"Sudah selesai acaranya?" tanya Chanyeol begitu pintu apartemen tertutup dan menemukan Sinb yang sedang mengganti sepatu yang ia gunakan dengan sandal rumahan.
"Hm. Sebenarnya yang lain masih disana, mengadakan acara minum bersama setelah para petinggi agensi pulang lebih dulu"
"Kau tidak ikut?"
Sinb menggeleng, berlalu ke arah kamar dengan Chanyeol yang mengekor di belakangnya.
"Kenapa?"
Chanyeol menunduk untuk menatap Sinb yang saat ini sudah duduk di tepi ranjang.
"Tidak apa-apa. Hanya sedikit pusing jadi aku pulang lebih dulu" bohong Sinb yang sebenarnya sejak matanya menangkap laki-laki yang mirip dengan Chanyeol tidak bisa fokus dengan acara makan yang berlangsung. Ia ingin cepat pulang dan bertanya pada suaminya.
"Pusing? Kalau begitu ayo kita ke rumah sakit"
"Tidak perlu" tolak Sinb yang sudah bangkit setelah meletakkan tas selempang yang ia gunakan di atas nakas. "Setelah tidur sebentar juga sudah baikan lagi" ucapnya sembari melangkah ke arah kamar mandi.
Sekitar 15 menit yang Sinb habiskan untuk membersihkan diri. Setelah keluar, Sinb mendapati Chanyeol duduk di sisi ranjang, duduk menghadap ke arahnya.
"Duduk sini, Bi"
Sinb menurut dan duduk di tempat yang Chanyeol maksud, di samping laki-laki itu.
"Aku buat jahe hangat, diminum dulu biar enakan" ucap Chanyeol menyodorkan gelas berisi minuman jahe yang uapnya masih mengepul ke arah Sinb.
"Makasih" kata Sinb dengan tangan yang sudah menerima gelas itu.
"Enak?" tanya Chanyeol dibalas anggukan dan senyum kecil oleh istrinya.
Sinb menatap gelas dalam genggamannya sesaat, memberanikan diri untuk bertanya tentang apa yang membuatnya penasaran sejak di restoran tadi.
"Tadi kamu cuma di apartemen aja?"
"Hm" dehem Chanyeol sembari mengangguk jawab pertanyaan Sinb. "Aku main game terus dari tadi. Kenapa?"
"Gak papa, aku kira kamu ke agensimu juga" jawab Sinb yang diangguki oleh Chanyeol.
"Mungkin aku salah lihat" batin Sinb setelah mendengar jawaban laki-laki di sebelahnya.
"Udah?" tanya Chanyeol menatap gelas yang ada di tangan Sinb sudah kosong.
Mendapat anggukan dari Sinb, Chanyeol mengambil gelas itu dan keluar menuju dapur.
Tidak lama, laki-laki itu kembali dan menutup pintu kamar mereka.
"Ayo tidur, biar besok pagi kamu udah enakan" ucap Chanyeol, membantu Sinb untuk merebahkan tubuhnya di ranjang, menyelimuti tubuh mungil istrinya agar tidak kedinginan.
"Good night" ucap Chanyeol setelah merebahkan diri di sebelah Sinb, menarik tubuh perempuan itu mendekat.
🌻🌻🌻
"Kenapa sama aku sih?" tanya Sinb dengan ekspresi kesal tapi tetap mengikuti langkah Sowon keluar dari mobil ke dalam supermarket. Masalahnya tadi Sinb sama Eunha itu lagi asik nonton drama yang akhir-akhir ini dia suka. Gara-gara Sowon minta temenin jadi acara nontonnya harus stop dulu. Sowon yang tau kebiasaan Eunha yang malas keluar jika sudah bergelung dalam selimut akhirnya memaksa Sinb untuk ikut dengannya, belanja bahan makanan untuk kulkas yang ada di dorm mereka.
"Ya pengen aja" jawab Sowon membuat Sinb menghembuskan napas pasrah dengan sikap perempuan yang lebih tua darinya itu.
Dengan terpaksa Sinb mengikuti langkah Sowon yang sudah mendorong troli menuju bahan-bahan yang mereka butuhkan. Ia juga menurut ketika diminta leader grupnya itu untuk mengambil beberapa bahan makanan yang dekat dengannya.
Selesai berbelanja, mereka berdua menyempatkan diri untuk makan di cafe yang tidak jauh dari supermarket itu.
"Bagaimana rasanya sudah menikah?" tanya Sowon saat mereka berdua sudah menghabiskan makanan di piring masing-masing.
"Biasa saja" jawab Sinb membuat eonninya itu mendengus panjang.
"Suamimu baik kan?"
"Hm" dehem Sinb sambil mengangguk menjawab pertanyaan Sowon.
"Jika ada sesuatu ingat, ada aku, Umji dan eonnie yang lain. Kita selalu ada untukmu, Bi"
"Terima kasih, eonnie. Tapi aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir" jawab Sinb dengan senyum lebar di bibirnya membuat Sowon juga ikut tersenyum.
🌻🌻🌻
Sinb melangkah memasuki lift apartemennya dengan perasaan senang. Suasana hatinya sedang baik setelah makan bersama eonninya tadi. Tangan kanannya juga menenteng totebag berisi makanan yang diberikan Sowon untuknya. Setelah pintu lift terbuka, Sinb langsung melangkah menuju unit yang sudah sebulan ini ia tempati dengan suaminya.
Keningnya berkerut saat mendapati pintu apartemennya sedikit terbuka.
"Kamu itu kenapa sih? Takut kalo istri kamu tau kalo kamu masih sama aku?" suara seorang perempuan terdengar dari dalam apartemen miliknya.
"Bukan gitu"
"Terus kenapa?"
"Aku udah pernah bilang kamu jangan ke sini. Aku yang bakal dateng ke apartemen kamu. Aku belum mau Sinb tau yang sebenarnya tentang kita. Jadi ayo kita ngobrol di apartemen kamu aja" suara Chanyeol terdengar dari arah dalam lalu tidak lama laki-laki itu keluar sambil mendorong seorang perempuan.
"Emang apa yang perlu aku tau?" tanya Sinb membuat Chanyeol sadar jika perempuan itu berdiri di depan pintu apartemen.
(Ekspresi Sinb waktu liat dua orang itu)
🌻🌻🌻
Double update hari ini yeyyy
Aku pengen cepet-cepet nyelesein book ini heheh biar gak ada tanggungan lagi dan biar gak ngerasa genak gara-gara gantungin yang baca kelamaan heheheh.
Tolong jangan sangkut pautin cerita aku sama dunia rl ya. Jangan hate rl mereka soalnya cerita ini kan cuma imajinasi aku aja.
Hope you enjoy reading my book
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Married Life
Fanfiction****** Menikah karena dijodohkan? Memang kedengarannya seperti sesuatu yang klise. Namun, keduanya harus menghadapi kenyataan ini karena perjanjian yang dilakukan kakek dan nenek mereka.