MDIMH - 40

106K 6.2K 453
                                    

Kalau ada typo,tolong dikoreksi^^

|HAPPY READING|






Saat ini El dan Zila sedang bersiap untuk menyusul keluarga mereka yang sedang piknik keluarga.

"Di rumah aja ya, kita piknik sendiri di taman belakang," ucap El yang sejak tadi terus membujuk Zila agar membatalkan niatnya untuk menyusul keluarga mereka.

"Nggak. Bosen tau kak, di rumah terus," tolak Zila yang sedang memasukkan ponsel ke dalam sling bag yang ia pakai.

"Nanti kalau kamu lahiran disana gimana?" tanya El khawatir karena kandungan Zila sudah masuk bulan kelahiran.

"Nggak akan. Lagian perkiraan dokter masih dua minggu lagi," jawab Zila sambil menarik tangan suaminya untuk keluar kamar.

El hanya menghembuskan nafasnya pasrah, entah kenapa ia memiliki firasat buruk akan terjadi sesuatu yang tidak inginkan. Sekarang dirinya hanya bisa berdoa, semoga ini hanya perasaannya saja.

El mulai melajukan mobilnya menuju taman dimana keluarganya sudah berada disana sejak pagi. Tak berselang lama, mobilnya berhenti di sebuah taman kota yang terlihat sangat ramai karena memang hari ini adalah hari libur.

Zila dan El berjalan menyusuri taman untuk mencari keberadaan keluarga mereka.

"Mami!" teriak Ara yang melambaikan tangannya ke arah El dan Zila.

"Dateng juga lo, El,"celetuk Arga yang sedang asik memakan cemilan.

"Terpaksa," jawab El jutek.

"Kenapa El, kok mukanya ditekuk gitu?" tanya Mama pada anaknya itu.

"Jelas ditekuk, orang rencana berduaan sama Zila di rumah gagal." bukan El yang menjawab, tapi Arga yang mulutnya sangat tidak ada akhlak itu.

"Pengen gue sumpel tuh mulut pake air comberan," gerutu El yang beralih duduk di samping Zila yang sedang asik mengobrol dengan Sandra dan Nara.

"Astaghfirullah, berdosa sekali kau nak. Sudah berniat menistakan hamba Allah yang sangat tampan ini," ujar Arga mendramatis yang langsung mendapat hadiah tabokan dari Nathan.

"Nara, kalau sudah tidak kuat dengan kelakuan Arga. Kamu bilang sama saya, nanti saya carikan laki-laki yang lebih waras dari manusia itu," ucap El pada Nara yang tertawa pelan melihat kelakuan absurd pacarnya itu. Yups, Nara dan Arga sudah menjadi sepasang kekasih sejak tiga bulan yang lalu, kisah mereka dimulai dari pertemuan tak sengaja di rumah El dan Zila.

"Wehh El, ngajak gelud lo. Ayo sini, gue ladenin!" teriak Arga yang menatap El tajam sambil menggulung lengan bajunya.

"Lo berani ngajak gue gelud, gue pecat lo sekarang juga," sahut El yang langsung membuat Arga diam tak berkutik.

"Nggak asik lo, El. Mainnya ngancem pecat," ucap Arga yang memilih kembali melakukan aktivitas nyemilnya.

"Papi, mau es klim," pinta Ara yang baru saja duduk dipangkuan El.

"Yaudah,kamu tunggu sini. Papi beliin dulu," sahut El yang menurunkan Ara dari pangkuan.

"Kamu mau?" tanya El pada Zila.

"Nggak deh" tolak Zila menggelengkan kepalanya.

El bangkit, kemudian berjalan menuju penjual es krim yang berada di seberang jalan.

"Kemana, Zil?" tanya Sandra saat melihat Zila bangkit dari duduknya.

"Nyusul kak El, gue mau minta beliin arumanis," jawab Zila yang sangat ingin memakan arumanis.

Mr. Lecturer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang