Step 7

1K 160 7
                                    

Pintu kelas Hyunae terbuka di tengah-tengah penjelasan dosen, seisi kelas menoleh dan ada beberapa orang yang terlihat sedang menikmati ciptaan Tuhan.

"Permisi pak, maaf telat. Saya murid baru..." sang dosen datang menghampiri dan berkata, "Park Jisung bukan?" si empunya nama mengangguk.

"Baru hari pertama sudah telat, ya sudah sana ambil tempat dudukmu." Jisung membungkukan tubuhnya dan berjalan menyusuri meja-meja yang tersusun rapih.

Ia mengetuk pelan meja yang berada di belakang Hyunae, "Maaf, boleh gue duduk di sini? Kalau terlalu ke belakang gue gak bisa baca papan."

Perempuan yang seharusnya memiliki hak paten untuk duduk di situ seketika luluh dan mengangguk sambil membereskan barang-barangnya untuk berpindah ke kursi di ujung belakang.

"Makasih," ujar Jisung setelah meja itu terlihat bersih tanpa sisa barang sedikit pun. "Baik, kita lanjutkan lagi! Jadi..."

Jisung mengeluarkan buku catatannya, tak lama ia menepuk pelan pundak Hyunae. "Maaf, punya pulpen lebih gak? Gue lupa bawa tempat pensil."

"Gak. Dia gak punya, pinjem temen sebelah lo dong," sela Ryujin sembari menoyor pipi Hyunae agar tidak menoleh ke belakang. Pasalnya, barusan Hyunae memberitahu Ryujin bahwa Jisung lah orang yang kemarin berkelahi dengan Hyunjae, makannya Ryujin langsung beraksi.

"Ah... iya maaf..." balas Jisung pelan. "Minta maaf mulu, orang lagi gak lebaran!"

"Shin Ryujin!"

"I-iya pak! Santuy aja dong pak, ini saya cuman lagi bersosialisasi, kan kita makhluk sosial, ya kan pak?"

Dosen di depan menggeleng-gelengkan kepalanya, menyerah kalau sudah berurusan dengan Ryujin.

"Nanti anterin gue keliling kampus ya, belum familiar soalnya," bisik Jisung pada Hyunae tanpa sepengatuhan Ryujin.
~~~
Hyunae berjalan keluar kelas sembari memeluk buku-bukunya, "Ayo kantin," seru Ryujin dari belakang.

Hyunae mengangguk senang, dari kelas berlangsung dia sudah merasa sangat lapar. "Misi... tadi gue minta tolong sama lo buat anterin keliling kampus loh.."

"Ah.. eeee... ini, gue mau makan dulu, gak pa-pa? A-atau lo mau makan ba—"

"Apaan makan bareng!? Kenal aja enggak! Udah sana lo cari orang lain buat nganter lo keliling kampus, Hyunae sibuk!"

Ryujin segera menarik tangan Hyunae tanpa permisi, menyisakan Jisung berdiri seorang diri di depan pintu kelas.

Ia berdecih sambil menaikan satu sudut bibirnya, "Pantes dikasih ke Hyunjae. Menarik juga ternyata."
~~~
"Jadi si Jasung—"

"Jisung."

"Nah, Jisung! Si Jisung itu yang berantem sama Hyunjae di rumahnya terus tiba-tiba sekarang masuk kampus kita terus sekelas sama lo terus duduk di belakang lo terus sok akrab sama lo, gitu!?"

Hyunae mengangguk-anggukan kepalanya lemas, ia sudah pusing dengan kedatangan Hyunjae di hidupnya yang bahkan pertemuan pertama mereka mengingatkan Hyunae pada Haechan.

Bagaimana tidak!? Wajahnya, suaranya, hampir semuanya sama! Hanya gaya berpakaian, sikap, dan keadaan hidupnya saja yang berbeda.

Sekarang ditambah lagi satu orang asing yang entah siapa berusaha memasuki kehidupan Hyunae, bukankah sudah cukup satu orang baru di hidupnya?

"Lo gak nanya gitu kenapa si Jisung dipukulin sama Hyunjae? Maksudnya, kenapa dateng-dateng ribut? Ya kali karena dia suka sama lo. Atau mungkin dulu pas SMA mereka musuhan karena beda geng?"

"Ngomong apa sih lu!?" pekik Hyunjin sembari menoyor kepala Dino. "Tapi bukannya aneh!?"

"Apa? Apa yang aneh?" balas Hyunjin dengan nada meledek. "Si Jisung itu kan pasti kenal sama Hyunjae, terus gak kenal sama Hyunae. Pertama kali ketemu pas di rumah Hyunjae kan?" Hyunae mengangguk.

[✔️] 180 Degrees || Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang