Step 13

740 148 11
                                    

"Permisi kak, kami sudah mau tutup," tegur seorang penjaga toko buku yang membuat Hyunae menaikan pandangannya, perlahan berdiri dan menggunakan sisa tenaganya berjalan guntai keluar dari sana.

Hyunae terbelalak karena saat ia berbelok alih-alih menemukan jalan pulang ia malah menemukan Hyunjae dengan mata terpejam sedang menyenderkan tubuhnya pada dinding toko sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

Berlagak tak peduli, Hyunae berlalu melewati Hyunjae. "Lo nunggu Jisung sampai jam segini?" suara serak Hyunjae memberhentikan langkah Hyunae. Hyunjae tetap bertanya walaupun ia tau alasan sebenarnya kenapa Hyunae masih ada di sini sampai malam hari tiba.

Tadi sebelum ia kembali ke sini dan sebelum bertemu dengan Jisung, Hyunjae meminta tolong Pak Lee untuk mencair tau apa hubungan toko buku ini dengan orang bernama Haechan. Dan tak perlu waktu lama, Pak Lee sudah memberi kabar bahwa dulu Haechan mengambil kerja sampingan di sini.

"Temenin gue makan," titahnya tanpa pikir panjang bahkan ia belum menanyakan pendapat Hyunae. Ia menegapkan posisi berdirinya, menyelimuti tubuh kecil Hyunae menggunakan jaket denimnya lalu berjalan di sampingnya, tak lagi di belakangnya.

Sepanjang jalan dalam keadaan hening berbagai macam pertanyaan berkeliling di otak Hyunjae. Mulai dari kenapa anak selemah Hyunae menjadi sasaran dari client-nya sampai seistimewa apa seorang Haechan dalam hidup Hyunae atau alasan kenapa wajahnya dengan Haechan mirip bak anak kembar.

"Maaf, gue gak bawa kendaraan," gumamnya pelan. Hyunae hanya mengangguk sebagai jawaban, ia tak punya selera bahkan untuk sekedar berbicara.

Hyunjae menghentikan langkahnya di depan tenda penjual pecel lele pinggir jalan. Ia menoleh pada Hyunae yang masih nyaman dengan keheningan. "Makan ini gak pa-pa?" Hyunae menoleh, "Kan lo yang mau makan."

"Kan lo juga harus makan, emang lo makan apa selama di toko buku tadi? Gue yakin lo gak mungkin makanin bukunya, ayo masuk." Menarik tangan Hyunae pelan, kali ini tarikan dari Hyunjae tidak menyisakan bekas kemerahan di pergelangan tangan Hyunae yang tentunya membuat Hyunae sendiri kaget.

Keduanya berakhir duduk berhadapan dengan dia porsi pecel lele dan dua gelas es jeruk sebagai pendamping. "Udah malem minum es?" tanya Hyunjae. "Lo juga minum es," balas Hyunae. Meringis kecil, Hyunjae mengambil satu lele utuh dari piringnya ke piring Hyunae. "Apaan? Kok ditaro di piring gue?"

"Gue mau makan pake tempe sama tahu aja." Hyunjae mengangkat tangannya, memanggil pelayan untuk memesan tempe dan tahu pengganti ikan lele yang ia berikan untuk Hyunae barusan. "Kenapa tiba-tiba tempe sama tahu? Bukannya lo mau makan lele?"

"Gue udah makan sebelumnya, lo belum makan apa-apa. Makan yang banyak, badan lo kurus, bisa-bisa terbang kalo ada angin topan," tutur Hyunjae cukup panjang. Hyunae menunduk, memperhatikan nasi ditemani lauk di piringnya, ia perlahan tersenyum getir. Ia rindu Haechan, sangat rindu. Bohong jika ia benar-benar berhasil melabelkan manusia di hadapannya ini sebagai Park Hyunjae bukan Lee Haechan. Karena pada kenyataannya kedua manusia itu sangat mirip secara fisik walau berbeda secara mental. "Gak dimakan? Doa dulu sebelum makan."

Hyunae mengangguk pelan, mempersatukan kedua tangannya sembari memejamkan mata guna melakukan komunikasi dengan Tuhan-nya. Selepas berdoa, Hyunae mulai menyantap makanan dengan tangan kosong. Kalau makan makanan seperti ini lebih enak pakai tangan langsung tanpa perantara.

Hyunjae termenung menatapi betapa lahapnya Hyunae memakan tiap suap nasi dan lele itu, tanpa disadari ia tertawa kecil. Kalau dilihat-lihat Hyunae ini lucu juga, apalagi kalau lagi marah, bukannya seram malah bikin gemas.

"Untuk tugas ini, kamu tidak boleh menggunakan hati nurani sama sekali. Sedikit pun."

Senyuman Hyunjae luntur ketika kalimat dari sang papa melintas di ingatannya. Ia tak boleh menggunakan hati nurani sedikit pun di tugasnya yang kali ini, berarti ia tidak boleh jatuh pada Hyunae sampai tugasnya selesai. Berarti sampai Hyunae meninggal? Harus begitu?

[✔️] 180 Degrees || Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang