Dua hari dirawat, akhirnya Kasa diperbolehkan pulang. Itu kabar gembira untuk Langit. Ia bahkan mampir ke rumah mamanya, setelah pulang sekolah. Kasa masih harus bed rest.
Langit dan Kasa, sedang mengobrol di ruang tengah. Sedangkan Riana, sedang membersihkan kamar Kasa. Tak sengaja, tangannya menyenggol dompet milik Kasa. Sebuah benda seperti kalung, terjatuh dari sana.
Riana langsung mengambilnya. Terdapat ukiran huruf 'R' disana. Ia menutup mulutnya tak percaya. Lantas ia raih kalung miliknya, yang berbentuk setengah hati. Menyatukannya dengan kalung milik Kasa. Dan itu sangat pas.
"A-anakku...Angkasa...putra kandungku," lirihnya.
Ia keluar dari kamar Kasa. Langsung menghampiri sang anak. Memeluknya cukup erat. Diciuminya seluruh wajah Kasa.
"Mama. Mama kenapa, ma ??" tanya Langit khawatir.
"Langit. Mama sudah menemukannya. Anak kandung dari suami mama," jawab Riana. Masih merengkuh Kasa.
"Siapa dia, ma ??" tanya Kasa.
"Kamu. Kamu anak kandung mama, sayang. Kalung ini buktinya,"
"A-aku...aku anak kandung mama ??" tanya Kasa tak percaya.
"Iya sayang. Kalau perlu, besok kita tes DNA !!"
"Nggak perlu, ma !! Kasa percaya sama mama," ucap Kasa.
Mereka kembali berpelukan. Langit terssenyum haru melihatnya. Ia juga turut senang.
"Kalau papa disini, pasti juga ikutan senang dengernya," celetuk Langit.
"Kalau gitu, mama masak dulu ya !! mama buatin masakan, kesukaan kalian. Telpon papamu juga ya, Langit !!"
"Beres ma !!"
Riana tersenyum. Ia beranjak ke dapur. Kasa memakai kalung miliknya. Menyandarkan kepalanya, pada dada bidang Langit.
"Aku seneng banget, kak. Aku bisa ketemu, sama ibu kandung aku. Dan itu artinya, kita adalah saudara seibu," jelas Kasa.
"Iya, kakak juga seneng dek," Langit tersenyum.
---skip>>>
Makan malam kali ini, terasa sangat berbeda. Riana memasak cukup banyak. Bima pun sudah datang.
"Ri. Habis ini, aku mau bicara. Cuma berdua," ucap Bima.
"Iya mas. Ayo tambah lagi makanannya !!"
"Kakak, nanti tidur di kamar aku ya !!" pinta Kasa.
"Iya, nanti kakak temenin," balas Langit.
Langit dan Kasa, pamit untuk pergi tidur. Bima mengajak Riana, mengobrol di ruang tengah.
"Mau ngomong apa, mas ?? kayaknya penting banget, ya ??" tanya Riana.
"Aku udah pikirkan hal ini, cukup lama. Riana. Aku mau kita rujuk lagi !! apa kamu mau ??"
"M-mas. Kamu..."
"Kalaupun belum siap, juga aku nggak maksa kok," balas Bima.
"Makasih ya mas. Tolong kasih aku waktu dulu !!"
"Iya itu pasti," Bima tersenyum.
Lega sudah mengutarakan isi hatinya, pada mantan istrinya itu.
Tbc..
