Mr. Lecturer [END]

MDIMH - 18

Maaf kalau ada typo......

|HAPPY READING|

Setelah makan malam bersama di rumah orang tua El. Kini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga sambil menonton TV.

"Zila, nginep disini aja," kata Mama Vina yang duduk di sebelah Zila.

"Nggak." bukan Zila yang menjawab melainkan El.

Mama Vina hanya mendengus mendengar jawaban anaknya itu.

"Mama nggak ngomong sama kamu," ujar mama Vina kesal.

"Terserah, pokoknya Azila harus pulang sama El," sahut El tak kalah kesal.

"Ngg-," ucapan Mama Vina terpotong oleh suara Ara.

"Mami ngantuk," rengek Ara dengan mata yang sudah memerah karena menahan kantuk.

"Yaudah. Ayo pulang," kata El kemudian bangkit dari duduknya.

"Nggak nginep sini aja, kak?" tanya Zila.

"Kamu besok kuliah," jawab El sambil menggendong Ara dan berjalan keluar rumah.

"El, nggak sopan kamu main nyelonong aja!" ucap Mama Vina setengah berteriak kepada El.

El tak menggubris, ia tetap berjalan keluar rumah.

"Yaudah, ma, pa. Zila pamit pulang dulu," pamit Zila kepada mertuanya.

"Hati hati ya," kata mama Vina sambil memeluk menantunya.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

🍁🍁🍁

Zila masuk ke dalam mobil, setelah itu ia meminta Ara yang sudah tertidur di pangkuan El.

"Sini Ara-nya, kak," ucap Zila sambil mengulurkan kedua tangannya.

El menyerahkan Ara kepada Zila. Setelah itu, ia mengemudikan mobilnya keluar dari pekarangan rumah orang tuanya.

Di dalam perjalanan hanya ada keheningan, karena Zila yang tertidur dan El yang fokus mengemudi.

20 menit kemudian.....

El menghentikan mobilnya di garasi, setelah itu melepas seatbelt-nya sambil membangunkan Zila.

"Azila, bangun," ujar El.

"Hm," gumam Zila.

El mengambil alih Ara dalam gendongannya, setelah itu ia keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu utama.

Zila membuka kunci dan masuk ke dalam rumah di ikuti El di belakangnya.

"Langsung masuk kamar," ucap El kepada Zila.

"Iya."

🍁🍁🍁

Pukul 05.30

Seperti biasa Zila sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan karena bi Surti sudah tidak bekerja lagi di rumah ini.

Setelah beberapa saat sarapan yang dibuat Zila telah siap. Gadis itu menyajikan di meja makan, setelah itu ia kembali ke kamar untuk bersiap siap dan membangunkan suaminya itu.

"Kak bangun, udah siang ini," ucap Zila sambil memakai bedak.

Tak ada sahutan dari El, sedangkan Zila hanya berdecak kesal.

"KAK, BANGUN NGGA KAMU!" teriak Zila.

"HUWAA, MAMII." Ara yang tertidur di kamar sebelah kaget dan menangis.