"Hai pa" sapa Yora kala ia duduk di sofa ruang tengah.
"Kenapa pa?" si bungsu duduk, menghadap ke papa nya yang tengah fokus menatap layar TV.
"Besok mau buat acara sweet seventeen?" Tanya papa mengelus pelan surai hitam rambut anak bungsu nya.
Yora menggeleng tersenyum "gak usah pa"
"Loh?! Ini ulang tahun kamu yang ke 17 lho! Masa gak di rayain?" Kata mas Doy yang baru mengambil susu pisang nya dari kulkas.
"Dih emang harus di rayain ya?!" Sahut Yora tak kalah sewot.
"Harus lah! Masa ultah ke 17 gak ada perayaan apa apa"
Yora mendengus sebal.
"Iya udah besok kita rayain ya? Undang temen temen kamu juga. Nih papa udah buat invitation card nya" papa memberikan kartu undangan berwarna tosca yang bertuliskan nama nya.
Sekali lagi Yora mendengus kesal "kalau papa udah buat ngapain pake acara nawarin Yora segala?" Katanya lalu memutar bola matanya malas.
Papa tertawa pelan "gapapa sih iseng aja"
.
."Dateng yaa" ucap Yora, ia sedang menyebarkan undangan ulang tahun nya.
Kartu undangan dengan bentuk persegi berwarna tosca itu kini sudah menyebar luas.
Memang tak 1 sekolah ia undang, namun ia cukup populer disekolah ini. Jadi dia mengundang cukup banyak orang untuk datang ke pesta nya.
"Yor mau kemana?" Tanya Ryujin.
Mereka kini di kantin, Yora tak melihat mas Uwu hari ini. Biasanya dia udah nongkrong duluan di kantin bareng bulepotan itu alias kak Mark.
Dia juga sekalian mau ngundang kedua teman mas Uwu itu untuk dateng ke pestanya.
"Bentar gue mau ke gedung SMK dulu nyamperin abang gue" Ryujin dan Yeji hanya mengacungkan jempol dan mengangguk paham.
bugh!
"Tukang boong lo! Ini balasan nya kalau lo gak ngasih kita duit!" Ucap laki laki seragam putih abu-abu yang baju nya sama sekali tidak mencerminkan seorang pelajar. Lusuh.
"Sumpah itu udah gue kasih semua duit jajan gue" kata laki-laki yang di pukuli itu dengan susah payah. Pipi nya sudah lebam, perut nya nyari, bibir nya mengeluarkan darah. Parah.
"Halah banyak bacot!"
bugh!
Yora membelalakan matanya saat ini.
Tanpa berpikir panjang ia langsung menghampiri mereka.bugh!!!
Laki-laki yang sedang asik meninju perut mas Uwu kini tersungkur. Kepala nya mengenai batu krikil yang berserakan dibawah tanah.
"Siapa lo?!" Tanya laki-laki yang kancing baju nya dibuka dua.
"Lo apain abang gua anjing!" Yora meninju rahang laki-laki itu.
Amarah nya meningkat kala melihat abang nya di tinju habis habisan.
Bibir Jungwoo berdarah. Laki laki itu juga beberapa kali batuk darah kala ia di tinju.
Yora yang melihat itu amarah nya semakin memuncak "kurang ajar lo bangsat!" satu tinjuan lagi berhasil mendarat di rahang pemuda itu.
"Kurang ajar juga ni cewe satu" laki-laki itu ingin meninju Yora, namun dengan sigap ia memeleset kan kepala nya hingga tangan laki-laki itu meninju tembok semen yang tak rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ji & Yo | Park Jisung [END]
Fanfictiondilahirkan oleh ©khalryuz cerita cinta di SMA . tentang bagaimana Jisung Hanendra yang punya 1001 cara buat bikin Kim Yora Adinata menjadi kasih nya . Kim Yora , anak perempuan terakhir dari 3 bersaudara . hobi nya yang bikin keluarga nya resah tia...