Chapter 17 : Song.

15 4 1
                                    




--- SEBELUMNYA DI CHAPTER 16 : WHEN IT STARTED ---

"Rumit juga yak keluarga lu",

"Ya gitulah, kalau lu gimana?"

"Apanya yang gimana?"

"Itu loh adek lu",

"Ooh itu, jadi, eh tunggu gua ada urusan bentar daah!"

--- CHAPTER 17 : Song ---

Hubungan Valdo-Ghani-Devan tetap berjalan tidak normal. Yang awalnya menjadi geng penguasa sekolah, kini menjadi bahan bully-an semua orang.

Diantara ketiganya, Valdo-lah yang paling sering di bully. Karena incest dengan saudarinya. Beruntung, Aurent setia menemani Valdo. Walau kadang banyak yang bertanya,

"Eh lo kok mau si temenan sama manusia sampah kaya Valdo gitu?"

pertanyaan semacam itu selalu datang silih berganti, tapi Aurent hanya menatap dingin sembari mengatakan,

"Selagi dia ga makan atau ngebunuh gua ya gapapa"

————————————
Bel istirahat berbunyi nyaring, seperti biasa, Aurent mengunjungi ruang fotografi untuk mengambil berberapa equipment.

Setelah selesai, segera Aurent cabut ke taman sekolah. Sebelumnya, ia melewati ruang musik, dan terdengar suara seseorang yang serak tengah bernyanyi serta memetik gitar.

"I remember it now,
it takes me back to when it all first started,
but i've only got myself to blame for it, and i accepted it now,
it's time to let it go, go out and start again,
but it's not that easy"

" But i've got high hopes, it takes me back to when we started,
High hopes, when you let it go, go out and start again,
High hopes, oh, when it all comes to an end,
But the world keeps spinning around"

Tepuk tangan memenuhi seisi ruangan ketika dia selesai bernyanyi.
"Suara lo bagus banget njir", ucap Aurent lalu duduk di sebelahnya.

"Ah biasa ae si",
"Btw, itu maksud lagunya buat apaan, kayanya sedih banget deh",
Dia tidak menjawab, hanya menatap bola mata Aurent yang tengah menatapnya lekat.
"Jawab elah",
"Lo mau jadi pacar gua ga?"

———

lama bgt njir gua ga nge post :v

End of SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang