_@Mall_
Luna dan suaminya, sedang berbelanja stok kebutuhan rumah. Tak disangka, mereka bertemu mantan istri Bima. Namun penampilannya terlihat berbeda. Lebih tertutup, dibanding dulu yang berpakaian minim.
"Mas Fahri, mba Luna !! assalamu'alaikum !!" sapa Riana.
"Wa'alaikum salam !!" balas mereka.
"Kamu...kamu benar Riana ??" Luna coba memastikan. Wanita itu tersenyum.
"Iya mba. Ini aku Riana," jawab Riana.
"Bukannya, kamu ada di Surabaya ??" tanya Fahri.
"Aku mutusin, untuk kembali ke Jakarta mas. Aku kangen sama Langit. Udah bertahun-tahun, kami lost contact," jelas Riana.
"Tanpa kamu pun. Langit dan Bima tetap bahagia. Kamu nggak berhak, ngusik hidup adik dan keponakanku lagi !!" tegas Fahri.
"Mas, ini tempat umum. Jangan buat keributan !!" lerai Luna.
"Aku tahu, aku paling bersalah disini. Tapi sekarang aku menyesal. Benar-benar menyesal mas. Meski nggak bisa kembali bersama. Setidaknya aku bisa menjalin silaturahmi, sama kalian semua," jelas Riana.
"Lalu kenapa, kamu kembali ke Jakarta ??" tanya Luna.
"Sebenarnya ada alasan lain. Aku disini, mencari keberadaan anak aku. Dari almarhum suamiku," jawab Riana.
"Anak ??" Fahri bingung.
"Iya mas. Anak dari pernikahan keduaku. Disaat ia lahir, bertepatan dengan kecelakaan suamiku. Saat itu aku gelap mata. Lalu membuangnya di panti asuhan," jelas Riana.
"Bun, ayo kita pulang !!" ajak Fahri.
"Tapi Riana..."
"Biarkan saja !! ayo !!"
Terpaksa Luna menuruti suaminya. Meninggalkan Riana sendirian disana.
"Ya allah, pertemukan aku dengan anakku !!" gumam Riana, lantas melanjutkan langkahnya.
------>>>>>>
_@Kediaman Bima_
Bima tertegun, setelah mendengar cerita kakaknya. Ia memang sudah tak ada rasa, pada mantan istrinya. Tapi sebagai seorang ibu. Riana pasti merindukan Langit.
"Mas. Aku nggak masalah, Riana kembali lagi. Tapi Langit masih membutuhkannya juga," ucap Bima.
"Tapi bisa saja kan, dia ambil hak asuh Langit," balas Fahri.
"Om Fahri. Jangan marahin papa !! sampai kapanpun, Langit akan tetap ikut papa. Tapi, Langit juga rindu mama. Langit mau ketemu mama !!" jelasnya.
"Langit beneran, mau ketemu mama ??" tanya Bima.
"Mau !! Langit kangen mama," jawabnya.
"Untung saja, papa masih simpan nomornya. Nanti papa hubungi," ucap Bima.
Kedua mata Langit berbinar. Ia memeluk papanya. Bima hanya tersenyum.
---skip>>>
Langit dan Kasa, sedang bersantai di taman belakang rumah. Kasa masih menginap. Fahri dan Luna, juga ada disana.
Tadi Bima sudah menghubungi Riana. Nomornya masih aktif. Dan sekarang, wanita itu sudah ada disana. Memandang penuh kerinduan, pada Langit.
"Langit !! mama datang sayang," seru Riana.
"Mama !!"
Langit berlari kecil kearahnya. Berpelukan melepas rindu. Kasa hanya memandangi mereka. Langit melepas pelukan.
"Mama, Langit punya teman baru lho," ucap Kasa. Tangannya memberi isyarat, agar Kasa mendekat.
"Wah, kamu gemesin ya !!" ucap Riana.
"Nama saya Angkasa, tante. Panggil aja Kasa !!" ucapnya.
"Nama tante, Riana. Ibu kandungnya Langit," balasnya tersenyum. "Ayo masuk !! mama bawa oleh-oleh. Kasa juga dapat," ajaknya.
Kedua remaja itu bersorak senang. Mereka membuka bingkisan, yang dibawakan oleh Riana.
Tbc..