MDIMH - 10

120K 9.4K 270
                                    

Kalau ada typo, tolong dikoreksi:)

|HAPPY READING|

"Akak," panggil Ara sambil merentangkan kedua tangannya ke arah Zila.

Zila yang melihat Ara merentangkan tangan ke arahnya langsung saja berjalan cepat menghampiri Ara diikuti El di belakangnya. Sesampainya di hadapan Ara, Zila langsung memeluk erat tubuh Ara.

"Akak, mama cama papana Aya hiks....tenapa nda mau banun, hiks?" tanya Ara dengan isak tangisnya.

Sedangkan Zila hanya diam, ia tak tahu harus berkata apa kepada Ara.

"Om, mama cama papana Aya tenapa?" tanya Ara lagi, kali ini ia berganti bertanya pada El yang ada di samping Zila.

El yang mendengar pertanyaan Ara langsung menggendong Ara dan membawanya menjauh dari ruangan itu.

"Ini sebenarnya kenapa?" tanya Zila kepada seorang wanita paruh baya yang sejak tadi berusaha menenangkan Ara.

"Saya nggak tau, non. Waktu saya lagi nemenin Non Ara main tiba tiba ada yang nelpon, terus waktu saya angkat ternyata itu telpon dari pihak kepolisian yang mengatakan bahwa tuan sama nyonya terlibat kecelakaan dan menyebabkan mereka meninggal di tempat," ungkap wanita itu yang tak lain adalah pembantu di rumah Ara.

"Terus keluarga Ara yang lain mana bi?" tanya Zila.

"Non Ara udah nggak punya keluarga lagi selain tuan dan nyonya," jawab wanita itu.

Zila terkejut mendengar itu, ia tak menyangka anak sekecil Ara harus menghadapi cobaan seberat ini.

"Azila," panggil El.

Zila menoleh mendapati suaminya sedang menggendong Ara yang tertidur.

"Bi, kamar Ara dimana?" tanya Zila.

"Di lantai atas, non. Mari saya antar," kata pembantu itu.

Sesampainya di kamar, El langsung menidurkan Ara di atas ranjang.

"Kamu jaga Ara saya mau ke bawah" kata El kepada Zila.

Zila hanya menganggukkan kepalanya kemudian duduk di samping Ara

🍁🍁🍁

Setelah mengantarkan jenazah kedua orang tua Ara ke tempat peristirahatan terakhir, El kembali ke rumahya untuk membersihkan diri sebelum kembali ke rumah Ara.

Setelah selesai El berjalan keluar rumah menuju rumah Ara.

"Kak," panggil Zila saat melihat El masuk ke kamar Ara.

"Belum bangun?" tanya El setelah duduk di samping Ara yang masih tertidur.

Zila hanya menggelengkan kepalanya.

"Kak," panggil Zila.

"Hm?" sahut El hanya dengan deheman.

"Ara kasihan ya, masih kecil udah jadi yatim piatu, udah gitu juga nggak punya siapa siapa selain orang tuanya," ucap Zila sambil melihat ke arah Ara yang sedang tertidur.

"Iya."

"Permisi," ucap bi Inah a.k.a pembantu di rumah Ara.

"Maaf non, tuan, di depan ada pengacara keluarga, saya ngga tau harus ngapain." lanjut bi Inah.

"Gimana kak?" tanya Zila kepada El.

"Ya kita temuinlah," kata El datar sambil bangkit dari duduknya kemudian berjalan keluar kamar.

Zila hanya mendengus, kemudian mengikuti langkah suaminya.

"Ayo bi," ajak Zila kepada bi Inah.

Sesampainya di bawah Zila lansung menduduki dirinya di samping El.

Mr. Lecturer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang