~ 5 ~

289 27 2
                                    

_@Mall_

Luna  dan  suaminya, sedang  berbelanja  stok  kebutuhan  rumah. Tak  disangka, mereka  bertemu  mantan  istri  Bima. Namun  penampilannya  terlihat  berbeda. Lebih  tertutup, dibanding  dulu  yang  berpakaian  minim.

"Mas  Fahri, mba  Luna !! assalamu'alaikum !!" sapa  Riana.

"Wa'alaikum  salam !!" balas  mereka.

"Kamu...kamu  benar  Riana ??" Luna  coba  memastikan. Wanita  itu  tersenyum.

"Iya  mba. Ini  aku  Riana," jawab  Riana.

"Bukannya, kamu  ada  di  Surabaya ??" tanya  Fahri.

"Aku  mutusin, untuk  kembali  ke  Jakarta  mas. Aku  kangen  sama  Langit. Udah  bertahun-tahun, kami  lost  contact," jelas  Riana.

"Tanpa  kamu  pun. Langit  dan  Bima  tetap  bahagia. Kamu  nggak  berhak, ngusik  hidup  adik  dan  keponakanku  lagi !!" tegas  Fahri.

"Mas, ini  tempat  umum. Jangan  buat  keributan !!" lerai  Luna.

"Aku  tahu, aku  paling  bersalah  disini. Tapi  sekarang  aku  menyesal. Benar-benar  menyesal  mas. Meski  nggak  bisa  kembali  bersama. Setidaknya  aku  bisa  menjalin  silaturahmi, sama  kalian  semua," jelas  Riana.

"Lalu  kenapa, kamu  kembali  ke  Jakarta ??" tanya  Luna.

"Sebenarnya  ada  alasan  lain. Aku  disini, mencari  keberadaan  anak  aku. Dari  almarhum  suamiku," jawab  Riana.

"Anak ??" Fahri  bingung.

"Iya  mas. Anak  dari  pernikahan  keduaku. Disaat  ia  lahir, bertepatan  dengan  kecelakaan  suamiku. Saat  itu  aku  gelap  mata. Lalu  membuangnya  di  panti  asuhan," jelas  Riana.

"Bun, ayo  kita  pulang !!" ajak  Fahri.

"Tapi  Riana..."

"Biarkan  saja !! ayo !!"

Terpaksa  Luna  menuruti  suaminya. Meninggalkan  Riana  sendirian  disana.

"Ya  allah, pertemukan  aku  dengan  anakku !!" gumam  Riana, lantas  melanjutkan  langkahnya.

------>>>>>>

_@Kediaman  Bima_

Bima  tertegun, setelah  mendengar  cerita  kakaknya. Ia  memang  sudah  tak  ada  rasa, pada  mantan  istrinya. Tapi  sebagai  seorang  ibu. Riana  pasti  merindukan  Langit.

"Mas. Aku  nggak  masalah, Riana  kembali  lagi. Tapi  Langit  masih  membutuhkannya  juga," ucap  Bima.

"Tapi  bisa  saja  kan, dia  ambil  hak  asuh  Langit," balas  Fahri.

"Om  Fahri. Jangan  marahin  papa !! sampai  kapanpun, Langit  akan  tetap  ikut  papa. Tapi, Langit  juga  rindu  mama. Langit  mau  ketemu  mama !!" jelasnya.

"Langit  beneran, mau  ketemu  mama ??" tanya  Bima.

"Mau !! Langit  kangen  mama," jawabnya.

"Untung  saja, papa  masih  simpan  nomornya. Nanti  papa  hubungi," ucap  Bima.

Kedua  mata  Langit  berbinar. Ia  memeluk  papanya. Bima  hanya  tersenyum.

---skip>>>

Langit  dan  Kasa, sedang  bersantai  di  taman  belakang  rumah. Kasa  masih  menginap. Fahri  dan  Luna, juga  ada  disana.

Tadi  Bima  sudah  menghubungi  Riana. Nomornya  masih  aktif. Dan  sekarang, wanita  itu  sudah  ada  disana. Memandang  penuh  kerinduan, pada  Langit.

"Langit !! mama  datang  sayang," seru  Riana.

"Mama !!"

Langit  berlari  kecil  kearahnya. Berpelukan  melepas  rindu. Kasa  hanya  memandangi  mereka. Langit  melepas  pelukan.

"Mama, Langit  punya  teman  baru  lho," ucap  Kasa. Tangannya  memberi  isyarat, agar  Kasa  mendekat.

"Wah, kamu  gemesin  ya !!" ucap  Riana.

"Nama  saya  Angkasa, tante. Panggil  aja  Kasa !!" ucapnya.

"Nama  tante, Riana. Ibu  kandungnya  Langit," balasnya  tersenyum. "Ayo  masuk !! mama  bawa  oleh-oleh. Kasa  juga  dapat," ajaknya.

Kedua  remaja  itu  bersorak  senang. Mereka  membuka  bingkisan, yang  dibawakan  oleh  Riana.

Tbc..

Angkasa  Untuk  LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang