MDIMH - 31

97.1K 7.6K 1.3K
                                    

Kalau ada typo,tolong dikoreksi....
Disarankan untuk mendengar lagu diatas....

Niat mau ngilang 3 hari gue batalin,entah kesambet apaan gue ini......

Udahlah skip aja......

|HAPPY READING|
















Pagi ini, El bersiap untuk ke rumah Zila untuk meminta maaf atas semua kesalahan besar yang ia lakukan pada istrinya itu. Namun, sepertinya waktu tak mengizinkannya pergi.

Baru saja ia akan masuk ke dalam mobil, perutnya terasa sedang diaduk-aduk yang membuat dirinya langsung berlari masuk kedalam rumah karena tidak bisa menahan rasa mualnya lagi.

Huek

Huek

Seperti hari-hari sebelumnya, ia hanya memuntahkan cairan bening yang mampu membuat tenaganya hampir terkuras semua.

Huek

Huek

Setelah merasa lebih baik, El membasuh mulutnya dengan air kemudian melangkah ke meja Pantry untuk minum air agar tenaga sedikit kembali.

Setelah minum, El kembali keluar rumah dan masuk ke dalam mobil untuk pergi ke rumah orang tua Zila.

🍁🍁🍁

Sedangkan di rumah orang tua Zila, Ayah dan Nathan sibuk memasukkan koper ke dalam bagasi mobil sedangkan Zila sedang sibuk memakaikan Ara jaket.

"Zila, udah belum?!" teriak Nathan dari luar rumah.

"Bentar!" teriak Zila balik agar abannya itu mendengar suaranya.

"Nah, anak mami udah cantik sekarang kamu keluar dulu ya, mami mau ambil sesuatu di kamar," ucap Zila sambil mengecup gemas kedua pipi Ara.

"Okey," balas Ara sambil mengacungkan kedua jempolnya.

Setelah Ara pergi, Zila melangkahkan kakinya menuju kamar untuk mengambil sesuatu yang akan ia serahkan pada seseorang.

Zila keluar dengan tangan membawa sebuah kotak berukuran sedang berwarna biru. Ia berjalan ke arah pos satpam.

"Zila ayo berangkat, pesawatnya dua jam lagi take off," ucap Ayah yang melihat anaknya malah berjalan kearah pos satpam.

"Bentar, yah," sahut Zila tanpa menoleh kearah Ayahnya.

"Pak Budi," panggil Zila pada satpam yang bekerja di Rumahnya.

"Iya non. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Budi ramah.

Zila menyerahkan kotak yang ia pegang, "Zila titip ini, kalau seandainya Kak El dateng kesini, tolong bapak kasih kotak ini ke dia ya?"

"Siap non, laksanakan!" ucap Pak Budi dengan tangan yang memberi hormat pada Zila.

Zila terkekeh melihat itu,"Makasih ya pak, kalau gitu Zila pamit. Doain semoga Zila sampai tujuan dengan selamat."

"Sama-sama non, semoga Non Zila sampai ke Australia dengan selamat, dan semoga non mendapat kebahagiaan disana," ucap Pak Budi mendoakan Zila.

"Zila pergi dulu, Pak," pamit Zila kepada Pak Budi kemudian melangkahkan kakinya ka arah keluarganya yang sedang menunggunya.

"Udah sayang?" tanya Bunda saat Zila sudah berdiri di depannya.

"Udah kok," jawab Zila sambil tersenyum.

"Yaudah, ayo berangkat," ajak Nathan yang sudah duduk di dalam mobil bersama Ara di pangkuannya.

Ayah, Bunda, dan Zila masuk kedalam mobil. Setelah itu, mobil yang mereka tumpangi mulai berjalan meninggalkan pekarangan rumah.

Mr. Lecturer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang