--- SEBELUMNYA DI CHAPTER 6 : THROWBACK ---
Devan tengah menatap Aurent yang duduk menangis di kursi taman belakang. Berjalan kesana, ia pun menepuk pundak Aurent,
"Ngapain lo kesini?"
--- CHAPTER 7 : KEPO~! ---
"Gue cuma lewat doang, trus ngeliat elo,yaudah gue samperin, dan--- ",
"Gue tau lo ngikutin gue dari tadi dan sembunyi di balik pohon",
"Lah, darimana lo tau? Lo cenayang ya?"
"Gue ngga cenayang gundul", menatap Devan datar sambil meledeknya.
"Gue ngga gundul oke!" Muka merah tertahan Devan dan nadanya yang childish dapat membuat Aurent tertawa keras.
"Hahahahaha! Please deh! Haha! Lo harus ngaca liat tampang menyedihkan elo! Hahahahahaha!" Memegang perutnya, Aurent menatap Devan sambil tertawa.
Sedangkan Devan hanya melongo kaget,
"E-elo ketawa", tawa Aurent makin menjadi dan mengambil nafas dalam-dalam. Akhirnya tawa Aurent terhenti.
"Langka banget ya gue ketawa. Abis lo lucu sih",
Kupu-kupu di perut Devan berkeliaran kemana-mana. Dia hanya melongo menatap senyuman tulus Aurent. Dan kini berganti jadi tatapan datar.
"Ehm, so kenapa lo nangis disini setelah bentak-bentakan dan nyebut nama adek Valdo?"
"Tunggu, adek Valdo? Siapa?"
"Annabelia Audrey Martha",
"Ga nyangka gue Anna yang sopan, baik, ramah, punya kaka yang belagu dan nyebelin abis!" Muka merengut Aurent keluar.
Devan merasa kaget banget hari ini, kenapa? Satu, ternyata Aurent punya mantan. Kedua, sekarang ekspresi Aurent berubah-ubah!
"Oh iya gue baru ingat. Gue ngga tau nama elo siapa! Nama elo siapa ya?" Tanya Aurent panjang lebar.
Devan makin melongo kaget.
"Em... Ah... Anu.... Nama gue Devan Anggara Mahesa",
"Gue kira M. Ahnu, huahahahhaha", yap Aurent tertawa lagi.
"Rent, kok, sorry to say aja ya, kenapa ekspresi lo sekarang berubah-ubah?"
"Kepo bets lu! Udah ya gue cabut dulu! Bye Devan kaka kelas yang baek ngga sama kayak Valdo!"
Ya, dan Devan masih cengo melihat Aurent yang lari-larian dan bertingkah anak-anak,
"Dia... menarik", gumam Devan.
Dilain tempat, Valdo melihat Aurent yang tengah membeli air mineral sebanyak 4 botol.
Lalu ia segera kesana dan menarik tangan Aurent,
"Eh, eh, eh! Ngapain nih! Tunggu dulu! Gue mau bayar keles!" Aurent merengut sebal dan segera pergi ke tempat abang-abang penjual tadi,
"Bang! Pocky green tea sama kit kat green teanya satu yak! Udah itu aja nih uangnya! Moga laku abang gansssss", lalu Aurent pun berlari ke arah Valdo.
"Lah, oke, sekarang lo mau ngapain?"
"Tunggu. Kok ekspresi elo berubah gini sih?"
"Terserah gue lah! Cepetan! Mau ngapain narik-narik gue? Mau nari india lo?"
"Ya kali gue nari india bareng elo. Jadi gini, kenapa elo sebut nama adek gue?"
"Si Anna? Anna adek elo?"
"Iya , Annabelia Audrey Martha",
"Yaampun Devan juga ngomong itu tadi. Tapi gue ngga yakin ternyata bener", bisik Aurent keras.
"Tadi lo bareng Devan?"
"Iya! Tadi gue ketawa-ketawa gitu bareng dia! Hahahahaha! Sumpah dia lucu banget!" Tawaan Aurent membuat para penghuni kantin terdiam mendengarnya.
Ice Queen kita, Aurent, tertawa. Mendengar tawa merdu Aurent membuat mereka takjub. Bahkan Valdo.
"Lah kok diem? Makan sono! Entar dingin! Huahahahahah!" Aurent memegang perutnya dan mengusap air matanya.
Berberapa anak sudah tidak memperdulikannya tetapi terdengar bisik-bisik halus mereka.
"Btt*! Gue mau nanya! Emang kenapa sih kalo gue nyebut nama Anna?"
"Kepo bet sih lo", Valdo pun pergi dan Aurent pun terdiam. Segera dia pergi ke taman sambil memakan pocky-nya.
Setibanya di taman, ternyata ada manusia yang playboy banget terdiam disana. "Eh! Ada Ghani! Si Anak Kampret! Ngapain lo disini?"
"Emang kenapa? Inikan bukan punya nenek moyang elo",
"Yailah anak kampret emosi. Sabar aja bro sabar! Yaudah kalo mau cerita, sini sama gue dan pocky serta kitkat gue!" Aurent segera duduk di sebelah Ghani dan Ghani pun bercerita tentang, kucingnya yang mati.
"Uaaaah, Fluffy matii. Padahal dia unyuuuuu", Memang Ghani memperlihatkan foto Fluffy ke Aurent.
"Sekarang gue mau nanya, siapa sih cowo yang di kantin tadi yang bentak-bentakan bareng elu?"
"Kepo bet sih lu", dan Aurent pun cabut sambil membawa 2 botol air minum serta kitkatnya.
Hhh.... mungkin hari ini kata-kata kepo jadi penyemangat Aurent.
■■■■■■■■■■■■■■
* Btt= back to topic
Gimana? Aurent jadi ceria tuh. Sumpah chapt ini absurd pake banget pengen gue sumpel. Feedbacks qaq. Cerita sebelah a.k.a who are you juga yaaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
End of Sunshine
Novela JuvenilGimana jadinya kalo keluarga lo lebih mentingin anak adopsi ketimbang lo ? Nyesek iya. Sakit iya. Itu yang gue rasain belakangan ini. Tapi sejak gue ketemu dia, hidup gue agak berubah. Catat itu, agak. Karena apa ? anak adopsi itu udah ngambil tingk...