang ada di luar ruangan.

Sinb menatap pantulan dirinya di cermin besar yang ada di toilet. Merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. Ia berjalan keluar sambil mengetikkan sesuatu di ponselnya. Langkahnya terhenti saat menabrak seseorang.

Sinb mendongak dan mendapati laki-laki yang tadi pagi ia temui.

"Maaf, oppa" ucap Sinb dengan wajah tidak enak menatap orang itu.

"Tidak apa-apa, Bi. Hati-hati, jangan berjalan sambil bermain ponsel"

Sinb tersenyum kecil dan mengangguk, berlalu meninggalkan orang itu. Dalam perjalanan ke arah pintu ruangan yang tadi ia masuki, Sinb melihat siluet seseorang.

Alisnya berkerut melihat orang itu. Tubuhnya langsung berbalik ketika seseorang menarik tangannya sampai tubuhnya menabrak dada laki-laki itu.

Sinb membulatkan matanya kaget. Ia mendongak dan mendapati wajah laki-laki yang tadi sempat berbicara dengannya.

"Minhyun oppa" gumamnya setelah mendongak menatap wajah Minhyun.

"Sudah selesai? Ayo kembali ke dalam bersama" ujar Minhyun menarik tangan Sinb cepat.

Sinb sempat melirik laki-laki tadi yang sepertinya ia kenal.

"Chanyeol? Tapi siapa perempuan yang dia peluk?" batin Sinb bertanya-tanya dengan tubuh menurut ditarik Minhyun.



🌻🌻🌻

Hehehe ada yang bingung gak sama ceritaku ?

Jadi Minhyun itu cowok yang tadi pagi ngobrol sama Sinb setelah Seungkwan, juga cowok yang ketemu Sinb di depan toilet.

Maaf kalo bahasanya agak beda sama chapter sebelumnya. Kelamaan gak lanjutin jadi aku agak lupa gimana padahal udah aku baca ulang :(




🌻🌻🌻

Our Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang