~ 9 ~

237 25 0
                                    

Bima  masuk  ke  kamar  Langit. Dipandanginya  seisi  kamar, dengan  nuansa  baby  blue  itu. Warna  lembut  kesukaan  Langit. Bima  duduk  di  tepi  ranjang. Diraihnya  figura  foto  sang  anak.

Foto  ini  diambil, saat  mereka  liburan  ke  puncak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto  ini  diambil, saat  mereka  liburan  ke  puncak. Bima  masih  ingat  betul. Langit  terus  saja  merengek, karena  bajunya  terlalu  tebal. Karena  memang  udara  di  puncak, sangat  dingin.

Ia  letakkan  kembali, foto  itu  diatas  nakas. Beranjak  dari  duduknya. Ia  beralih  melihat  meja  belajar. Buku-buku  tersusun  rapi  disana. Kebanyakan  adalah  buku  sains. Karena  memang, Langit  mengambil  jurusan  IPA  di  sekolah.

Langit  pernah  bilang  padanya. Cita-citanya  ingin  menjadi  dokter. Tentu  saja, setelah  ia  benar-benar  sembuh. Dan  Bima, hanya  bisa  mengiyakan.

Tak  ingin  berlama-lama  disana. Ia  keluar  dari  kamar. Kembali  menutup  pintunya.

"Bim, kamu  dari  kamarnya  Langit ??" tanya  Fahri.

"Iya  mas," jawab  Bima.

"Di  ruang  tamu, ada  Riana. Dia  mau  bicara  penting, sama  kamu. Mas  mau  istirahat  sebentar,"

"Iya  makasih  mas,"

Bima  langsung  menemui  Riana. Duduk  di  hadapannya. Sepertinya  memang  penting.

"Mas. Ada  yang  mau  aku  bicarain," ucap  Riana.

"Boleh. Ada  apa ??"

"Begini. Kalau  aku  lihat. Langit  sama  Kasa, sangat  akrab. Bahkan  Langit  lebih  banyak  tertawa, saat  bersama  Kasa. Sepertinya, Langit  nyaman  dengannya. Menganggapnya  adik  sendiri," jelas  Riana.

"Iya, kamu  benar. Semenjak  anak  itu  hadir, Langit  jadi  lebih  ceria. Bahkan  jarang  mengeluh  sakit. Aku  tak  tahu  lagi, harus  bagaimana," balas  Bima.

"Aku  mau  minta  saran  mas !! gimana  kalau, aku  adopsi  Angkasa, jadi  anak  aku ?? selagi  aku  masih  cari, anak  kandung  aku,"

"Kalau  kamunya  memang  sanggup, aku  dukung  keputusan  kamu. Aku  lihat, Kasa  anak  yang  sopan  dan  baik," ucap  Bima.

"Makasih  banyak  sarannya, mas. Aku  jadi  lega. Kalau  gitu, aku  harus  temui  dia  dulu. Kalau  dia  mau, aku  langsung  mengurus  surat-surat  adopsinya," jelas  Riana. "Aku  pulang  dulu  mas !! assalamu'alaikum !!!"

"Wa'alaikum  salam !!"

Dengan  hati  lega, Riana  pun  pulang  ke  rumah. Ia  ingin  bertemu  dengan  Kasa.

Tbc..

Angkasa  Untuk  LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang