--- SEBELUMNYA DI CHAPTER 10 : BALIKAN ---
"So, kita bisa seperti dulu? Balikan?"
"Nembak nih?"
"Yes?",
"Oke deh", yap tepat hari itu, Aurent dan Bian. Jadian.
--- CHAPTER 11 : TRANDING TOPIC ---
Author P.O.V.
"Fuck", erang Devan kesal, pasalnya, Aurent kini tengah bergandengan tangan dengan Bian.
"Selera jalang itu murahan banget ya, sama kaya' harga diri dia", ucap Valdo tajam.
"Jaga omongan lo Val, gue udah capek dengan ucapan elo yang jelek-jelekin dia",
"Masalahnya sama elu apaan?" Sahut Valdo menantang.
"Bro, please jangan berantem", Ghani berusaha melerai mereka berdua.
"Masalahnya gue suka sama dia", Devan menatap Valdo datar.
"Trus hubungannya sama gue apaan? Selera lo murahan banget ya. Pengen yang begituan", balas Valdo sengit.
"DARIPADA ELO SUKANYA SAMA ADEK SENDIRI HAHAHAHA!" teriakan Devan membuat suasana kantin yang semulanya ramai menjadi hening. Kemudian terdengar bisikan-bisikan halus.
"Son of bitch", gumam Valdo pelan, dan langsung melayangkan bogem mentah ke wajah Devan.
"Mending gue punya ibu dan bapaknya jelas. Ketimbang elo? Siapa bapak lo?", sahut Devan yang membalas Valdo.
"Fuck you assh**e!" Langsung dilayangkan bogem mentahnya akan tetapi di hadang oleh Ghani yang menyebabkan memar di pipinya.
"S-sorry bro. Gue ngga sengaja",
"Gapapa Val, gue--"
'Ih ternyata Valdo itu orangnya sister complex ya'
'Ih apaan tuh ganteng tapi seleranya? Sodara sendiri'
'Ga nyangka gue. Orang yang most wanted sekarang? Hah! Cuma orang yang suka sama adeknya sendiri'
Valdo menggeram kesal ingin ia berteriak tapi mimpi buruk itu datang.
Mimpi ketika kematian Anna. Dan penyebabnya itu. Dirinya sendiri.
■■■■■■■■■■
Feedbacks.
KAMU SEDANG MEMBACA
End of Sunshine
Teen FictionGimana jadinya kalo keluarga lo lebih mentingin anak adopsi ketimbang lo ? Nyesek iya. Sakit iya. Itu yang gue rasain belakangan ini. Tapi sejak gue ketemu dia, hidup gue agak berubah. Catat itu, agak. Karena apa ? anak adopsi itu udah ngambil tingk...