~ 15 ~

216 21 0
                                        

SMP  tempat  Kasa  bersekolah, sudah  waktunya  pulang. Kasa  hari  ini, memilih  jalan  kaki. Ingin  menikmati  pemandangan  sekitar, katanya. Sebelum  pulang, ia  mampir  ke  minimarket. Ingin  membeli  stok  camilan. Karena  di  rumahnya  tinggal  sedikit.

Setelah  puas  memilih, ia  langsung  membayarnya. Kembali  melanjutkan  langkah. Sampai  di  depan  zebra  cross, hendak  menyeberang. Namun  pandangannya  teralihkan, pada  anak  kecil  di  tengah  jalan. Berjongkok  hendak  meraih  boneka.

Dari  arah  kanan, mobil  box  melaju  kencang. Kedua  mata  Kasa  membulat. Hampir  dekat  mobil  itu.

"Awas !!!"

CKIITTT !!!!

BRAKK !!!

DBUGH !!!!!

Terlambat. Kasa  lah  yang  tertabrak. Anak  perempuan  tadi, hanya  lecet. Kasa  tak  sadarkan  diri. Beruntung  ada  yang  langsung  menelpon  ambulans. Kasa  langsung  ditangani. Salah  satu  pejalan  kaki, sudah  menghubungi  nomor  Riana.

------>>>>>>

Riana  terduduk  lemas  di  sofa, setelah  mengangkat  telpon. Lantas  ia  langsung  bersiap, menuju  rumah  sakit.

"Ya  allah  nak !! semoga  baik-baik  aja !!" do'a  Riana  dalam  hati.

---skip>>>

_@Rumah  Sakit_

Riana  sudah  sampai. Kasa  masih  ditangani. Seorang  dokter  menghampirinya.

"Dokter, anak  saya  bagaimana ??" tanya  Riana.

"Korban  membutuhkan  donor  darah, bu. Golongannya  AB," jelas  dokter.

"Ambil  darah  saya, dokter !! golongan  kami  sama," pinta  Riana.

"Mari  ikut  saya !!"

Riana  pun  mengikuti  sang  dokter, masuk  ruang  UGD. Donor  darah  pun  dilakukan.

---skip>>>

Kasa  sudah  ditempatkan, di  sebuah  ruang  rawat. Masih  belum  sadar. Riana  duduk  di  kursi, samping  ranjang. Mengusap  lembut  punggung  tangan  Kasa.

Cklek !!

Bima  datang  bersama  Langit. Mereka  tampak  khawatir. Tadi  Riana  menelpon  Bima, sebelum  ke  rumah  sakit.

"Ri, gimana  keadaannya  sekarang ??" tanya  Bima.

"Udah  cukup  stabil, mas. Cuma  masih  belum  sadar. Suster  bilang, Kasa  tertabrak  saat  menolong  anak  kecil. Dan  pelakunya  melarikan  diri," jelas  Riana.

"Tapi  nggak  parah  kan, ma ??" tanya  Langit.

"Mama  belum  tahu, sayang. Hasil  CT-scan  belum  keluar," jawab  Riana. Kembali  memandang  anaknya  dengan  sendu.

---skip>>>

Kasa  baru  siuman, saat  sore  hari. Yang  pertama  dilihatnya, adalah  Langit. Lalu  ada  Bima  dan  sang  mama.

"Alhamdulillah, adek  udah  siuman !!" sambut  Riana.

"Haus !!" lirih  Kasa.

Bima  langsung  membantunya  duduk. Langit  mengarahkan  sebotol  air  minum, menggunakan  sedotan. Kasa  menyedotnya  perlahan.

"Gimana, udah  mendingan ??" tanya  Bima.

"Udah. Makasih," jawab  Kasa. Bima  kembali  membaringkannya.

Bersamaan  dengan  dokter  yang  datang, dan  langsung  memeriksa  kondisinya.

"Apa  yang  adek  rasakan ??" tanya  sang  dokter.

"Pusing," jawabnya  lemas.

"Dokter, apa  hasilnya  sudah  keluar ??" tanya  Riana.

"Sudah, bu. Ini  silahkan,"

Riana  menerima  hasil  CT-scan, dari  dokter. Dan  melihat  hasilnya. Ia  sangat  bersyukur, bahwa  tak  ada  luka  serius. Hanya  butuh  pemulihan, untuk  beberapa  hari.

"Terima  kasih  banyak, dokter," ucap  Bima.

"Sama-sama  pak. Permisi," pamit  sang  dokter.

Dokter  pun  langsung  pergi. Langit  kembali  menatap  Kasa. Wajah  adik  tirinya  itu, masih  terlihat  sedikit  pucat. Syukurlah  Kasa  masih  tertolong.

Tbc..

Angkasa  Untuk  LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang