"Jadi apa yang perlu aku tau, Cey?" tanya Sinb menatap kedua orang yang duduk di sofa seberangnya.
Rosé membuka suara ketika melihat Chanyeol hanya diam tanpa ada niat untuk menjelaskan apapun.
"Aku udah sama Chanyeol jauh sebelum kalian menikah, Bi. Dan gara-gara perjodohan itu Chanyeol jadi menikah sama kamu"
Sinb membulatkan matanya terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. Matanya menatap Chanyeol meminta penyangkalan, tapi Sinb hanya mendapatkan tatapan pasrah dari laki-laki itu.
"Kita berdua sepakat buat nyembunyiin kedekatan kita dari media karena Chanyeol takut karir aku bakal terganggu karena berita ini. Dan sekarang aku ngerasa udah waktunya kamu tau yang sebenarnya, Bi. Gara-gara kamu dateng di antara kita berdua, hubungan kita jadi menjauh. Padahal selama ini aku udah sabar, tapi maaf untuk sekarang nggak lagi. Kamu jadi orang ketiga di antara kita, Bi. Kamu harus tau itu"
"Bener, Cey?" tanya Sinb dengan jantung yang berdebar cepat, matanya memanas dengan air mata menggenang di pelupuk matanya menatap Chanyeol lekat.
"Iya" satu kata yang membuat pertahanan Sinb runtuh seketika. Air matanya mengalir, tangannya terangkat menangkup wajahnya sendiri.
"Kalo kamu suka sama Rosé kenapa kamu mau nikah sama aku?"
"Maaf, Bi"
"Harusnya kamu jujur dari awal. Kamu gak perlu pura-pura jadi suami yang baik buat aku. Seharusnya kita gak sejauh ini, Cey. Aku kecewa sama kamu"
"Bi" panggil Chanyeol merasa bersalah, ingin bangun dari duduknya untuk duduk di sebelah Sinb, tapi tangannya ditahan oleh Rosé.
Sinb mengusap kasar air matanya lalu berjalan keluar dari apartemen tanpa mengganti sandal bulu yang ia gunakan. Perempuan itu langsung menekan lift ke arah basement dimana mobilnya terparkir.
Sinb langsung mengemudikan mobilnya ke arah dorm Gfriend. Tapi saat lampu merah, masih sambil menangis Sinb berpikir tidak seharusnya member yang lain tau masalah pernikahannya. Jadilah Sinb memutuskan untuk tidak jadi ke dorm dan melajukan mobilnya entah kemana tanpa tujuan yang jelas di hari yang sudah gelap ini.
🌻🌻🌻
Setelah mengantar Rosé pulang, Chanyeol kembali ke apartemen miliknya.
"Sinb" panggil laki-laki itu berulang kali sambil berkeliling mencari keberadaan istrinya tapi nihil, Sinb tidak ada.
Laki-laki itu merebahkan diri di sofa yang ada di depan televisi lalu mengeluarkan ponsel miliknya. Saat membuka kunci ponsel dapat dilihat waktu menunjukkan pukul 11 malam dan Sinb belum pulang. Chanyeol langsung menghubungi nomor Sinb, tapi malah dijawab oleh suara operator.
Laki-laki itu meletakkan ponselnya yang masih tersambung menghubungi Sinb sembarangan, sebelah tangannya ia gunakan untuk menutup matanya ketika memori kejadian tadi kembali terputar dalam kepalanya.
Chanyeol meraih kunci mobil di atas meja dan juga ponselnya lalu keluar dari apartemen menuju parkiran mobil. Berharap dapat menemukan keberadaan Sinb.
Laki-laki itu sudah ada di depan dorm yang ditempati Sowon dan Eunha. Chanyeol tau karena pernah diajak Sinb untuk mampir ke dormnya.
"Sunbae?" sapa Sowon yang sudah mengenakan piyama dan masker wajah menatap Chanyeol dengan bingung.
"Sinb ada di sini?" tanya Chanyeol membuat Sowon mengerutkan keningnya bingung.
"Tidak"
"Apa masih ada jadwal latihan di agensi?"
"Hari ini jadwal kita hanya sampai siang, tadi Sinb sudah pulang setelah belanja di supermarket denganku. Memangnya ada apa? Apa Sinb belum sampai apartemen kalian?"
Chanyeol menghembuskan napas kasar. Bingung ternyata istrinya tidak ada di dorm.
"Kalau begitu aku pergi dulu" pamit Chanyeol tapi tangannya ditahan oleh Sowon.
"Sinb belum pulang?" ulang Sowon dengan ekspresi khawatir menatap suami dari adiknya dan mendapat anggukan dari Chanyeol sebelum laki-laki itu pergi.
Sowon langsung menutup pintu kencang dan masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dari masker yang ia pakai.
"Ada apa eonnie?" tanya Eunha yang sejak tadi tiduran di sofa depan televisi ketika mendengar suara pintu yang tertutup kencang, perempuan itu mengikuti Sowon ke kamar mandi.
"Sinb belum pulang" jelas Sowon setelah mencuci wajahnya.
"Sinb?"
"Cepat siap-siap, kita cari keberadaan anak itu" ucap Sowon mendapat anggukan dari Eunha. Kedua perempuan itu mengganti piyama yang mereka gunakan dengan baju yang lebih hangat lalu Sowon mengemudikan mobil ke arah gedung agensi mereka dengan Eunha yang duduk di sebelah kursi kemudi.
"Ponselnya tidak aktif" ucap Eunha membuat kedua perempuan itu semakin khawatir.
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Married Life
Fanfiction****** Menikah karena dijodohkan? Memang kedengarannya seperti sesuatu yang klise. Namun, keduanya harus menghadapi kenyataan ini karena perjanjian yang dilakukan kakek dan nenek mereka.