--- SEBELUMNYA DI CHAPTER 4 : NEW HOME OR NEW ENEMY? ---
Di tempat lain, Adinna Azzahra, Ryanto Entzi, dan anak adopsi mereka, yakni Febiola Vanya Anita tengah liburan di Disneyland. Mereka merayakan perginya Laurent dari rumahnya. Tapi jika klian ingin tau, Ryan-ayah Aurent- merasa sedih. Ia hanya ingin menuruti keinginan istrinya, karena tidak ingin penyakit psikopatnya muncul.
--- CHAPTER 5 : BULLY ---
Di hari berikutnya,Aurent terlambat bangun karena lupa menghidupkan alarm dan terpaksa, Aurent harus pergi dengan Valdo karena Tara -mama Valdo - memaksa Aurent untuk pergi dengan Valdo.
Dan beginilah sekarang, suasana canggung menyelimuti mereka. Yang terdengar hanya alunan suara Adam Levine menyanyikan lagu Never Gonna Leave This Bed.
Di dekat sekolah,Valdo memberhentikan mobilnya dan menatap Aurent dingin,
"Keluar", suara bariton dingin yang di ucapkan Valdo membuat Aurent menggigil. Tanpa banyak bicara, Aurent keluar dan menutup pintu mobil dan berjalan dengan tenang. Tanpa kalian ketahui, Aurent memikirkan Valdo sepanjang hari kemarin. Karena ia merasa yang memeluk dan menciumnya Valdo.
'Apa jangan-jangan, gue, suka, sama,... Valdo. NGGA MUNGKIN!' batin Aurent.
Dilain tempat, Valdo mengendarai mobil dan memikirkan Aurent. Entah mengapa ia mencium dan memeluk Aurent di malam-malam dia terpuruk,
'Gue, gue suka si jalang? Ngga. Ngga mungkin! Cinta gue cuma buat Anna, adek gue seorang' batin Valdo dan menyalakan rokoknya.
Sesampainya di sekolah, banyak perempuan yang menatap Valdo dengan memuja. Kalian tau itu adalah pemandangan yang sangat biasa. Sangat.
Berhenti sejenak, wajah Valdo yang biasanya dingin membuat senyuman manis. Lebih tepatnya, licik. Membuat para gadis terkagum-kagum melihat senyuman 'manis' tersebut.
Memanggil para gadis, Valdo pun membisikkan sesuatu kepada mereka yang disambut anggukan.
■■■■■■■
Tepat ketika berakhirnya jam pertama Aurent tiba di sekolah,
"Loh, Aurent kok datangnya telat, tumben", ujar Pak Hari yaitu satpam sekolah.
"Tadi masak dulu pak, makanan ngga ada",
"Ooh, trus tumben tidak membawa mobil?"
"Bannya bocor pak, saya masuk dulu",
"Iya Rent", memang hanya staf, guru,kepsek, satpam, dan penjaga sekolah yang akrab dengan Aurent.
Setibanya di tangga, ia disiram oleh kakak kelasnya, bahkan adik kelasnya dengan saus tomat, Aurent tidak melakukan perlawanan, ia hanya menutup mata dan berdo'a, karena ia tau, saat di bully akan tiba.
"DASAR JALANG!"
"Ternyata queen sekolah ini bitch",
"Ganyangka gue queen sekolah kita itu bitch. Dasar menjijikkan",
Hati Aurent sakit mendengarnya, telinganya sudah panas mendengar caci maki mereka,
"Cukup", ujarnya dalam. Mereka tetap berkicau. Aurent mengulangi ucapannya tapi tetap saja mereka berkicau,
"GUE BILANG CUKUP DASAR TULI!" Teriakan Aurent menggema membuat mereka terdiam, tatapan intimidasi halus yang selalu di keluarkan oleh Aurent kini menajam. Bahkan bisa membunuh orang dalam sekejap (jika bisa).
"Kalian ngga tau apa-apa dan jangan ikuti ucapan Valdo. Permisi", Aurent pun berjalan kearah toilet dan membuka pintu toilet. Lalu ia membersihkan diri, dan segera mengeluarkan baju dari tas waterproff-nya.
Setelah selesai, ia pun kekelas dan melaksanakan pelajaran.
■■■■■■■
Jam istirahat pun tiba, Aurent yang biasanya ke klub fotografi untuk mengambil tripod dan memfoto, kini pergi ke kantin. Aurent memang tidak suka makan tapi kini, dia sangat lapar.
Memesan nasi goreng serta martabak keju tanpa gula dan susu, serta membeli 3 botol air ia pun mencari tempat duduk.
Seraya menunggu makanan tiba, ia pun memainkan handphonenya.
Tiba-tiba, di hadapannya, duduklah seorang lelaki,
"Boleh duduk disini ngga?" Tanya nya.
"Boleh", ucap Aurent lalu menatapa pria di hadapannya, dan dia membeku.
"Hai sayang",
" A-Albiano A-Aditya A-Abraham?" Kerongkongan Aurent terasa kering padahal ia telah meminum air putih yang cukup banyak.
■■■■■■■
Feedbacks ya guyssssss btw yang di mulmed itu castnya huehhehe. Btw sorry pendek nge stuckk, bahkan di watty personal aku aja ngga apdet-apdet -,- btw FEEDBACKS LO PIKIR SUSAH CARI IDE HAH.
KAMU SEDANG MEMBACA
End of Sunshine
Teen FictionGimana jadinya kalo keluarga lo lebih mentingin anak adopsi ketimbang lo ? Nyesek iya. Sakit iya. Itu yang gue rasain belakangan ini. Tapi sejak gue ketemu dia, hidup gue agak berubah. Catat itu, agak. Karena apa ? anak adopsi itu udah ngambil tingk...