SMP tempat Kasa bersekolah, sudah waktunya pulang. Kasa hari ini, memilih jalan kaki. Ingin menikmati pemandangan sekitar, katanya. Sebelum pulang, ia mampir ke minimarket. Ingin membeli stok camilan. Karena di rumahnya tinggal sedikit.
Setelah puas memilih, ia langsung membayarnya. Kembali melanjutkan langkah. Sampai di depan zebra cross, hendak menyeberang. Namun pandangannya teralihkan, pada anak kecil di tengah jalan. Berjongkok hendak meraih boneka.
Dari arah kanan, mobil box melaju kencang. Kedua mata Kasa membulat. Hampir dekat mobil itu.
"Awas !!!"
CKIITTT !!!!
BRAKK !!!
DBUGH !!!!!
Terlambat. Kasa lah yang tertabrak. Anak perempuan tadi, hanya lecet. Kasa tak sadarkan diri. Beruntung ada yang langsung menelpon ambulans. Kasa langsung ditangani. Salah satu pejalan kaki, sudah menghubungi nomor Riana.
------>>>>>>
Riana terduduk lemas di sofa, setelah mengangkat telpon. Lantas ia langsung bersiap, menuju rumah sakit.
"Ya allah nak !! semoga baik-baik aja !!" do'a Riana dalam hati.
---skip>>>
_@Rumah Sakit_
Riana sudah sampai. Kasa masih ditangani. Seorang dokter menghampirinya.
"Dokter, anak saya bagaimana ??" tanya Riana.
"Korban membutuhkan donor darah, bu. Golongannya AB," jelas dokter.
"Ambil darah saya, dokter !! golongan kami sama," pinta Riana.
"Mari ikut saya !!"
Riana pun mengikuti sang dokter, masuk ruang UGD. Donor darah pun dilakukan.
---skip>>>
Kasa sudah ditempatkan, di sebuah ruang rawat. Masih belum sadar. Riana duduk di kursi, samping ranjang. Mengusap lembut punggung tangan Kasa.
Cklek !!
Bima datang bersama Langit. Mereka tampak khawatir. Tadi Riana menelpon Bima, sebelum ke rumah sakit.
"Ri, gimana keadaannya sekarang ??" tanya Bima.
"Udah cukup stabil, mas. Cuma masih belum sadar. Suster bilang, Kasa tertabrak saat menolong anak kecil. Dan pelakunya melarikan diri," jelas Riana.
"Tapi nggak parah kan, ma ??" tanya Langit.
"Mama belum tahu, sayang. Hasil CT-scan belum keluar," jawab Riana. Kembali memandang anaknya dengan sendu.
---skip>>>
Kasa baru siuman, saat sore hari. Yang pertama dilihatnya, adalah Langit. Lalu ada Bima dan sang mama.
"Alhamdulillah, adek udah siuman !!" sambut Riana.
"Haus !!" lirih Kasa.
Bima langsung membantunya duduk. Langit mengarahkan sebotol air minum, menggunakan sedotan. Kasa menyedotnya perlahan.
"Gimana, udah mendingan ??" tanya Bima.
"Udah. Makasih," jawab Kasa. Bima kembali membaringkannya.
Bersamaan dengan dokter yang datang, dan langsung memeriksa kondisinya.
"Apa yang adek rasakan ??" tanya sang dokter.
"Pusing," jawabnya lemas.
"Dokter, apa hasilnya sudah keluar ??" tanya Riana.
"Sudah, bu. Ini silahkan,"
Riana menerima hasil CT-scan, dari dokter. Dan melihat hasilnya. Ia sangat bersyukur, bahwa tak ada luka serius. Hanya butuh pemulihan, untuk beberapa hari.
"Terima kasih banyak, dokter," ucap Bima.
"Sama-sama pak. Permisi," pamit sang dokter.
Dokter pun langsung pergi. Langit kembali menatap Kasa. Wajah adik tirinya itu, masih terlihat sedikit pucat. Syukurlah Kasa masih tertolong.
Tbc..
